Terbukti (1) #25 (edited)

688 45 4
                                    

"Ila, kamu udah siap?"

Ila menyernyit bingung dan memberhentikan aktivitasnya yang sedang berdandan, lalu menoleh kearah pintu.

Beruntung teman-temannya sudah pergi pada pagi Buta. Jadi, mereka tidak akan tahu hal ini.

"Siapa lo? Bukan Raffa, soalnya suara lo bukan suaranya Raffa."

"Yang bilang aku Ini Raffa siapa? Aku Rizky."

Ila mendengus dan berdecih. "Ngapain lo?"

"Anterin kamu kekampus nanti."

"Gue dianter Raffa." Balas Ila. Kemudian Ila melempar bantal ke pintu yang masih tertutup, karna memang dariawal belum ia buka. "Cabut lo!"

"Jangan gitu sama calon tunangan."

"Ngerti kata JIJIK nggak sih!"

"Yaudah, aku tunggu bawah, ya." Kemudian Rizky langsung beneran turun kebawah dan menunggu Ila disofa ruang tengah.

"What the..." Ila menjatuhkan Lipstik nya kemeja riasnya lalu memijat pelipisnya. "Mama! Bantu Ila."

Kemudian, Ila melanjutkan mendandani wajahnya dengan polesan Lipstik dan Bedak saja.

Saat mengolesi Lipstik kebibirnya, Ila tetap terus mendumel.

"Kenapa sih harus ada perjodohan."

"Jijik banget. Mending aja kalo lebih Ganteng Dari Raffa. Lah, muka kaya Sapri aja Sok-sokan dijodohin sama gue."

"Tai! Emangnya gue siti kebaya apa?!"

"Ah, Shit!" Ila menggebrak meja riasnya dan bangkit berdiri. Memakai sepatunya lalu meriksa ponselnya.

Terdapat pesan dari Raffa yang bertuliskan.

Raffa Adiptr : berangkat sama supir lo aja, ya. Gue ga nganter lo dulu. Ada urusan.

Ilaaalala : Dih, paaan lu! Gada ihhh. Gamau ah. Ihh Raffa😭😭

Raffa Adiptr : ngapa sih? Jan aleman ah. Penting ini yawla

Ilaaalala : nggak mau pokonyaaaaaaa

Raffa Adiptr : Ong aja ya kan.

Ilaaalala : ah, Ong bias ultimate gue, monyet!

Raffa Adiptr : udah sono. Bacot aje lu.

Ilaaalala : masalahnya yang nganter gue Rizky!

Raffa Adiptr : yak? Terus? Yaudah, gue nggak cemburu. Santuy aja. Pekerjaaan ini lebih penting, La. Lu juga ntar bakal tau.

Ilaaalala : ih. Yaudahlah. gue berangkat ya.

Raffa Adiptr : ya. Be careful, sayang.

Ilaaalala : iye.
Read.

"Kan, terpaksa ini gue." Oceh Ila saat menuruni tangga satu persatu.

Hidden Behind A Wall [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang