Yuki's POV
Jam 8 malam aku dan Sakura pergi ke alamat cafe yang tertera di koran. Kami pergi jalan kaki karena tempatnya memang tidak terlalu jauh dari asrama.
Sesampainya di cafe, kami di sambut oleh salah satu pelayannya kemudian dikenalkan pada seorang cowok tampan berumur sekitar 24 tahun yang ternyata adalah pemilik cafenya
"Hy.. namaku Exel, aku adalah pemilik cafe ini" sapa pemilik cafenya kepada kami sambil mengulurkan tangannya
"Ah.. iya.. nama saya Yuki dan ini Sakura kami datang kemari karena melihat lowongan pekerjaan di koran" kataku memperkenalkan diri dan mengatakan maksud kedatangan kami
"Ooh.. kebetulan kami memang butuh 2 karyawan baru, jadi? Kapan kalian bisa masuk?" Tanya Exel ramah
"Bagaimana kalau besok?" Tanyaku dengan ekspresi senang
"Ok, itu bagus. Kalian bisa datang besok, tapi sepertinya kau tidak berasal dari sini ya?" Tanya Exel sambil melihat Sakura yang dari tadi diam terus
"Iya... ka... aduh..." jawabnya terputus karena aku mencubitnya "saya dari Jepang" katanya sambil melihatku dan menggosok-gosok lengannya yang tadi ku cubit
"Maaf..." kataku sambil berbisik padanya
"Ooh, lalu kenapa kalian mau kerja disini?" Tanya Exel penasaran
"Kalau saya sih punya hutang pada seseorang" kataku sambil tersenyum dan menggaruk kepala
"Kalau kau?" Tanya Exel pada Sakura
"Ah.. itu.. eh.. cuma mau cari uang jajan tambahan" Jawab Sakura
"Itu bagus! Kalian berdua mau mandiri dan tidak tergantung pada orang tua" kata Exel membuat hatiku meleleh
"Ka.. kami mau permisi dulu" kata Sakura di tengah-tengah lamunanku
"Ah iya, silahkan" kata Exel mempersilahkan
Kamipun pulang ke asrama masih dengan cara yang sama yaitu jalan kaki.
"Kenapa sih kau harus cepat-cepat pamit?" Kataku agak jutek
"Karena kau kebanyakan bengong"
"Bukankah dia tampan?" Tanyaku sambil tersenyum
"Iya sih, kayaknya dia juga baik"
"Benar juga sih, beda jauh sama Jonathan" kataku mengakhiri percakapan kami karena sekarang kami sudah berada di depan asrama
Besoknya sebelum ke kampus kami mampir dulu ke kafe kemarin (Cafe Victory). Di cafe ini kami bisa masuk jam berapapun yang kami bisa. Bayarannya juga di hitung per jam, dan kami bisa pulang kapanpun kami mau.
Setelah dari Cafe kami berjalan menuju kampus. Di tengah perjalanan, kami di hentikan oleh sebuah mobil. Mobil itu tidak asing untukku, sepertinya aku pernah melihatnya. Seorang cowok tampan keluar dari mobil itu. Tunggu! Itu kan Jonathan.... ! Dan mobil itu adalah mobil yang tempo hari rusak karena ulahku.
"Hy... " sapa Jonathan pada kami berdua atau lebih tepatnya pada Sakura
"Hy juga" sapaku pada Jonathan dengan senyuman termanisku, bagaimanapun juga aku harus menjauhkan Sakura darinya
"Hy" sapa Sakura dengan suara yang hampir tidak kedengaran.
"Ngomong-ngomong boleh aku minta nomor hpmu?" Kata Jonathan sambil menatap Sakura
"Tentu saja boleh.." kataku sambil mendorong tubuh Sakura sehingga sekarang aku berdiri tepat di depan Jonathan
"Bukan KAU..." kata Jonathan dengan tatapan tajamnya
"Sudahlah, tidak usah malu-malu begitu" kataku genit sambil menyenggol tangannya
"TIDAK BUTUH!!!!" Katanya dingin sambil menghampiri Sakura yang sekarang sudah berada di belakangku "Minggir!" Kata Jonathan sambil mendorongku dan akhirnya terjadilah aksi saling dorong antara aku dan Jonatahan
"Udah cukup.. kalian ini kayak anak kecil tau gak?" Kata Sakura agak berteriak. Itu adalah pertama kalinya aku mendengarnya berteriak dan juga melihatnya dengan ekspresi begitu
"Maaf" kataku sambil menundukkan kepalaku. Ini benar-benar refleks, aku selalu menundukkan kepala saat ada yang memarahiku.
"Aku ke kelas dulu" kata Sakura padaku
"Biar aku antar..." tawar Jonathan pada Sakura
"Sakura tidak akan mau di antar jadi biar aku saja yang pergi denganmu" kataku girang sambil menawarkan diri
"......" Jonathan hanya diam saja sambil terus manatap punggung Sakura yang terus menjauh
"Sebenarnya apa sih yang membuatmu menyukainya?" Tanyaku penasaran
"................" Jonathan hanya diam saja dan setelah punggung Sakura tidak kelihatan lagi dia mulai berjalan dan masuk ke mobilnya
Aku yang melihat hal itu tentu saja mengikutinya dan sekarang aku juga sudah berada dalam mobilnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jonathan dingin
"Aku? Tentu saja akan ikut denganmu ke kampus.." jawabku dengan ekspresi yang ku buat-buat
"Turun!!" Perintah Jonathan dengan wajah menakutkan
"Tidak mau.. aku akan turun kalau kita sudah sampai kampus"
"TURUN.." Perintah Jonathan lagi dan kali ini suaranya lebih keras dari yang tadi membuatku langsung membuka pintu mobilnya dan turun
Jonathan segera menyalakan mesin mobilnya dan pergi meninggalkanku. Sekarang aku merasa seperti gadis murahan yang dibuang oleh orang yang disukai, walaupun aku tidak punya perasaan sedikitpun padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki
Genç KurguBagaimana jika kehidupan aslimu tertukar dengan seorang cowok super nyebelin yang selalu mengerjaimu? Apa yang akan terjadi jika kau tau yang sebenarnya saat hatimu sudah mulai menyukai pria itu??