R18+
Ambar terkejut ketika aku merangkul tubuhnya.
"Kak, ada apa dengan dirimu ? Lepaskan aku." ujarnya.
"Maafkan aku. Aku sungguh tak bisa menahan diri lagi." bisikku ditelinganya.
Tak lupa akupun menjilat telinganya.
Ia mendedah pelan.
"Oh...This is my weaknes." Kata ambar didalam hatinya.
Mendengar desahan itu, aku lalu meresponnya dengan cepat, kembali telinga itu aku jilati. Ambar semakin mendesah. Bahkan tangannya memeluk tubuhku erat.
"Aku menyerah kak. Sudah...jangan mau serang aku lagi dibagian paling sensitifku itu." katanya sambil terengah-engah.
Aku lalu menarik kepalaku, didalam keremangan kamar. Kulihat wajahnya telah memerah.
Perlahan aku menyentuh wajahnya, dan dengan lembut kuusap pipi yang merona itu. Ambar tampak menikmati sensasi ini, bibirnya terbuka sedikit.
Kukecup bibir itu, kusedot bibir bagian bawahnya. Ambar sendiri lalu memainkan lidahnya. Aku paham, akupun melakukan apa yang ambar lakukan.
Lidah kami saling bersentuhan, saling membelit. Air liur menetes disela-sela bibir kami.
Sementara itu, tanganku juga mulai bergerak. Kurebahkan tubuh ambar kekasur sambil tetap berpagutan.
Lalu tanganku yang kiri mengelus dan meremas payudara ambar dengan lembut. Sementara itu, tangan kananku merayap ke sebelah bawah, dan dengan sedikit perjuangan, berhasil menyusup kebalik celana dalamnya.
Ambar mendesis pelan ketika tangan kananku menyentuh sebuah benjolan kecil dibagian paling intimnya.
Aku makin beringas menghujani ambar dengan bibirku. Dan tak mau kalah, tangan ambar juga telah berada dibalik celanaku. Entah kapan tiba-tiba saja tangan itu telah masuk dan menggenggam batang kemaluanku.
Ambar lalu mengocoknya perlahan, terasa nikmat sekali. Ia mengurut-urut batang kemaluanku dengan lembut.
"Oh...Enak sekali, sayang." Desisku.
Tangan kiriku juga dengan cepat merogoh dan menggenggam sebuah bukit kecil dibalik baju ambar. Setelah puas meremasnya, aku lalu memainkan putingnya yang mengeras.
Rupanya, serangan gandaku membuat ambar sampai pada puncak kenikmatan duniawi. Ia tiba-tiba saja menjerit kecil sambil mengatupkan kedua pahanya.
Ia telah orgasme.
Aku lalu memandang wajah yang masih terpejam karena rasa nikmat itu.
Perlahan, ia lalu membuka matanya. Dan dengan manja mengalungkan tangannya dipundakku.
Aku lalu berdiri. Kubuka semua pakaian dan celana yang melekat ditubuh ini. Akupun membantu ambar membuka seluruh pakaiannya.
Sehingga kami berdua seperti dua bayi yang baru dilahirkan. Polos.
Sekarang gantian ambar yang mendorongku untuk tiduran di kasur. Sementara itu, ia menunduk dibawah sana. Tangannya mengocok-ngocok penisku. Lalu, tak lama kemudian, ke senjataku telah masuk kedalam mulutnya.
Kini gantian aku yang mendesah kenikmatan.
Merasa tak adil, tanganku lalu menyambar payudara ambar yang tergantung indah ditubuhnya. Lalu meremasnya sepuas hati.
Setelah kurasa cukup, aku lalu menarik tubuhnya.
Ambar mengerti maksudku.
Ia lalu menaiki tubuhku, dan dengan perlahan-lahan, ia mulai menurunkan pantatnya. Sedangkan dibawahnya, telah menunggu penisku dengan tingkat kekerasan yang maksimal.
Lalu, "sleep."
Batang penisku telah masuk kedalam vagina ambar.
Ia mendesah.
"Lubang ini masih agak sempit," kataku dalam hati.
Setelah merasa mapan, maka ambar mulai menaik turunkan tubuhnya. Perlahan tapi pasti, ia mulai meningkatkan kecepatannya.
Meningkatnya gerakan itu, maka suara desahan ambarpun semakin sering. Hingga tiba-tiba saja tubuhnya tampak bergetar hebat disertai dengan suara lenguhannya yang agak keras.
Ambar telah meraih orgasmenya untuk yang kedua kalinya.
Aku lalu mencabut penisku, lalu ambar kusuruh Nungging. Dan dari arah belakang, aku kembali menyodok vagina ambar dengan lembut.
Kami mendesah, awalnya tertahan. Tapi lama-kelamaan, suara kami makin tak terkendali.
Hingga aku mulai merasakan ada sesuatu yang hendak mendesak keluar dari dalam penisku.
Aku mencabut senjataku. Ambar lalu aku tarik untuk berjongkok di depanku.
Ambar mengerti akan kemauanku.
Ia lalu mengocok-ngocok penisku dengan cepat.
Aku semakin mendesah kenikmatan, sehingga tak selang berapa lama, air maniku bermuncratan keluar membasahi wajah cantik ambar.
Aku lalu berbaring di kasur dengan dada naik turun. Sisa-sisa kenikmatan itu telah membuatku lemas. Begitu juga dengan ambar.
Dengan kaos tangtopnya, ia membersihkan spermaku di wajahnya.
Tak lama, ia lalu masuk kedalam kamar mandi didalam kamar itu.
Ia lalu keluar sambil tersenyum. Aku juga tersenyum. Setelah kembali mengenakan pakaian kami masing-masing. Kami lalu kembali naik ke lantai atas.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
WABAH ZOMBIE
FantasiMengisahkan tentang terjadinya wabah zombie yang melanda indonesia. kisah tentang seorang ayah yang mencoba menyelamatkan keluarganya dan mencoba untuk survive terhadap serangan dan ancaman para zombie. akankah dia berhasil ???