Bag 20 Persaingan

117 12 2
                                    

Akira's Pov

Aku sudah sampai sekitar setengah jam di cafe ini, tapi Yuki masih belum kelihatan.

"Kau sudah lama?" Tanya seorang gadis cantik yang mengenakan topi coklat, baju coklat dengan garis hitam, rok hitam selutut, tas coklat dan sepatu yang senada dengan kulitnya

"Y.. U.. K...I.. ?" Tanyaku dengan ekspresi kebingungan

"Ya? Ada apa Akira? Kau seperti melihat hantu saja.." kata Yuki dengan nada mengejek

"Sejak kapan kau pakai baju begitu? Apa kau tidak takut orang-orang mengenalimu?" Tanyaku dengan wajah serius

"Aku pakai baju begini dari asrama, tenang saja.. mereka tidak akan mengenaliku lagipula tadi aku pergi saat asramanya kosong. Kau tau sendiri kan kalau hari ini ada pertandingan basket di kampus, makanya tuh anak-anak udah pada kumpul semua di lapangan sebelum pertandingannya dimulai"

"Terus bagaimana kau pulang?"

"Pulang ya pulang"

"Pakai baju itu?"

"Ya iyalah, terus aku pakai apa?"

"Ngomong-ngomong kau pakai softlens warna ungu?" Tanyaku sambil memperhatikan warna matanya

"Yups.. ini untuk menyempurnakan penyamaranku. Untuk sekarang aku ingin jadi Yuki yang dulu, yang selalu populer dan punya banyak penggemar dan bukan Yuki yang beberapa hari ini selalu kena sial dan dijauhi semua orang dikelas"

"Itu kan karena kesalahanmu sendiri, kau bilang kau tidak mau cari masalah selama disini tapi kenyataannya sama saja dengan di Jepang. Kau selalu cari masalah dimanapun kau berada"

"Aku tau.. kakak juga bilang begitu semalam"

"Semalam? Apa kau menghubungi kakakmu untuk membayar hutangmu pada Jonathan?"

'Tentu saja tidak!!"

"Lalu?"

"Ada pertengkaran kecil antara aku dan Elisabeth semalam dan gadis itu mengancam akan mengeluarkanku jadi aku menghubungi kakakku"

"Jadi.... Yuki juga berkuasa di Amerika?"

"Bukan aku tapi keluargaku!!"

"Aku mengerti, tapi lebih baik kau tidak berurusan lagi dengan Jonathan. Kembalikan saja semua uangnya, aku yakin kau punya lebih dari 3 Milyar di ATMmu"

"Kau hebat, bagaimana kau tau jumlah uang di ATMku?"

"Kau selalu dapat uang jajan dari ayah, ibu dan kakakmu sedangkan kau sangat jarang menggunakannya jadi tentu saja uangmu pasti sudah sebanyak itu, dengan uang itu kau bisa membeli apapun tidak seperti aku yang harus merengek dulu pada orang tuaku"

"Kau iri padaku ya?" Tanya Yuki dengan nada mengejek

"Tentu saja aku iri, kau punya orang tua dan kakak yang akan memberikan apapun yang kau mau. Ngomong-ngomong ku pikir kau tidak akan datang kemari"

"Tadinya sih"

"Lalu? Kenapa kau datang?"

"Ah... benar...." kata Yuki setengah berteriak karena sepertinya dia ingat sesuatu yang penting "kemarin waktu kalian mencariku apa kalian ke rumah Jonathan?" Tanya Yuki serius

"Iya.. dari mana kau tau?" Jawabku santai

"Ini gawat! Jonathan suka sama Sakura"

"Benarkah? Wah... dia bisa jadi sasaran Elisabeth"

"Makanya, aku tidak mau dia sampai jadi sasarannya nenek lampir itu. Lagipula aku mau Sakura sama kakakku"

"Memangnya kakakmu mau? Seingatku kakakmu bilang mau punya pacar yang lebih cantik darimu"

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang