Chapter 4

77 4 0
                                    


Akane P.O.V

Setelah festival budaya, esok harinya tanggal merah. Karena itu, sampai sekarang aku hanya berbaring dikasurku. Salahkan kasur ini karena terlalu empuk dan nyaman. Aku keluar hanya untuk mandi dan sarapan, lalu kembali kekamarku dan berbaring dikasurku lagi.

"Akane! Cepat keluar dari kamarmu! Ada tamu!" Teriak Onii-chan dari bawah.

"Siapa tamu itu!?" Teriakku dari kamar.

"Lihat saja sendiri!" Teriak Onii-chan balik.

"Argh, baiklah!" Kataku lalu turun dari kasur lalu turun kebawah.

"Hai Akane" kata 'tamu' itu.

"Kaito!? Kenapa kau kesini!?" Tanyaku yang kaget karena ternyata 'tamu' itu adalah Kaito.

"Aku hanya berkunjung dan berencana untuk mengajakmu jalan. Sudah lama aku tidak datang kesini" kata Kaito.

"Aku tidak mau melihat wajahmu lagi setelah apa yang kau perbuat kepadaku. Lalu, apa kabar pacarmu itu?" Kataku kesal.

"Dia ternyata hanya mempacariku untuk membuat mantan pacarnya cemburu. Tapi tak lama kemudian, dia kembali dengan pacarnya itu" jelas Kaito.

"Lalu, maafkan aku tentang apa yang kuperbuat. Aku ingin kita memulai dari awal. Aku baru menyadari kalau aku menyukaimu saat kau tidak ada" katanya.

"Kau pikir hanya dengan meminta maaf, kau bisa mengembalikan apa yang sudah kau lepas? Aku tidak semudah itu untuk dilepas lalu diambil kembali" kataku ketus.

"Kalau begitu, beri aku waktu untuk mendapatkan hatimu kembali" kata Kaito.

"Baiklah," kataku menyerah.

"Arigatou, Akane" katanya.

"Tadi kau bilang mau mengajakku jalan 'kan? Kemana itu?" Tanyaku.

"Kau akan lihat nanti" kata Kaito sambil menarik tanganku.

"Chotto, aku belum ganti baju!" Kataku.

"Kau sudah cantik memakai baju apa pun" kata Kaito.

"Huuh, dasar" kataku kesal. Dia pun menarikku kesuatu tempat.

Setelah sampai, ternyata kami pergi ketempat sebuah taman.

"I-ini 'kan..." kataku.

"Ya, kau ingat 'kan?" Katanya.

"Ini taman yang sering kita kunjungi saat masih berpacaran. Kita dulu sering melempar koin kedalam air mancur itu. Lalu, duduk dibangku taman itu" kataku sambil menunjuk air mancur lalu menunjuk bangku taman.

"Ternyata memang benar kau masih ingat" kata Kaito.

"Aku ada hadiah untukmu" kata Kaito. Dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Jepitan rambut?" Tanyaku. Ya, dia memberikanku jepitan rambut yang manis. Jepitan rambut itu berbentuk pita dan disekitarnya ada bunga sakura. Dia mendekatiku lalu memasangkannya dirambutku.

"Cantik" katanya.

"Maaf, aku tahu kau melakukan ini untuk bisa kembali denganku. Tapi, aku tetap tidak bisa menerima cintamu lagi" kataku.

"Ya, aku tau itu mustahil untuk mendapatkanmu lagi, tapi biarkan aku mencoba" katanya.

"Um, baiklah" kataku sambil tersenyum.

"Akane?"

Aku menoleh untuk melihat siapa yang memanggilku, "Ryo!?" Kataku kaget.

"Akane, bisa bicara sebentar?" Tanya Ryo. "Berdua saja" lanjutnya sambil menatap Kaito dengan tatapan mengintimidasi.

Suki? Kirai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang