Chapter 14

47 2 0
                                    


Author P.O.V

Hikari pergi ke Kyoto dan langsung kerumahnya, yaitu tempat Takumi dan tubuhnya berada.

Dia membuka pintu rumah dan melihat rumah yang kosong. Dia bingung dan akhirnya pergi kekamarnya untuk memeriksa apa mereka ada disana. Tapi, hasilnya tidak ada. Dia terus mencari keseluruh penjuru rumah tetapi hasilnya tetap sama. Hikari mulai kesal, dia pun mengeluarkan smartphonenya dan menelpon Takumi.

"Takumi! Dimana kau!? Bukankah sudah kubilang kalau kau harus menjaga Akane?!" Kata Hikari yang kesal.

"Ah, maaf, aku hanya pergi ke supermarket untuk membeli makanan dan dia harus kubawa, kalau tidak, dia akan kabur" kata Takumi. Takumi sekarang sedang menutup mulutnya Akane agar suaranya tidak terdengar sama sekali.

"Kalau begitu cepat datang kesini" kata Hikari kesal lalu memutuskan panggilannya.

Takumi melepaskan tangannya dari mulut Akane dan langsung menarik tangan Akane.

"Eh? Kita mau kemana?" Tanya Akane.

"Kita kerumahku dulu, gak mungkin 'kan kalau dia lihat kamu pakai baju kesukaannya" kata Takumi yang masih menarik tangan Akane sambil berlari. Akane hanya ber-ohh ria.

Tak lama kemudian, mereka sampai dirumah Takumi. Takumi langsung membuka pintu rumahnya dan mencari pakaian yang bagus untuk Akane. Setelah mendapatkan pakaian itu, Akane disuruh untuk memakai pakaian itu. Akane hanya mengangguk dan memasuki kamar Takumi. Akane memakai pakaian itu dengan cepat dan langsung keluar setelah selesai memakai pakaian itu. Akane memberikan pakaian Hikari yang sudah dilipatnya dan mereka berdua langsung berlari menuju rumah Hikari.

Sesampainya dirumah Hikari, mereka berdua mengatur nafas lalu memasuki rumah Hikari.

"Kenapa lama sekali sih?" Kata Hikari ketus.

"Maaf, tadi agak lama untuk mencari bahan makanannya" kata Takumi.

"Hm? Kenapa pakaianku ada ditanganmu?" Tanya Hikari saat melihat pakaiannya berada ditangan Takumi.

"Ta-tadi robek sedikit, jadi kuantar kepenjahit. Untung saja robeknya hanya sedikit dan cepat terselesaikan" kata Takumi berusaha menutupi kebenaran yang ada.

"Kenapa dia memakai bajumu?" Tanya Hikari lagi seraya menunjuk kearah Akane.

"Di-dia tadi tidak punya baju ganti, jadi kuberikan punyaku" kata Takumi.

"Kenapa kau menggenggam tangannya?"

Akane dan Takumi yang baru saja sadar itu melihat tangan mereka yang masih bertaut satu sama lain dan langsung melepaskan genggamannya. Ada sedikit semburat merah diwajah mereka berdua. Hikari yang melihat itu pun kesal.

"Huh, baiklah, mari kita buat ini dengan cepat" kata Hikari lalu mengarahkan tangannya ke Akane.

Akane agak tersentak saat melihat itu. Lalu, ada cahaya dari tangan Hikari. Disaat cahaya itu ingin mengenai Akane, Takumi melindungi Akane agar tidak terkena cahaya itu dan membuat Hikari membatalkan sihirnya. Akane agak terkejut melihat itu. Hikari berkacak pinggang--kesal.

"Takumi, apa yang kau lakukan!?" Tanya Hikari kesal.

"Kenapa kau melakukan ini semua?" Tanya Takumi.

"Hah? Apa yang kau maksud? Tentu saja karena aku ingin mengambil apa yang seharusnya punyaku" kata Hikari.

"Katakan yang sejujurnya" kata Takumi yang sekarang menunduk.

"Apa maksud--"

"Kubilang, katakan yang sejujurnya!" Bentak Takumi. Baik Hikari, maupun Akane terkejut akan hal itu. Hikari menunduk.

Suki? Kirai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang