Ten

19.2K 2.7K 279
                                    


"Shitt!!!!" Al mengumpat kencang saat AJ berhasil menjebol gawangnya.

"Eat that, Al!!!" AJ tertawa penuh kemenangan sementara Jun hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kakak beradik itu bermain PS.

Dari tadi Al sudah kalah 1:0 dari Jun dan ketika AJ datang, dia terancam kalah lagi 2:1 padahal baru babak pertama.

Sudah dua hari ini sejak di-suspend, Jun tidak pulang ke rumah. Memilih bermalam di tempat Al walau si pemilik apartment malah terpaksa mengungsi karena Al tak sudi berbagi kasur dengan Jun.

"Njirrrr!!! Liat aja ntar babak kedua. I'm gonna kill you!!!" seru Al penuh tekad.

"Halah, cupu!!" balas AJ.

Suara bel membuat mereka semua menoleh.

"Loe ada tamu?" tanya Jun ke Al.

"Gak! Tiga hari lalu Gemma doang yang nongol bawain oleh-oleh. Curang bener loe, Juned! Masa loe dapet sepatu, gue cuma dapet kaos I 💜 New York."

AJ tertawa. "Sedih amat! Aku aja dibawain New York cheese cake yang lagi famous di sono."

"Iya gitu???? Dih, si Mak Gemgem sentimen sama gue!" dengus Al kesal.

Jun mengabaikan Al yang ngedumel panjang-pendek, membuka pintu dan terkejut saat mendapati Grace berdiri di sana.

"Ibu bilang kamu gak pulang-pulang." Grace menegur tanpa basa-basi saat melihat Jun lalu segera masuk. Dia membawa kantung berisi roti di tangannya.

Jun menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal dan mengekori Grace masuk.

"Al... Ini curry puff, apple pie, roti keju, macem-macem deh. Maaf udah ngerepotin kamu ya...."

"Eh, Kak Grace. Betul, Kak! Adeknya ngerepotin! Dateng bawa diri doang soalnya, ga bawa roti."

"Taik!!!" maki Jun.

"Loh, AJ, kok kamu di sini?" tanya Grace keheranan.

"Ally pergi ke LA kemarin, baru pulang besok. Aku lagi iseng aja kemari, mau main game."

Grace tak mengatakan apapun namun raut wajahnya seperti mengatakan, 'boys always be boys.'

"Aku ambil minum sendiri ya, Al." Grace meminta izin.

"Silakan, liquor di laci lemari kanan, Kak, paling ujung."

Grace tersenyum tipis. "Teh aja cukup kok. Aku minum air kendi juga gapapa. Kamu mau teh juga? Biar sekalian," tawarnya.

Al mengacungkan kaleng birnya. "Aman, Kak! Thank you."

"Kakak kenapa ke sini?" sapa Jun takut-takut melihat wajah Grace yang nyaris tanpa ekspresi.

"Mau lihat keadaan kamu sama mau minta maaf kalau kakak udah bersikap terlalu keras ke kamu. Ngomongin hal ini lewat telepon ga akan fair soalnya. Apalagi kalau kamu udah keburu ngambek sampai ga pulang-pulang," jawab Grace dengan nada sama datar serupa wajahnya.

Jun kembali menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal lalu mengikuti Grace ke meja makan, duduk di depan Grace.

"So, I'm sorry," ucap Grace setelah dia meminum tehnya walau pandangan matanya menatap Jun tajam.

Jun menghela napas dalam. "You deserve to be angry. Tapi di-suspend 5 hari itu terlalu lama! I'm saving lives at that time!"

"Kakak minta seminggu full malah," jawab Grace ringan.

"Whatttttt?" Jun ternganga kesal.

"Posisi kami sulit, Jun. Kamu Hamizan, just like me and Ayah. Belum lagi koneksi kita di RS, ada Azha dan Cakra yang jadi member of board. Menurut kamu apa yang akan terjadi jika dengan kecerobohan kamu, kamu lolos begitu saja? Apa yang akan menimpa kamu nanti? Kamu siap dengan gunjingan orang?

Kang JunedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang