Jun memencet mengetuk dan juga memencet bel pintu apartment berkali-kali dengan tak sabar. Dapat dia dengar suara orang berlari dari dalam sana.
Pintu menjeblak terbuka. Sosok wanita di hadapannya berbalut masker berwarna hijau, mengenakan kaus milik Cakra berwarna biru tua dan sepertinya istri Board of Director RS tempat Jun bekerja itu juga memakai boxer milik suaminya.
Tangannya terjulur menjitak kepala Jun. "Ga bisa pencet bel cuma sekali memangnya? Aku sampe kaget tau!"
"Ngomel aja! Rontok tuh masker ntar!" Jun tak ambil pusing, dia melangkah masuk sebelum dipersilakan dan meletakkan bungkusan yang dia bawa ke meja dapur lalu duduk di sofa ruang keluarga, mengambil toples yang berisi keripik nangka dan memakannya.
Tak lama kemudian Shane duduk di sebelahnya dengan wajah yang sudah bebas dari masker.
"Ngapain malem-malem nyuruh aku nganterin empal goreng?" protes Jun.
"Halah! Baru juga jam 9.30. Kangen tau sama masakan Ibu. Kamu lagi libur kan, Dek?"
"Iyeh, besok masuk. Shift malem tapi."
"Dateng pagi dong. Besok mau ke RS nih. Tes kesehatan. Temenin brunch ya, males kalau sendirian," bujuk Shane.
"Mentang-mentang Cakra lagi dinas, aku yang dikorbanin. Ogah banget! Mending tidur!"
"Dedek boleh pilih tempatnya di mana aja. Suka-suka deh," rayuan Shane semakin maut.
"Hasekk... aku mau wagyu steak!"
"Brunch, Juned... Brunch! Masa iye brunch ngemil wagyu!" seru Shane sambil menoyor kepala adiknya yang paling tak bisa dengar kata gratisan.
"Aku kan kelas berat!" sahut Jun sambil nyengir membuat Shane mendengus sebal.
"Dasar perut karung! Iya deh! Ke Mall yang deket RS ya... Tapi temenin aku dulu di RSnya."
"Manja banget!" ledek Jun.
"Biarin!"
Ponsel Jun bergetar-getar membuat dia segra mengeluarkan ponsel dari saku dan membaca pesan yang masuk.
Aldebaran Ardhani
JUNED! Kadieu geura! A.S.A.PBerikut alamat Bar yang ada di tengah kota.
"Rere?" tanya Shane penasaran melihat kening adiknya berkerut dalam.
"Al. Rere mana pernah pergi ke bar," jawab Jun
"Lah kan besok kamu masuk. Ngapain ke bar?" tegur Shane.
"Ga jelas juga tuh orang. Udah, aku lihat aja dulu. Takut Al mendadak berantem. Kalau mabok, dia suka rese. Mending aku deh, kalau mabok, tidur."
"Mending kaga mabok, Juned!!!" Shane menjitak kepala adiknya, gemas.
"Seenggaknya aku ga gampang mabok. Emang Cakra, dikasih bir 3 gelas aja udah kliyengan?" ledek Jun.
"Kalau pada ngeracunin laki aku, kalian semua bakal aku tenggelamkan!"
Jun tertawa. "Cabut dulu ya... Rese juga si Al, jam segini udah mabok aja!"
"Hati-hati! Jangan ikutan mabok!"
"Kalo itu sih, ga janji ya...."
"Juned bego!!!"
Jun berdiri, namun, tangannya menadah ke Shane. "Cen... Minta ongkos."
"Dari rumah ke apartment aku ga sampai ngabisin bensin 1 liter, pake nodong segala!" jerit Shane tak rela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Juned
General Fiction"Soon, you will find a man who will ruin your lipstick, not your eyeliner." -Jun Ryuji Hamizan, si calon dokter bedah.- Cover by : CurioCherry