Two

26.5K 3.1K 265
                                    


"Look at them, barisan para dewa-dewi...." Raya mengedikkan kepalanya ke arah para dokter senior yang sedang duduk menikmati makan siang.

"Jangan nengok!! Ntar mati, jadi batu." Ares memperingatkan.

Jun hanya tersenyum simpul dan melanjutkan makannya dengan tenang. Dewa-dewi yang dimaksud jelas sudah dia kenal sejak kecil. Azha, Gina dan Grace yang duduk di satu meja.

"Rekor dr. Grace masih tak tak terkalahkan?" tanya Ares.

"47 surgery, 6 di antaranya trauma besar dan belum ada yang mati," jawab Jun.

"Medusa gimana?" tanya Ares lagi, "Gue dari kemarin buntutin dr. azha soalnya."

"Lost one baby kemarin, tapi memang kondisinya sulit sih." Andrea menyahut karena kemarin dia mengikuti dr. Gina.

"Oh, Hari ini jadwal gue ngikutin dr. Grace, belum pernah sebelumnya. Jun, Kakak loe baik kan ya?" tanya Raya.

"Tergantung. Kalau loe buat salah, dia pasti galak. Gue sama Azha dong hari ini. Aman kayaknya," jawab Jun.

"Gue mendingan dapet tatapan dingin dari dr. Grace deh dari pada pandangan murkanya Medusa. Gue paling takut sama dia. Galak banget sama residen. Tapi kalau ketemu pasien, ramahnya gak ketulungan. Gue rasa dia punya banyak kepribadian," ucap Andrea sambil lalu namun semua orang di meja mendadak hening.

Andrea menengok kebelakang dengan takut-takut dan mendapati dr. Gina berdiri di belakangnya.

"Ehhhmmm... Maaf mengganggu, tapi Medusa butuh orang untuk membantu operasi nanti. So, you are in!!" ucapnya dengan tegas sambil menunjuk Andrea kemudian langsung pergi bersama Grace dan Azha.

"Siyalan kaliannnn!! Kenapa ga bilang kalau mereka nongol di belakang!!!" omel Andrea.

"Hey, seenggaknya dapet jatah jadi asisten pertama kan. Gue aja belom pernah!! Iriiiii...." gerutu Ares.

Jun hanya memperhatikan wajah rekan-rekannya dan dalam hati bergumam, 'untuk kali ini, gue ga akan iri...."

------------

"Oke dr. Andrea, show me all you got...." ucap Gina di ruang operasi.

Pasiennya kali ini berumur 12 dan terkena radang usus buntu.

"Ada hematoma kecil (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah), monitoring please... oke... Coba potong ususnya, hati-hati dr. Andrea...."

Andrea menggerakkan pisau bedahnya namun terkena sekum. (bagian pertama dari usus besar yang menghubungkan bagian akhir dari usus kecil dengan usus asenden).

"What are you doing??? Kamu merobek sekumnya!!" seru Gina.

"Dok, tekanan darahnya menurun," ucap perawat.

"Move!!!" Gina mendorong Andrea yang tepaku dengan tangan gemetaran. "Penjepit... Irigasi.... Sedot di sini!!" perintah Gina yang melanjutkan operasi tanpa mempedulikan Andrea sama sekali.

----------
Jun sedang mengambil perlengkapan untuk dibawa ke Trauma Center namun tangannya berhenti bergerak saat dia mendengar suara tangisan.

"Andrea?" tegur Jun.

"Go!! Gue lagi mau sendiri!!" hardik Andrea.

"Maunya sih gitu, tapi harus ambil peralatan dulu. Loe kenapa?" Jun mengindahkan Andrea dan malah duduk di sebelahnya.

"I failed!!"

"Oh, operasi tadi... Santai aja, emang didesign untuk buat failed para residen kok. Loe memang sengaja dibuat gagal untuk ngasih pelajaran ke residen lainnya agar lebih hati-hati," jelas Jun ringan.

Kang JunedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang