Bag 11 Pertemuan 2

106 16 0
                                    

Yuki's pov

Hari yang benar-benar menyebalkan! Aku harus sekelas sama Akira di tambah ada kelas beberapa menit lagi. Sekarang aku sedang berjalan ke kelas bersama bu Feronika.

Suara berisik terdengar dari sebuah kelas, dan ternyata kelas itu adalah kelasku! Semua mahasiswa langsung diam dan duduk manis seperti anak TK yang di ancam tidak kebagian snack kalau ribut saat ada yang ulang tahun begitu bu Feronika masuk.

"Ok, hari ini kita kedatangan mahasiswi pindahan" kata Bu Feronika "silahkan perkenalkan dirimu.."

"Ah.. iya.. nama saya Yùķi"

"Yuki?? Kau berasal dari mana?" Tanya seorang mahasiswa

"Da... dari London"

"Kenapa namamu Yuki?" Tanya seorang gadis yang duduk di samping Akira

"Itu nama pemberian orang tua saya"

"Iya aku tau tapi kenapa? Semuanya kan harus ada alasannya" Tanya gadis itu lagi

"Apa jangan-jangan kau itu salah satu mahasiswi yang tidak jadi dipindahkan?" Tanya mahasiswa tadi

Deg.. deg... jantungku berdetak dengan cepat mendengar pertanyaan itu. Masa iya aku harus ketahuan di hari pertama kuliah?.

"Gadis itu bukan salah satu dari kami" kata Akira

"Oooh.." seru semua mahasiswa bersamaan

Aku rasa aku harus berterima kasih pada Akira nanti..

"Iyalah, mahasiswi yang tidak jadi dipindahkan adalah saingan sejatiku sejak sekolah dasar dan sampai sekarang dia masih lebih unggul dariku, jadi tidak mungkin gadis jelek itu adalah sainganku" sambung Akira dengan nada mengejek

Kayaknya aku harus menghajarnya untuk kalimatnya barusan!

"Sudah... sudah.. Yuki silahkan duduk di kursi yang kosong"

"Iya... terima kasih.."

Aku melihat ada 5 kursi yang masih kosong dan pilihanku jatuh di kursi yang ada di samping kiri yaitu di samping jendela. Tempat itu terlihat paling nyaman dibandingkan 4 kursi yang lain. Akupun segera duduk di kursi itu tapi tiba-tiba semua pandangan tertuju padaku. Para mahasiswa tampak senyum-senyum sambil saling membisikkan sesuatu. Sedangkan para mahasiwi tampak sangat tidak menyukaiku. Sedangkan Akira melihatku dengan pandangan yang sulit untuk di tebak.

5 menit kemudian pintu kelas terbuka, dua orang mahasiswa masuk ke dalam kelas. Tunggu! Wajah salah satu mahasiswa itu sangat familiar...aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat. Tapi dimana ya..?
"Jonathan, Daniel dari mana saja kalian?" Tanya bu Feronika

Jo.. Jonathan? Kenapa aku harus sekelas sama dia? Sekelas dengan orang yang paling ingin ku hindari di kampus ini.

"Tadi ngisi perut dulu bu.." jawab Daniel sambil senyum-senyum dan menggaruk-garuk kepalanya sedangkan Jonathan hanya diam saja

"Ya sudah, kalian boleh duduk"

"Makasih bu" jawab mereka berdua bersamaan

Saat mereka akan berjalan ke arah tempat duduk tanganku otomatis mengangkat buku catatan yang sudah kuletakkan di meja tadi untuk menutupi wajahku. Jantungku serasa mau copot setiap mendengar langkah kakinya. Anehnya suaranya semakin dan semakin mendekat ke arahku! Dan akhirnya berhenti di sampingku.

Buku catatan yang kugunakan untuk menutupi wajahku sudah berada di lantai beberapa detik kemudian. Aku terpaksa menengok ke arah orang yang menarik buku catatanku. Jonathan, cowok nyebelin itu sudah berdiri di sampingku sekarang. Wajahnya berada hanya beberapa senti dariku. Kalau masalah kemarin tidak ada aku pasti akan langsung jatuh hati padanya.

"Kau lagi? " Teriak Jonathan  "kenapa kau ada di kelasku? Dan juga duduk di kursiku?"

Kursinya? Jadi pandangan semua orang padaku tadi karena ini .. karena aku duduk di kursi ini?

OMG... Hari-hariku akan benar-benar seperti di neraka! Rasanya aku ingin pergi jauh dari tempat ini. Tapi bukan Yuki namanya kalau harus kabur dari masalah.





Hy.. untuk bagian ini memang pendek karena aku lagi sibuk sama kerjaan.. 😢😢 dan juga karena sekarang udah ngantuk!! 😩😩😩

Mohon maaf...
Aku tidak tau, aku minta maaf sama siapa. Pokoknya sama yang terus baca cerita ini aja.

Selamat tidur😴😴😴

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang