Chapter 22

81 2 0
                                    

Nao tau, Nao telat update :''''vvvv

Akane P.O.V

Semalaman aku menangis dan hari ini aku memilih untuk bolos. Aku bahkan tidak bisa menatap wajahnya. Haru dan Akemi terus menerus memanggilku untuk keluar tetapi aku menolak. Sampai akhirnya Ryota yang datang dan mengetuk pintu kamarku.

"Akane, kau menangis karena Ryo lagi? Lama-lama kubunuh itu anak" kata Ryota.

Aku langsung membuka pintu kamarku, "Jangan dibunuh juga kali" kataku seraya mengusap air mataku.

"Hee, matamu sembab dan suaramu parau. Kau tidak mau sekolah? Sebentar lagi kau akan telat" kata Ryota seraya masuk kekamarku dan duduk dipinggir kasur.

Aku menutup pintu kamarku, "Aku mau bolos saja hari ini. Aku sudah izin ke Airi-Sensei kalau hari ini aku tidak sekolah" kataku seraya duduk disamping Ryota.

"Dengan alasan?"

"Dengan alasan sakit"

"Iya sakit, sakit hati" ledek Ryota.

"Hmph, memang dia yang membuatku sakit hati" kataku sambil baring dikasurku.

"Kau sendiri tidak sekolah?" Tanyaku.

"Aku akan menunggumu" kata Ryota. "Lalu, kau menangis karena apa lagi kali ini?"

"Kemarin aku bertemu dengan seorang Faries bernama Koga. Dia mengatakan kalau Faries tidak bisa menikahi manusia dan kalau Faries menikahi man--"

"Tunggu, tunggu, sejak kapan ada peraturan seperti itu?" Tanya Ryota bingung yang memotong kata-kataku.

"Hah?"

"Kau tidak tahu? Okaa-san itu sebenarnya manusia lho"

"Haaah?! Kenapa aku tidak tahu?! Lalu, kenapa Okaa-san bisa mempunyai kekuatan?" Tanyaku.

"Kalau seorang Fairies menikahi seorang manusia, otomatis manusia itu juga mempunyai kekuatan. Tapi sebenarnya, manusia ini memilih mempunyai kekuatan atau tidak itu terserah dia. Manusia itu juga bisa tinggal dibumi atau tinggal di Kumonikkou. Lalu, saat Okaa-san menikahi Otou-san, beliau memilih​untuk mempunyai kekuatan dan tinggal bersama Otou-san." jelas Ryota.

"Ja-jadi, aku dibohongi..?" Kataku tak percaya.

"Yah, begitulah" kata Ryota.

Aku langsung berdiri dan berencana untuk bersiap-siap pergi kesekolah.

"Akane, kau mau kemana?"

"Aku ingin pergi kesekolah"

"Aku ikut"

Skip~

"Airi-Sensei! Maaf kami telat!" Kataku seraya membungkukkan badanku, begitu juga Ryota.

"Tidak apa-apa. Kalian hanya telat beberapa menit saja, kok" kata Airi-Sensei.

Akane dan Ryota kembali tegap dan menatap Airi-Sensei senang bercampur tidak percaya.

"Hm? Akane, kenapa matamu sembab begitu? Suaramu juga tadi parau" kata Airi-Sensei khawatir.

"A-ah, aku tidak apa-apa, Sensei" kataku seraya melambaikan tanganku didepan dada.

"Kalau begitu, silahkan duduk" kata Airi-Sensei yang masih kelihatan khawatir.

Skip lagi :v
Waktu Pulang Sekolah

"Akane, kenapa kau telat? Dan, wajahmu itu seperti orang habis menangis tau" kata Haruna ditengah-tengah perjalanan.

"A-ah, aku kemarin malam menonton anime sampai jam 3. Lalu, aku menangis karena karakter kesukaanku meninggal, haha" kataku.

Suki? Kirai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang