"Adaw!"
Ila terjatuh kelantai.
Ila sedang Dance didalam ruangan Dance yang ada didalam rumah nya. Dia sendiri yang meminta ke Bapak nya untuk membuat ruangan itu.
"Ayo dong fokus!"
Ila berdiri lagi dan mengulang lagu nya untuk memulai Dance nya lagi.
Gue suka sama lo.
"Akh! Tai, kepikiran terus. Kapan gue mau fokus nya."
Ila duduk meluruskan kaki nya dan menyandar kepada dinding Mirors itu.
"Nih." Revan menempelkan air putih didalam gelas ke Ila.
Ila menerima nya. "Thanks."
Ila meminum nya hingga habis. Lalu Radhit mengambil kursi yang ada dalam ruangan itu.
Dia menunduk untuk melihat Ila yang duduk dibawah nya.
"Sebenar nya ini ruangan buat apaan sih?" Tanya Revan seraya pandangan nya menjelajahi ruangan itu.
"Buat gue Dance lah. Sama kalo gue lagi bosen aja." Celetuk Ila.
"Nggak ada niatan buat buka les? Les Dance gitu."
Ila menggeleng. "Nggak! Gue aja masih belum terlalu lancar, Bang."
"Coba tunjukkin dong Dance lo,"
"Ide gue sendiri atau Cover nya?"
"Ide lo sendiri aja, lagu nya dari gue ya." Ila mengangguk dan berdiri.
Lagu Revan mulai dimainkan dan Ila dengan lincah nya menggerakan badannnya.
Ketukan-ketukan musik ia sesuaikan dengan Tarian modern nya.
Begitu piawai untuk cewek nakal seperti dia.
Dan sampai lagu berhenti, Ila pun berhenti. Lalu menundukkan badan nya sebagai ucapan terima kasih.
"Wih!" Revan bertepuk tangan dan bersorak senang. "Nggak nyangka, ajaran gue bisa kaya gini."
"Apaan! Lo aja nggak bisa Dance." Celetuk Ila sambil duduk bersandar kembali.
"La, udah punya cowok belum?" Tanya Revan sambil mengeluarkan ponselnya.
"Wah! Maksudnya apa nih? Lo ngehina gue karna gue masih jomblo?" Balas Ila sewot sambil melotot tajam kepada Revan.
Revan membuka Lockscreen Nya dan membuka aplikasi Line. "Sewot banget! Dasar Jomblo."
"Eh, orang ngomong tuh liat orang nya. Jangan liatin Hp mulu!"
"Ye, gue mah bales-balesin Chat dari cewek gue. Emang nya lo yang Jomblo, meriksa hp karna ada pesan dari grup." Revan bangkit dan langsung keluar begitu saja.
"Nggak guna lo, Sat!" Teriak Ila karna Revan sudah keluar dari ruangan nya.
Drrrt... Drrrt... Drrrt...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Behind A Wall [NEW VERSION]
Romantik(COMPLETED!) Mereka sama-sama sembunyi dibalik didinding. Yang satu di dinding ketakutan, dia bersembunyi didinding itu untuk menyembunyikan sikap ketakutan nya terhadap masalah-masalah dan memyembunyikan sikap itu dengan sikap nya yang nakal dan su...