Yuki's Pov
Dari tadi aku sudah berlari tanpa tujuan. Aku benar-benar tidak tau harus cari kerjaan dimana. Kalaupun dapat, gajiku perbulan tidak akan bisa untuk membayar Jonathan dan sekalipun aku bekerja di beberapa tempat, aku yakin uangnya tidak akan sampai 100 juta. Aku juga hanya minta waktu 6 bulan untuk melunasi semuanya.
Aku berhenti berlari saat sudah sangat kelelahan, aku bersandar pada sebuah tembok untuk mengatur nafasku. Saat nafasku sudah normal aku memperhatikan sekelilingku. Aku dimana? Dari tadi aku lari terus padahal aku belum ingat semua jalan dan juga gedung dikampus ini. Tapi... kalau dipikir-pikir aku juga masih sering nyasar di tempat yang cukup sering kudatangi.
Kayaknya aku harus bertanya pada mahasiswa yang lewat, tapi.. dari tadi disini cuma aku sendiri, mungkin karena ini sudah jam makan siang. Aku memutuskan untuk berkeliling, mungkin aku bisa bertemu seseorang.
Pandanganku berhenti pada sebuah ruangan bertuliskan Perpustakaan pada sebuah pintu. Aku masuk ke dalam, di dalam sini ada beberapa mahasiswa yang sedang membaca juga ada penjaga perpustakaan.
Aku sangat suka membaca karena itu dibandingkan dengan bertanya jalan pada mahasiswa lain aku lebih memilih untuk mencari buku yang akan kubaca. Setelah mendapatkan beberapa buku yang sepertinya belum kubaca aku membawanya ke meja dan membacanya. Tanpa sadar aku sudah menghabiskan berjam-jam dengan duduk disitu. Membaca membuatku lupa waktu dan juga membuatku lupa semua masalahku.
Sakura's Pov
Pulang dari kampus aku langsung ke kamar Yuki. Tapi kejadian beberapa hari lalu terjadi lagi. Aku sudah dari tadi mengetuk pintu kamarnya dan tidak ada jawaban sama sekali. Masa aku harus memanggil kepala asrama lagi?
Aku memutuskan untuk menelpon handphone Yuki dan handphonenya tidak aktif. "Apa dia meninggalkannya lagi dikamar?" Padahal aku baru mengembalikan Hp dan dompetnya. "Anak itu sudah kelewat ceroboh!" Kurasa aku harus membuat duplikat kunci kamarnya.
Aku turun ke bawah untuk menemui kepala asrama dan kebetulan bertemu Akira yang baru saja masuk.
"Mau kemana kau? Kok buru-buru begitu?" Tanya Akira
"Cari Yuki.. !" Jawabku tanpa menoleh padanya dan dengan langkah yang lebih cepat
Aku langsung masuk ke ruangan kepala asrama bahkan tanpa mengetuk pintu, di ikuti Akira. Tunggu.. Akira? Aku langsung menucek mataku untuk memastikan kalau aku tidak salah lihat, dan ternyata aku tidak salah lihat. Akira benar-benar disini, disampingku.
"Ada apa ini?" Tanya kepala asrama pada kami berdua
"Anu... teman kami hilang lagi" jawabku
"Lagi?"
"Iya, boleh saya pinjam kunci kamarnya?"
"Iya.. silahkan.." kata kepala asrama sambil memberikan kunci kamar Yuki
Aku dan Akira segera ke kamarnya tanpa bicara 1 kata pun. Kami memeriksa kamarnya, semua barangnya di tata dengan rapi bahkan tempat tidurnya juga rapi.
"Dia meninggalkan dompetnya" kata Akira
"Tau dari mana?"
"Ini.. !" Akira memperlihatkan sebuah dompet yang ada di lemari. Semua kartu identitas Yuki ada di dalam begitu juga dengan ATM.
"Kenapa dia meninggalkannya?"
"Sepertinya dia bukan hanya mengubah penampilannya, tapi juga menyembunyikan identitas dan asal kampusnya"
"Aku tau dia mengubah wajah dan identitasnya karena malas bersaing denganmu tapi dari mana kau tau kalau dia juga mengubah asal kampusnya?"
"Dia sekelas denganku, tadi waktu perkenalan dia mengatakan kalau asalnya dari London. Oh.. tadi dia pergi sama Jonathan"
"Jonathan? Apa dia juga di kelas yang sama dengan kalian?"
"Iya.. ngomong-ngomong kenapa kau terkejut begitu saat aku menyebut nama Jonathan?"
"Jonathan adalah orang yang menyambarnya beberapa hari lalu dan dia punya hutang pada Jonathan"
"Sebaiknya kita hubungi Jonathan!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki
Teen FictionBagaimana jika kehidupan aslimu tertukar dengan seorang cowok super nyebelin yang selalu mengerjaimu? Apa yang akan terjadi jika kau tau yang sebenarnya saat hatimu sudah mulai menyukai pria itu??