Yuki's Pov
Hari ini adalah hari tersialku selama di sini...
Kenapa?
Karena tadi pagi aku di tinggal Sakura kemudian di usir Jonathan dari dalam mobilnya.
Sebenarnya aku juga malas bertingkah sok imut padanya tapi mau bagaimana lagi.. aku tidak ingin Sakura kenapa-napa karena pacarnya Jonathan.
Aku terpaksa jalan kaki menuju kampus, aku melangkahkan kakiku dengan cepat karena tidak ingin terlambat di kelas bu Clara. Tapi setelah berjalan cukup jauh aku masih belum melihat kampusku. Jadi aku memutuskan untuk bertanya pada seseorang wanita yang sedang berjalan.
"Maaf.. arah kampus .......... di mana ya?" Tanyaku dengan wajah serius karena 5 menit lagi bu Clara akan masuk ke dalam kelas
"Disana... " jawab wanita itu sambil menunjuk arah belakangku
"Terima kasih" kataku sambil tersenyum padanya
"Sama-sama" kata wanita itu sebelum melanjutkan perjalanannya
Jadi.. aku salah mengambil belokan di perempatan tadi, makanya aku tidak sampai-sampai di kampus. "Sebaiknya aku naik taxi saja" pikirku sambil memeriksa dompetku di dalam tas. Tapi nasilnya nihil, lagi-lagi dompetku menghilang. Aku merogoh sakuku untuk melihat apakah ada uang yang terselip di sakuku tapi aku tidak menemukan sepeserpun.
Aku terpaksa jalan kaki sampai ke kampus, aku akan berusaha untuk bicara pada bu Clara. Aku tidak ingin dapat masalah juga di kampus.
Setelah berjalan sangat jauh akhirnya aku sampai juga di gerbang kampus. Aku masih harus berjalan melewati beberapa gedung fakultas untuk sampai ke fakultasku. Aku menggunakan lift untuk sampai ke lantai 3 tempat kelasku berada.
Sesampainya di lantai 3 aku mendengar suara berisik dari arah kelasku itu artinya bu Clara belum masuk. Syukurlah.. aku bisa masuk dengan tenang.
Aku segera masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat dudukku.
"Kenapa kau terlambat?" Tanya Akira dengan wajah serius lalu duduk di kursi yang ada di depanku "Kau beruntung karena bu Clara sedang ada urusan"
"Tadi nyasar.." jawabku singkat
"Nyasar? Bukannya tadi kau pergi sama Sakura? Kenapa bisa nyasar?"
"Tadi Sakura pergi duluan ke kampus dan aku berusaha untuk dapat tumpangan...." jawabku sambil melihat ke arah Jonathan si cowok nyebelin yang berani menurunkanku dari mobilnya "sayangnya aku malah di tinggal"
"Seharusnya kau naik taxi saja"
"Aku lupa bawa dompet"
Setelah itu Chiyo dan Izumiko masuk ke dalam kelas dan mau mengajakku bertengkar. Aku benar-benar tidak ingin dapat masalah di kampus dan aku juga tidak ingin rahasiaku terbongkar tapi mereka benar-benar membuatku kesal sehingga aku terpaksa meladeni mereka tentunya bukan di dalam kelas melainkan di atap kampus.
"Kenapa kau ada di sini?" Tanya Chiyo begitu kami sampai di atap kampus
"Kenapa? Kau tidak suka?" Tanyaku sinis
"Tentu saja kami tidak suka...!! Sejak dulu kami tidak suka padamu" jawab Chiyo
"Aku juga tidak suka pada kalian"
"Sebaiknya kau kembali saja"
"Aku ada misi khusus sekarang, kalau kalian mau, kalian saja yang kembali"
"Aku beri kau 24 jam untuk meninggalkan negara ini dan kembali ke Jepang. Kalau aku masih melihatmu besok aku akan.....
"Akan apa??" Tanyaku memutuskan perkataan Chiyo
"Akan mengatakan pada semua orang siapa kau sebenarnya" sambung Chiyo
"Baiklah.. katakan saja.. aku tidak peduli.. kenapa? Karena aku masih bisa hidup dan bersenang-senang bahkan tanpa harus berpura-pura lagi. Tapi... apa yang akan terjadi kalau aku juga membongkar rahasia ayahmu? Sepertinya kau tidak akan bisa hidup dengan tenang!"
"I.. itu... kau curang!" kata Chiyo sebelum akhirnya pergi meninggalkanku sendirian di atap.
Sebenarnya aku benci harus menggunakan kekuasaan keluargaku di saat seperti ini, tapi meskipun aku tidak menggunakannya orang-orang itu tidak akan berhenti menganggapku anak manja yang hanya bisa mengandalkan keluarganya.
Karena mereka aku jadi tidak mood untuk kembali ke kelas, jadi selama beberapa menit aku hanya duduk di atap kampus sambil memandang langit biru.
Setelah berada cukup lama aku akhirnya berjalan kembali ke kelasku. Suasana kelasku tidak terdengar seberisik saat aku datang tadi, sekarang jadi hening mungkin karena bu Clara sudah datang.
Aku mengintip dari salah satu jendela kelas tapi bu Clara tidak ada. Aku akhirnya masuk ke dalam kelas dengan lusuh tentunya. Tunggu sepertinya ada seseorang yang duduk di kursi sebelahku. Aku tidak bermimipi kan? Akhirnya aku bisa punya teman sebangku.
"Hy...." sapaku pada gadis itu sambil mengulurkan tanganku "namaku Yuki"
".............................." gadis itu diam saja dan hanya memandangku dengan ekspresi dingin. Entah kenapa melihatnya mengingatkanku pada diriku sendiri sebelum aku datang kemari
"Baiklah kalau kau tidak mau bicara padaku tapi mulai sekarang kau adalah teman sebangkuku, kuharap kita bisa berteman baik"
Gadis itu tiba-tiba berdiri "Teman? Siapa? Aku? Kau pikir aku mau berteman denganmu?" Kata gadis itu sambil berteriak sebelum akhirnya menendang tempat dudukku "aku tidak mau jadi teman sebangkumu"
Karena gadis itu kami di kerumuni seisi kelas..
"Kenapa kau harus teriak? Aku kan bicara baik-baik" tanyaku dengan nada lembut walaupun sebenarnya sekarang aku sedang menahan diri untuk ikut meneriakinya
"Bawa semua barang dan juga tempat dudukmu dari hadapanku dan pergi cari tempat lain" katanya dingin
"Tapi aku yang........." kataku sebelum di tarik Akira keluar kelas
Dia menarikku cukup jauh dari kelas...
"Apa-apaan? Kau mau membawaku kemana?" Tanyaku pada Akira yang masih menarik tanganku
"..........................." dia diam saja dan baru melepas tanganku begitu kami sampai di taman "gadis itu adalah putri seorang gengster" kata Akira
"Tau dari mana?" Tanyaku penasaran
"Natasha yang bilang"
"Natasha siapa?"
"Teman sebangkuku"
"Oooh..., lalu kenapa kau menarikku?"
"Aku tidak ingin kau cari masalah dengannya.. kumohon tidak bisakah kau diam saja? Kita hanya 1 semester disini dan kau sudah sering berbuat masalah"
"Tapi...."
"Jauhi Jonathan. Biar aku yang dekat dengannya, Chiyo dan Izumiko juga.. biar aku yang mengurus mereka. Lalu kau juga sebaiknya cari tempat duduk lain"
"Tidak mau..."
"Kenapa? Kenapa kau selalu keras kepala?"
"Sejak kau meninggalkanku aku selalu duduk sendirian di dalam kelas, tidak ada yang mau duduk denganku. Sekarang saat aku bisa punya teman sebangku kau mau menjauhkanku darinya" kataku dengan mata berkaca-kaca karena menahan air mata
"Kali ini dengarkan aku.."
"Tidak! Aku tidak akan pergi dari tempat dudukku apapun yang terjadi" kataku jutek sambil berjalan menjauh dari Akira
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki
Teen FictionBagaimana jika kehidupan aslimu tertukar dengan seorang cowok super nyebelin yang selalu mengerjaimu? Apa yang akan terjadi jika kau tau yang sebenarnya saat hatimu sudah mulai menyukai pria itu??