Wabah Zombie 8

1.4K 80 0
                                    

"Merunduk kaakk..!"

Reflek aku mengikuti perintah tersebut. Dan tak selang beberapa lama setelah aku membaringkan tubuhku diatas tanah. Suara muntahan peluru dari sebuah senjata menyalak keras beberapa kali.

"Dor..dor..dor..!"

Aku terus merunduk mendengarkan suara tembakan yang terus-menerus menyalak itu.

Dan satu menit kemudian, suara tembakan itu berakhir.

Perlahan aku mulai mengangkat kepalaku dan melihat 2 sosok gadis yang berdiri didepanku.

"Mira..ambar.." aku berdesis.

Ambar yang tadi menembak kemudian menyuruh mira untuk membantuku berdiri.

Dengan menahan perasaan sakit, aku lalu berdiri dengan bantuan mira. Tak jauh dari tempatku tadi berbaring, tampak beberapa zombie tergeletak ditanah. Zombie-zombie yang tadi menyerangku.

Suara ambar tiba-tiba menyadarkanku dari lamunan.

"Kita cepat kembali masuk kedalam." ujarnya.

Ternyata, sudah ada beberapa zombie lagi yang tampak mulai masuk kedalam bangunan rumah.

Aku lalu berjalan mengikuti ambar dengan bantuan mira.

Setelah kami berada didalam, kami bergerak cepat menuju pintu depan.

"Apakah tubuh kakak sudah membaik?" tanya Mira.

Aku mengangguk.

Sesampainya kami di depan pintu. Aku Perlahan mencoba melihat situasi dihalaman depan.

Sepi.

Aku lalu mengangguk kepada mereka berdua.

Aku lalu memakai tas ranselku. Dan dengan senjata ditangan, aku bersiap mendorong daun pintu.

Ambar juga sudah siap dengan 2 senjata jenis handgun dikedua tangannya.

Begitupun mira. Meskipun ia tidak bisa menggunakan senjata api. Namun dengan kelihaiannya memainkan permainan kasti, maka pedang ditangannya akan menjadi senjata yang berbahaya.

Setelah pintu terbuka, kami langsung berlari melintasi halaman depan rumah ambar.

Lalu setelah aku membuka kunci gerbang halaman, kami bertiga segera bergerak keluar.

Dipinggir jalan ditengah-tengah komplek perumahan. Kami berdiri mengatur nafas dan perasaan. Juga memantau situasi.

Ditengah-tengah guyuran air hujan yang masih deras melanda, aku mulai bergerak menyusuri tepi jalan dengan hati-hati.

Sampai saat ini kami masih belum melihat dan bertemu dengan Zombie-zombie itu. Sepertinya mereka tertarik dengan suara ledakan yang terjadi dibelakang rumah ambar tadi.

Setelah kami berjalan kurang lebih 10 menit. Kami membentur dinding tembok pembatas komplek dengan pasar sepatan.

Kulihat ada beberapa buah pohon yang berdiri tepat disamping tembok.

Aku berbalik menghadap mira dan ambar.

Dengan suara pelan aku berkata, "oke, sekarang kita akan memanjat tembok pembatas ini. Dan nantinya kita akan berada didalam pasar."

Mereka berdua mengangguk mengerti.

"Nah sekarang, kita akan memanjat sebuah pohon disana," kataku sambil menunjuk sebatang pohon yang lumayan besar tak jauh dari tempat kami berdiri, "lalu kita akan turun dengan tali sling baja yang aku bawa."

"Mengerti, kak." jawab mira dan ambar.

"Sekarang, ambar kau duluan naik keatas pohon. Lalu setelah kau mendapatkan tempat yang baik, kau ambil posisi untuk mengawasi jika ada Zombie-zombie yang mendekat."

"Siap, kak."

Ambar lalu menaruh 2 senjata apinya kebalik celana jeans yang ia pakai. Lalu dengan lincan, gadis ini memanjat naik dan tak berapa lama kemudian, ia telah berdiri sambil berpegangan pada sebuah cabang kayu. Lalu ditangannya juga sebuah handgun sudah siap.

"Nah, sekarang giliranmu mira. Ini tali sling kau bawa," kataku sambil menyerahkan sebuah gulungan tali baja kepadanya, "nanti, setelah kau sampai diatas tembok. Kau langsung ikatkan tali ini pada batang pohon dengan kuat. Lalu sisanya kau lemparkan kebalik tembok. Oke?"

Mira mengangguk.

Ia juga bisa bergerak dengan cepat. Dan tak lama kemudian, kulihat mira sedang berusaha untuk mengikatkan tali itu kebatang pohon.

Disaat kami bertiga mulai merasa aman. Sebuah kejadian tak terduga terjadi...



***




WABAH  ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang