prolog.

12.6K 724 22
                                    


Desc: masashi kishimoto-sensei~

Pair : always sasunaru and another pair.

Rated : bisa T+ bisa juga M.

Ini pertama kalinya aku bikin fanfic berbau(?) drama... Jadi mohon di maklumi jika banyak kekurangannya... #bow

=======happy reading========

Seorang pemuda bersurai raven berjalan tergesa - gesa di koridor rumah sakit. Peluh membasahi paras rupawannya yang menampakkan ke khawatiran yang kentara. Seragam kepolisian masih melekat pada tubuh atletisnya. Dia terus berjalan –sedikit berlari– menuju ruangan yang dia tuju. Tak mempedulikan tatapan kagum dari orang - orang yang dia lewati. Cuma satu yang ada dalam benaknya saat ini. Keadaan seseorang yang begitu berharga baginya.

Dia semakin mempercepat langkah kakinya ketika ruangan yang dia cari tak jauh lagi darinya. Dengan masih tergesa, pemuda itu membuka pintu di hadapannya dan berseru memanggil nama seseorang. Siapa lagi kalau bukan—

"NARUTO!" dengan serempak para penghuni ruangan tersebut menoleh pada pemuda raven yang tadi berteriak. Kecuali satu orang, pemilik nama yang baru saja terlontar dari bibir sang raven tak membuat pemuda itu mengangkat kepala pirangnya yang menunduk.

"Sasuke..." seorang pria berambut coklat di ikat tinggi dan memiliki garis melintang dari pipi kanan ke pipi kiri melewati hidungnya itu memanggil lirih pada sang raven yang kini berjalan mendekat pada pemuda pirang yang masih tertunduk. Pria berambut silver dan memakai masker di sebagian wajahnya menarik pria berambut coklat itu dalam dekapannya. Memberikan kekuatan pada pria yang begitu di cintainya.

"Naruto...." sang raven kembali memanggil pemuda pirang di hadapannya. Tangannya perlahan meraih wajah pemuda itu untuk menatapnya. Hatinya mendadak perih melihat orang yang begitu di sayangnya ini, memandangnya dengan tatapan kosong, air mata mengalir dengan deras dari manik sebiru lautan itu.

"Apa yang terjadi? Kakashi, iruka?" tanya sasuke tanpa sedikitpun melepaskan tatapannya dari naruto. "A-aku tak begitu tahu apa yang terjadi sasuke.. T-tiba - tiba saja naruto meneleponku,, dia meminta bantuanku dengan isak tangisnya.. D-dan.. Dan.." iruka tak sanggup lagi meneruskan kata - katanya. Kakashi mengelus punggung pria dalam dekapannya menenangkan. "Dan ketika kami kerumah kalian, kami mendapati naruto yang menangis memanggil - manggil nama menma. Setelah itu dia pingsan" sambung pria bermasker itu.

"Lalu, dimana menma?" tanya sasuke lagi. Mencari satu lagi sosok yang begitu dia sayangi. "Menma.... Hilang, sasuke" lirih kakashi membuat sasuke menatap tak percaya pada kedua orang yang berdiri di hadapan sasuke, di sebrang ranjang tempat naruto duduk saat ini.

"Jangan bercanda..." desisnya pada kedua orang yang menatapnya sedih. Sasuke menggeram marah saat tidak mendapati kebohongan dari sorot mata kedua pria itu. "S-suke,,,," suara lemah dari pemuda pirang di sampingnya membuat ketiga pria itu menatap naruto.

"Ya naru,,, aku disini." di genggamnya tangan naruto dengan erat. Sementara naruto menatap sasuke masih dengan tatapan kosongnya. "Sasuke,,,, menma dimana?" tanya naruto, air matanya kembali mengalir. Sasuke tak menjawab, dia memeluk tubuh naruto yang mulai bergetar. "Suke,, jawab aku.. Dimana menma?" suara bergetar itu membuat sasuke merasakan ngilu di hatinya.dia benar - benar tak tega melihat pendamping hidupnya itu kini terlihat sangat rapuh.

Missing ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang