Tak terasa musim gugur melanda kota London. Rasanya baru kemarin aku bertemu teman - temanku termasuk Axe. Sudah hampir delapan bulan aku tidak berbicara dengannya walau kami sering kali bertemu.
"Tok... tok... tok..." seseorang mengetuk pintu rumah. Aku berlari tergesa - gesa untuk membukakannya.
"Dylan! Aku ingin bicara denganmu!"
"Mike?" aku terkejut dengan kehadirannya.
"Masuklah!" aku mempersilahkannya.
"Kemana semua orang?" tanya Michael yang melihat rumahku nampak sepi dan sunyi.
"Ayah pergi bekerja dan Daniel mengantarkan ibu ke supermarket"
"Ooh..."
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Ini tentang gadis yang bersama Axe saat di Italia itu!"
"Lalu?"
"Apa kamu masih peduli pada Axe?" Michael balik bertanya.
"Tentu saja aku peduli!"
"Kamu bisa membuktikannya lewat gadis ini!"
"Tapi apa hubungannya gadis itu denganku? Jika Axe bahagia dengannya, itu tak masalah buatku!"
"Kamu tidak mengerti, Dylan!" Michael tampak sedikit marah.
"Baiklah. Katakan tentang gadis itu!"
"Ethan! Temui Ethan! Dia akan memberitahumu tentang gadis itu!"
"Jadi kamu tidak tahu siapa dia?"
"Aku kemari hanya ingin memberitahumu agar segera menemui Ethan tapi kelihatannya kamu tidak seberapa peduli!" gerutu Michael.
"Baiklah aku akan menemui Ethan! Akan ku buktikan bahwa aku peduli!"
"Kalau begitu temui dia sekarang! Aku harus pergi, Dylan!" Michael beranjak dari duduknya. "Semoga ini bisa membantu memperbaiki hubungan kalian!"
"Terima kasih, Mike!" aku senang Michael peduli dengan hubunganku dan Axe.
Aku langsung menghubungi Ethan dan mengajaknya untuk bertemu di sebuah cafe. Aku berlari tergesa - gesa menuju pusat kota untuk mencari taksi. Saat aku sedang menunggu taksi di trotoar. Aku melihat Axe di seberang jalan. Dia memandangiku namun aku pura - pura tidak mengetahuinya.
Ethan mengaduk - aduk kopinya dengan sendok. Itu tandanya dia sudah lama berada disana. Aku menghampirinya dan segera mempertanyakan tentang gadis itu padanya.
"Ini tentang seorang gadis yang bersama Axe saat di Italia. Mike bilang kalau kamu tahu tentang gadis itu!"
"Gadis yang mana?"
"Entahlah. Aku tidak tahu namanya!"
"Aku juga tidak tahu kalau kamu tidak memberitahuku nama gadis itu!"
"Bantulah aku Ethan. Jika aku tahu, pasti aku akan memberitahumu!" aku menggerutu.
"Baiklah. Jadi gadis itu bersama Axe?"
"Ya"
Ethan segera mengutak - atik ponselnya. Dan menunjukkan sesuatu. "Ini?" dia menunjukkan foto seorang gadis.
"Bukan!"
Pandangannya kembali pada ponselnya. Dia bersikeras untuk mencari foto gadis yang kucari. Kemudian kembali menunjukkan sebuah foto padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In April
Teen Fiction"Dia mencintaimu. Aku ingin kamu menjaganya untukku. Buatlah dia selalu merasa bahagia. Karena hanya kamu yang dapat membuat dirinya bahagia" - Max Marin Terkadang menyakitkan, menyedihkan, membahagiakan serta mengharukan. Semua perasaan itu bercamp...