BEGINING #1 (Edited)

1.8K 93 14
                                    

"JADI LO ENGGA IKUT UPACARA DAN TIDUR DI U--Eumhh."

Ila menyumpal mulut indah dengan gumpalan kertas yang bekas ia robek. Ya, mereka sudah dikelas, dan Ila memberi tiga alasan ke Indah kenapa ia tidak ikt baris.

Alasan pertama, tentu saja karna Ila malas.

Alasan kedua, mengikuti Alasan kesatu.

Alasan ketiga, mengikuti Alasan kesatu dan kedua.

"Oh iya, kaya nya ada anak baru deh, Ndah."

"Lah? Who?"

"Nama nya juga anak baru. Mana gue tau." Ceplos Ila. "Gue juga ketemu Di UKS, tapi dia mah sakit beneran."

"Ganteng engga? Kira-kira masuk kelas berapa, ya?"

"Mana gue tau dan gue engga peduli."

"Munafik kamu ah, sayang. Entar tau-tau udah dikasih kabar lo nya bunting sama dia, Haha." 

"Apaan sih, kocak!"

Setelah itu, mereka terdiam. Karena Guru telah memasuki kelas nya.

Kalian kira mereka diam untuk memahami soal dan penjelasan dari Guru?

Haha, tentu tidak. Engga ada dikamus mereka untuk mendengarkan penjelasan dari Guru panjang dan lebar yang malah membuat mereka ngantuk.

"La,"

"Apa?" Balas Ila Jutek.

"Sadis, anjir." Kaget Indah. "Mood lo lagi jelek, ya."

"Kalo tau ngapain nanya, bangsul." Ketus Ila sambil mencoret buku nya asal.

"Dapet kabar, nih.  Kata nya anak baru itu tinggal dikelas IPA 2," Ucap Indah Ragu.

"Mau gue apain? Palingan juga tuh anak temenan sama kelompok nya Daffa."

"Yap, lo bener. Dia aja duduk nya sama Daffa."

Ila mengangguk saja menanggapi nya. Menurut dia, ini tidak penting. Memang nya anak baru itu harus disambut secara meriah? Toh Ila aja tidak tahu wajah anak baru itu kaya bagaimana.

Ila memang tidak dalam Mood yang baik karna kejadian naas yang menimpanya saat dia baru ingin kekelas yang baru saja keluar dari UKS.

Flashback

"Eh anjir!" Ucap Ila terkejut karna seseorang menyambut nya dengan Air.

"Siapa pelaku nya, bangsat!"

"Yah... Maaf, La. Gue engga sengaja. Tadinya gue mau nyiram Renald. Tapi engga sengaja kena elo."

Ila mendongak untuk melihat siapa orang nya.

"DAFFA, Bangsat!" Teriak Ila sambil berjalan kearah Daffa untuk menjambak nya atau memukul nya.

"Anjir, sakit, La." Ujar Daffa. "Raffa, tolongin gue, sat! Jangan diem aja."

Ila memberhentikan aktivitas nya dan mencerna ucapan Daffa tadi.

"Raffa siapa?"

"Saudara gue."

"Engga peduli. Intinya lo harus tanggung jawab sama kelakuan lo." Marah Ila. "Istirahat jajanin gue."

"Engga ma--"

"HARUS!"

Flashback off.

"Ayo, istirahat, La." Ajak Indah membangunkan Lamunan Ila.

Hidden Behind A Wall [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang