Bagi uchiha yuuki, cinta dan sayangnya hanya orang tua dan keluarganya, tak ada yang lain. Kekasih? Teman? Sahabat? Yuuki tak percaya pada cinta dari orang selain keluarganya. Dia tidak butuh. Satu - satunya yang ia butuhkan dari orang lain adalah ketenangan. Dia benci keributan yang di timbulkan oleh orang - orang di sekitarnya, terutama dari para fansnya. Yuuki tahu, para fansnya itu hanya memandangnya karena tampangnya, atau, sebagai keturunan uchiha yang terpandang, bisa juga karena hartanya. Oh, atau mungkin ketiganya. Yuuki benci penjilat.
Dan semuanya berubah saat ia bertemu dengan sensei berambut nanas yang kelihatan selalu mengantuk tapi jenius itu. Pertemuan pertama mereka biasa saja, mengingat status mereka sebagai guru dan murid, pastilah tempat pertemuan pertama mereka di dalam kelas. Tapi, pertemuan biasa mereka berbanding terbalik dengan suasana hati si pemuda raven.
Sebuah senyum tipis terkembang di bibirnya. Pipinya samar - samar merona. Uchiha yuuki, tertarik pada gurunya sendiri.
Tapi kemudian, hatinya mencelos saat mengetahui sensei yang di cintainya ternyata telah memiliki seorang kekasih, seorang sensei yang lain, berambut coklat berantakan mirip pamannya, manik matanya memiliki warna yang senada dengan rambutnya, di masing - masing pipi pria itu terdapat sesuatu seperti tato berbentuk segitiga terbalik. Manis. Itulah kesan pertama yang ia dapat saat pertama kali bertemu dengan pria itu.
Yuuki mencoba berlapang dada. Dia berusaha menerima hubungan mereka. Asalkan bisa terus bersama mereka, itu sudah cukup bagi yuuki. Berhubung otak uchiha nya yang cemerlang, tentu saja ia dengan mudah menjadi murid kesayangan dari kedua senseinya itu. Sudah sering mereka menghabiskan waktu bertiga. Kedua senseinya itu bilang, mereka sudah menganggapnya adik. Yuuki tersenyum. Setidaknya, mereka masih mengizinkannya berada di sisi mereka.
Yuuki pikir, semuanya akan baik - baik saja. Tapi nyatanya, keadaan tak lagi mendukung keinginannya untuk berada di samping kedua sensei tersayangnya. Sensei pecinta anjing itu mulai mencurigai perasaan yuuki. Setiap kali ia dan sensei nanasnya terlihat akrab. Senyum di bibir pria manis itu hilang. Memang dia tidak terlihat sedih. Tapi, diapun terlihat tak senang.
Puncak dari kecurigaannya, adalah ketika ia harus menjalani detensi bersama sensei yang di cintainya, yuuki hampir saja tak bisa membendung lagi perasaannya saat melihat senseinya itu tengah menggerai rambutnya. Jujur, ia terpesona. Jika ia tidak teringat bahwa senseinya itu memiliki kekasih, mungkin yuuki sudah membeberkan semuanya pada sensei bermata kuaci itu.
Dan karena terpesona itulah, ketika yuuki ingin menyerahkan lembar jawaban yang telah ia isi, yuuki tersandung kakinya sendiri dan oleng kedepan. Senseinya tentu saja langsung maju kedepan dan menangkap tubuhnya. Mencegahnya terjatuh ke lantai. Namun, nampaknya nasib ingin mempermainkan yuuki. Rambutnya, entah kenapa bisa tersangkut di anting - anting yang di kenakan guru berambut nanas itu. Sehingga mengharuskan wajahnya amat berdekatan dengan senseinya itu.
Yuuki tak pernah tau, bahwa kejadian itu justru memancing masalah yang amat pelik bagi hidupnya. Salah satu sensei yang amat ia sayangi, telah beralih ke sisi gelap.. Ia memilih menempuh jalan kegelapan karena rasa cemburunya pada kedekatan yuuki dan kekasihnya. Sungguh, yuuki nemilih tidak pernah mengenal cinta dari pada harus melihat kedua sensei tersayangnya bersedih.
~(⁰▿⁰)~~(⁰▿⁰)~~(⁰▿⁰)~~(⁰▿⁰)~~(⁰▿⁰)~
Desc: hanya milik masashi kishimoto-sensei.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Child
FanfictionRasa bahagia saat sang buah hati hadir dalam keluarga kecil mereka.. "Dia manis, mirip dirimu, dobe" senyuman tak bisa ia sembunyikan lagi. "Tapi matanya tajam sepertimu teme" Air mata tak dapat lagi terbendung tatkala mengetahui sang buah hati tak...