Bag 12 Bisa baik juga?

121 18 0
                                    

"Ada apa ini?" Tanya bu Feronika

"Maaf bu, ini salah saya. Saya yang sudah merebut kursinya" Kataku pada bu Feronika sambil memasukkan kembali barang-barangku ke dalam tas

"Tidak apa-apa, ini bukan salah kamu! Jonathan kamu duduk di tempat lain" kata bu Feronika

"Tidak! Aku tidak suka duduk di tempat lain!" Jawab Jonathan dingin

"JONATHAN... !" Teriak bu Feronika membuat semua pandangan tertuju padaku. Aku tau para mahasiswi pasti sangat membenciku sekarang.

"Bu... biar saya saja yang pindah" kataku mencairkan suasana

"Ya sudah!" Kata bu Feronika akhirnya "Jonathan.. temui saya begitu kelas selesai"

Jonathan hanya diam dan langsung duduk begitu aku berdiri. Dan aku segera pindah ke tempat lain, Kursi yang ada di barisan ke 4.

Bu Feronika kembali melanjutkan materinya, hanya ada beberapa mahasiswa yang mencatat yang lainnya sibuk dengan handphone mereka sementara Jonathan sibuk melihat ke luar jendela.

Bu Feronika keluar dari kelas begitu jamnya berakhir. Sebelum keluar dia mengingatkan Jonathan untuk menemuinya, tapi Jonathan bahkan tidak menengok sedikitpun.

Seorang gadis cantik masuk ke dalam kelas sambil melontarkan pandangan tidak suka padaku lalu menghampiri meja Jonathan.

"Jonathan makan yuk.." kata gadis itu dengan nada manja

Jonathan tidak menjawab dan langung berdiri sambil menggendong ranselnya lalu berjalan ke arahku. Tunggu... Arahku???

"Hei.. ikut aku.." kata Jonathan masih dengan nada dan wajah coolnya

"Aku?" Sambil menunjuk diriku sendiri untuk memastikan kalau aku tidak salah dengar

"Iya kau.. kita masih punya urusan yang belum selesai"

"Jonathan..." teriak gadis tadi "jadi kau lebih memilih untuk pergi dengannya?"

"Ya.. aku ada urusan dengannya dan aku juga sudah makan tadi. Jadi kalau kau mau makan kau makan saja sama teman-teman gengmu!"

"Kalau kau tidak lapar kita bisa...."

"Ayo cepat!" Sambil menarik tas yang akan ku pakai dan juga menarik tanganku

Gadis itu memandangiku dengan pandangan tidak suka begitu pula dengan gadis-gadis lain. Sedangkan Akira sibuk dengan handphone nya. Rasanya aku ingin sekali menarik Akira sekalian, aku tidak pernah menghadapi masalah begini sendirian. Sejak sekolah dasar Akira yang selalu melindungiku karena itu aku nyaman bersamanya dan lebih memilih untuk tidak berteman dengan siapapun di sekolah kecuali Akira. Sekarang satu-satunya temanku adalah Sakura. Tapi aku tidak bisa minta tolong padanya.

Jonathan menarikku sampai ke sebuah taman yang ada di kampus. Dia melepaskan tanganku dengan kasar plus menjatuhkan tasku yang dari tadi dibawanya ke tanah. Aku mengambil tasku dengan kesal.

"Sebenarnya kenapa kau sampai menarikku kesini?" Tanyaku pada Jonathan setelah sekitar 2 menit kami hanya diam disini

"Ini.. " Jonathan mengeluarkan sesuatu dari dalam ranselnya dan memberikannya padaku

Sebuah kartu nama "Apa ini" tanyaku pada Jonathan

"Itu kartu nama pengacaraku. Dia yang akan mengurus kasus kemarin"

Ok, jadi ternyata dia serius dengan taruhannya. Aku jadi menyesal karena membuka mulutku hari itu.

"Heh.. kenapa diam saja? Kau tau kalau aku tidak bisa menemukanmu sampai besok aku pasti melaporkanmu ke polisi. Syukurlah ketemu disini, kupikir kau sudah kabur karena tidak bisa mengembalikan uangku"

"Kabur? Itu tidak ada dalam kamusku.. dan soal laporannya.. bisa tidak kalau dibatalkan saja?"

"Dibatalkan? Jadi kau mengakui kekalahanmu? Baiklah, kalau begitu kau harus mengembalikan uangku 3 kali lipat"

"Itu... a...aku.. tidak punya uang sebanyak itu. Lagipula karena laporannya batal seharusnya taruhannya juga batal"

"Enak saja kau minta batal. Aku tidak mau tau kau harus membayarku 3 kali lipat"

"Dua.."

"Hah"

"Aku akan membayarmu dua kali lipat, kumohon.. hanya 2 kali lipat dari uang itu saja. Aku tidak tau harus cari uang sebanyak itu dimana"

"Baiklah.. ini" sambil memberikan nomor rekeningnya "aku mau uangnya di transfer hari ini"

"Hari ini? Tolong beri aku waktu. Aku pasti akan mengembalikan uangmu"

"Waktu? Sampai kapan?"

"Aku masih harus cari pekerjaan untuk membayarmu"

"Lalu..?"

"6 bulan! Akan kulunasi semuanya dalam 6 bulan"

"Kau mau kerja apa selama 6 bulan? Kau tau kan berapa jumlah yang harus kau bayar? 2 Milyar lebih. Memangnya kau bisa mengembalikannya?"

"Aku tau itu jumlah yang besar tapi aku akan melunasinya bagaimanapun caranya"

"Baiklah.. kalau begitu 2 Milyar saja.."

2 Milyar saja? Aku tidak tau kalau cowok ini bisa baik juga..

"Kenapa kau senyum-senyum begitu?"

"Ah.. aku hanya senang mendengarnya, terima kasih ya.. ternyata kau bisa baik juga"

"Ap.. apa? Maksudmu aku tidak..

"Maaf.. aku pergi dulu ya, aku harus cari kerjaan untuk mengembalikan uangmu" kataku sambil berlari dan meninggalkannya.

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang