Dua Puluh Dua

105 9 0
                                    

Angin berhembus kencang. Daun – daun musim gugur berserakan di jalanan. Aku tidak sabar menanti musim dingin, karena itu akan mengingatkanku pada hari pertamaku di London.

Aku berjalan sembari merenung. Andai waktu bisa di putar mundur. Aku akan berusaha mempertahankan cintaku pada Axe dan ini semua tidak akan terjadi. Aku duduk di bangku taman. Mengeluarkan kertas kecil pemberian Ethan. Aku segera menelepon nomor yang tertera di kertas tersebut. Aku gemetaran saat seseorang mengangkatnya.

"Halo!"

"Apa ini Selene?"

"Ya. Siapa ini?"

"Aku Dylan!"

"Oh, Dylan! Kebetulan aku ingin bertemu denganmu! Sekarang aku di London. Kamu dimana?"

"Di Greenwich Park!"

"Oh ya? Aku juga disini!"

Aku melihat sekelilingku. Aku sangat terkejut saat Selene melambai padaku. Aku menutup telepon dan menghampirinya. Gadis itu terlihat menyebalkan dan sama sekali tidak menyenangkan.

"Kenapa kamu ingin bertemu denganku?" tanyaku memulai pembicaraan.

"Kamu sangat beruntung!" aku mengerutkan dahi. "Kamu bisa memiliki Max!"

"Kamu masih mencintainya?" Selene menggeleng. "Ya, kamu masih mencintainya!" Selene hanya terdiam dan aku merasa bahwa perkataanku benar. "Kamu sakit hati saat Max mengakhiri hubungan kalian, bukan begitu? Saat kamu tahu Max dekat denganku, kamu berusaha menyakiti hatiku dengan cara mendekati Axe?" teriakku. Sedari tadi Selene hanya terdiam, mungkin apa yang ku katakan padanya itu benar. "Dengar, kenapa kamu tidak mengatakannya padaku? Aku bisa menjauhi Max! Dan apa yang telah kamu lakukan itu berhasil membuat hatiku sakit seperti ditusuk ratusan pedang tapi itu juga merugikanmu! Karena itu membuatku dan Max menjadi semakin dekat, dan sekarang kami berpacaran!"

"Aku tahu, karena itu aku ingin menemuimu. Aku ingin minta maaf padamu!"

"Kamu tahu, kamu menghancurkan hubunganku dengan Axe! Dan selama aku berpacaran dengan mantan kekasihmu itu, aku tidak pernah mencintainya. Aku berbohong tentang perasaanku padanya dan aku juga telah membohonginya!"

Selene menitikkan air mata. "Perbaiki hubunganmu dengan Axe! Dan cobalah mencintai Max, karena dia sangat mencintaimu!"

"Aku sudah berusaha untuk mencintainya, tapi aku tidak bisa karena aku mencintai Axe!"

"Ini salahku, saat itu aku sakit hati dan marah karena Max mengakhiri hubungan kami karena... dia mencintai seseorang!"

Selene sangat menyesali perbuatannya. Aku berusaha menenangkan diriku yang terlanjur marah padanya. Aku marah karena perbuatannya yang membuatku melakukan banyak kesalahan. Aku tidak bisa membohongi perasaanku. Aku masih mencintai Axe dan aku tidak mau melepaskannya. Maafkan aku Max telah berbohong padamu tentang perasaanku yang sesungguhnya.

Love In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang