FILE D

3.6K 210 4
                                    

Samar-samar aku mendengar sebuah suara yang baru-baru ini terasa begitu familiar ku dengar. Lalu, ada sebuah tangan dingin terasa menyentuh lenganku. Dan kini, bukan hanya menyentuh, melainkan sekarang mencengkram lenganku dengan kasar.

Aku membuka mata. Dan...

"shhaa...sshhaa...". Ternyata yang memegang lenganku adalah para zombie-zombie brengsek itu!

Aku mencoba untuk melepaskan cengkraman seekor zombie yang tengah mencengkram lenganku. Aku menyentaknya dengan keras.

Berhasil !

Lalu aku segera menendang tubuh keparatnya dengan keras. Zombie itu terjatuh telentang dilantai.

Aku segera menyambar tongkatku yang berada disamping kasur. Aku kini berdiri ditengah-tengah kasur. Aku memandang berkeliling. Didalam kamar itu, ternyata ada lebih selusin zombie yang kini tengah berdiri memandang tajam kearahku.

Zombie yang tadi ku tendang kini sudah bangun. Seekor zombie yang berada paling dekat denganku segera ku hajar sekeras mungkin pada bagian kepalanya.

"Prakk!" kepala zombie yang ku hajar pecah seketika.

Melihat kawannya terbunuh, para zombie itu bereaksi makin ganas. Mereka juga mulai mengeluarkan suara-suara yang berisik.

Aku melompat menerjang kearah dua orang zombie. Seorang zombie terkena ayunan tongkatku dibagian kepalanya dan langsung pecah. Dan yang satu lagi terkena hantaman lutut kiriku dan langsung ambruk.

Aku sendiri berhasil mendarat dengan posisi berdiri. Aku segera berlari keluar kamar. Namun,

Lariku langsung terhenti demi melihat apa yang aku lihat didepanku.

Dihadapanku ternyata telah berkerumun banyak sekali zombie. Bahkan sampai kebawah anak tangga. Mungkin ini efek suara berisik yang ditimbulkan oleh zombie-zombie yang berada dikamar tadi.

Sial !

Otakku mendadak buntu. Apa yang sekarang akan ku perbuat ?

Para zombie kini mulai mendekat kearahku. Aku refleks bergerak mundur. Selangkah demi selangkah zombie-zombie itu bergerak mendekatiku. Dan aku, setapak demi setapak melangkah mudur menjauhi mereka.

Dan, bukk! Punggungku menabrak tembok dibelakangku. Aneh, bukannya seharusnya tepat dibelakangku adalah pintu kamar yang tadi sempat aku tutup !

Kini, zombie-zombie itu kian mendekat. Aku bisa mendengar dengan jelas suara nafas berat mereka. Tubuhku gemetar. Perasaan aneh tiba-tiba menyergapku entah dari mana.

Perasaan apa ini ?

Apakah ini yang dinamakan takut ? Tidak. Ini bukan perasaan takut. Lalu apa ? Sedih ? Juga bukan. Senang ? Apa lagi.

Tangan-tangan yang diselimuti darah kini mulai terangkat untuk menjangkauku. Mulut-mulut yang dipenuhi gigi itu mulai bersiap untuk merasakan dagingku. Aku bergidik ngeri. Sekarang, aku tahu perasaan apa ini.

Ini adalah perasaan kematian.

"Aaaaaaaa......!!!"

***

WABAH  ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang