Hidden Behind A Wall [NEW VERSION]

DATING? #3 (edited)

Ila kembali kekelas nya dengan malas. Niat nya mau Bolos, tapi malah diaduin sama anak baru.

"Di skors nggak?" Tanya Indah ketika Ila sudah duduk.

"Nggak, gue cuma disuruh bersihin lapangan." Jawab Ila dengan malas.

"Wih! Mantep ini mah."

"Bapak lo peyang!" Ila menoyor kepala Indah dengan pelan.

"Bapak gue mah botak."

"Iya, si Tarsono." Kata Ila menyebutkan nama Dari Bapak Indah.

"Dih, Jono." Balas Indah sambil menyentil dahi Ila.

Mereka diam, lalu saling menatap, kemudian tertawa serasa kelas melirik mereka berdua. Ohh... indah nya cinta ini. Eh.

"Kapan ya terakhir kita kata-kataan nama Ortu kaya gitu?" Tanya Indah disela tawa nya.

"Waktu SD, Njir. Ternyata gue masih inget nama Bapak lo." Ila memgang perut nya karna kebanyakan tertawa.

Mereka terus  tertawa. Humor mereka memang receh.

Indah menghentikan tawa nya dan melihat ponsel nya yang menyala karna seseorang mengirim nya pesan.

Ressi Reynata
Gue putus sama Bintang.

Indah Sesil
Lah? Siapa yang mutusin? Terus gara2 knp?

"Siapa?" Tanya Ila yang melihat Indah serius mengetik sesuati diponsel nya.

"Resi, dia putus sama pacar nya."

Resi Reynata
Gue lah, grgr nya, gue belum suruh dia mandi eh dia malah mandi. Kan aleman.

Indah Sesil
Pinter nya anak orang.

Resi Reynata
Hehe😅
Read.

"Gara-gara apa?" Tanya Ila.

"Baca sendiri dah." Indah menyerahkan ponsel nya ke Ila dan Ila menerima nya.

Ila membaca nya dengan muka serius diawal dan muka takjub diakhir.

"Pinter banget dah gue punya temen." Ucap Ila sambil menyerahkan ponsel Indah kembali.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi daritadi, sebab itu Ila dan sahabat-sahabat nya sudah ada dilapangan sekolah dan berjalan ke parkiran tempat Indah menyimpan motor.

Tiba-tiba, mereka berempat dihadang motor besar berwarna hitam dengan seseorang yang wajah nya ditutupi Helm.

"Anjing!" Omel Resi karna terkejut.

"Siapa sih lo?" Jasmin memukul bagian belakang motor tersebut.

Orang itu langsung membuka Helm nya dan membuat cengiran.

"DAFFA!" Seru mereka serempak.

"Bentar ya," Daffa menoleh kebelakang dan berteriak, "Raffa! Sini lo."