"Nggak mau! Kemarin 'kan lo yang maksa biar lo bayarin gue makan."
"Udah tau, yaudah bayarin gue jajanan."
"Nggak mau!"
"Harus!"
"Bangsat!"
Itu obrolan antara Ila dan Raffa dikantin saat jam istirahat. Entahlah Daffa, sekarang-sekarang ini dia senang mengajak Raffa makan bersama gerombolan Ila.
"Jadi, kalian berdua kemarin Ngedate?" Tanya Daffa memicingkan mata nya.
"Nggak! Dia maksa gue buat makan bareng sama dia. Gue mah awal nya nolak. Tapi lama-lama gue mikir kapan lagi dibayarin makan, ya ga?"
"Padahal lo sendiri yang bilang kalo kemarin kita berasa Dating." Balas Raffa dengan wajah datar.
"Bodoamat lah! Capek gue ladenin lo." Ucap Ila frustasi.
"Siapa suruh lo ladenin gue?"
"Bacot lo, Anjing! Diem aja, bisa nggak sih?!"
Beda dengan Ila dan Raffa yang berdebat, beda lagi dengan teman-teman mereka yang menonton sambil mengupas Kuaci.
"Gue kasih tau, jangan bikin Ila marah-marah kaya gitu, Dia kalo udah marah-marah nanti malah Badmood, entar kalo udah Badmood, dia malah pengen bolos." Bisik Daffa kepada Raffa.
"Bolos tinggal Bolos, emang masalah buat gue." Balas Raffa bukan dengan berbisik juga.
"Munafik lo! Kemarin aja lo cegat gue biar nggak bolos, sampe nebus kesalahan lo itu dengan traktirin gue." Celetuk Ila dengan emosi.
"Hari ini lo tahan gue lagi mah awas aja!" Lanjut Ila sambil berdiri dan bersiap untuk ke kelas.
"Eh, Tunggu!" Tahan Raffa masih dengan posisi duduk nya.
"Tuh kan gue ditahan."
"Nggak usah tahan gue lagi, sat!" Ucap Ila tanpa membalikan badan nya.
"Maksud gue nahan lo tuh, biar bayarin gue makanan ini."
Ila berbalik badan dan memasang muka marah. "Gue ingetin muka lo!"
Setelah itu, dia benar-benar pergi menghiraukan panggilan dari Raffa yang terus meminta dia bayarin.
Seorang wanita memanggil nya saat didepan toilet. Ila berbalik untuk melihat siapa dia.
"Ila, Kamu udah bersihin lapangan?" Ucap Guru yang menghakimi Ila kemarin.
"Belum, Bu. Ibu 'kan tau tadi saya telat."
"Mau bersihin sekarang, atau Ibu tambahin lagi besok sekalian bersihin toilet?" Tanya nya pelan tapi begitu tajam.
"Bersihin sekarang aja kali ya, Bu." Ila cengar-cengir kaya orang goblok.
"Yaudah, bersihin!"
Ila pergi meninggalkan guru bernama Tarmi itu, dia pergi ke Lapangan untuk membersihkan tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Behind A Wall [NEW VERSION]
Romance(COMPLETED!) Mereka sama-sama sembunyi dibalik didinding. Yang satu di dinding ketakutan, dia bersembunyi didinding itu untuk menyembunyikan sikap ketakutan nya terhadap masalah-masalah dan memyembunyikan sikap itu dengan sikap nya yang nakal dan su...