chapter 13

3.7K 410 33
                                    


Desc: sasunaru dan chara yang lainnya bukan milikku... Mau bantu aku nyulik mereka dari om masashi kishimoto? #plak

Pair: sasunaru and other.

Rated : M

========happy reading=======

Itachi mengendap - endap di koridor dengan penerangan minim di markas musuh itu. Tangan kanannya menggenggam erat pistol miliknya. Matanya bergerak waspada mengawasi sekitarnya. Sudah lebih dari 30 menit ia berkeliling di markas musuh ini untuk mencari naruto, adik iparnya yang nekat menyusup sendirian ke gedung berbahaya ini. Dan sampai sekarang, usahanya untuk menemukan naruto atau bahkan sasuke belum juga membuahkan hasil. Hal ini tentu saja membuatnya tidak tenang. Bagaimana kalau mereka tertangkap? Atau yang lebih parah, bisa saja mereka telah terbunuh. T-tidak! Mereka pasti baik - baik saja! Itachi menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan fantasi gilanya tentang nasib kedua adiknya.

Tap

Itachi menghentikan langkahnya ketika bayangan seseorang muncul dari belokan koridor, ia makin waspada, pistolnya teracung kedepan, bersiap menyambut musuh. Bayangan itu semakin mendekat saat itachi menempelkan punggungnya pada tembok. "Ck, si bos kemana sih? Gara - gara rubah buluk itu, kami jadi berpencar begini" itachi mengerutkan alisnya saat mendengar gerutuan yang amat familiar di telinganya. Lalu, muncullah sosok yang dia kenali dari belokkan yang sedari tadi ia waspadai saat melihat bayangan seseorang itu.


"Suigetsu?" panggilnya saat ia yakin bahwa pemilik bayangan itu adalah suigetsu, anak buah dari sang adik. Suigetsu menoleh saat namanya di panggil. "itachi-sama? Kenapa ada disini?" tanya suigetsu bingung, karena setahunya, tak ada yang tahu mengenai penyusupan kelompok sasuke ini. Apalagi sampai ada bala bantuan.

"Naruto mengetahui rencana penyusupan kalian ini. dan sekarang, aku kesini untuk mencari naruto yang nekat menyusul sasuke kesini sendirian" jelas itachi seakan tahu apa yang ada di pikiran suigetsu. "Naru-chan kesini?" tanya suigetsu terkejut. Itachi mengangguk. "Sendirian?" tanya suigetsu lagi dan di jawab anggukan lagi oleh itachi. "Celaka! Kalau terjadi apa - apa padanya, bos bisa membunuhku" serunya. "Kalau kau tidak mau membantuku mencarinya, kau akan lebih dulu mati di tanganku sui," ancam itachi.


"Ck, uchiha dan ke-posessive-annya." gerutu suigetsu. Itachi angkat bahu tak peduli dengan ketidak sopanan suigetsu. Itachi melanjutkan langkahnya mencari naruto, diikuti oleh suigetsu di belakangnya.



===========

Sasuke menatap kedua pria di depannya serius. Saat ini mereka tengah berada di ruang tamu, setelah sebelumnya sasuke tersadar di sebuah kamar yang tidak ia kenali. "Bagaimana bisa aku sampai ada di sini bersama kalian?" tanya sasuke tajam pada kedua, pria itu. Pria berambut coklat panjang menghela napas, "kami tidak sengaja melihatmu di tembak oleh anakmu sendiri saat kami menyusup ke markas putramu itu" jawab neji -si pria berambut coklat- "kau tahu tentang menma?" tanya sasuke lagi.


"Ya, kami tahu semuanya. Karena itulah kami menyusup kesana" sasuke makin memicingkan matanya curiga. "Jangan bilang kalian menyusup kesana untuk memenuhi hobi aneh kalian?" tanyanya lagi. "Hei! Hobi memata - matai itu bukan hobi aneh tahu! Lagipula, bukan itu alasan kami menyusup kali ini.." sanggah neji. "Lalu apa?"


Neji melirik pada pria berambut merah di sampingnya, "kau tanyakan kan saja pada gaara dan kekhawatirannya terhadap sepupu kesayangannya itu" desah neji. Sasuke menatap gaara yang sedari tadi diam. Sementara gaara memukul lengan neji sebal. "Dia adik sepupuku yang paling bungsu, jadi tidak ada salahnya kan kalau aku menyayanginya?" gerutu gaara. Neji dan sasuke menghela napas pasrah. Mereka sudah maklum dengan sifat berlebihan gaara kalau sudah menyangkut naruto.


"Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya neji. "Aku berencana kembali menyusup kesana" jawab sasuke. "Terlalu berbahaya menyusup sendirian" komentar neji. "Aku tidak sendirian, disana ada anak buahku" timpal sasuke. Gaara baru saja ingin buka suara ketika ponselnya berbunyi. Maka dari itu, ia mengurungkan niatnya dan lebih memilih mengangkat panggilan yang masuk.

"Ada apa, nara?" tanya gaara datar. "Naruto menyusup sendirian ke markas musuh. Saat ini aku dan yang lainnya sedang menuju kesana" jawab shikamaru di sebrang sana. Gaara membelalakan matanya terkejut. "Apa?!!" serunya, membuat sasuke dan neji menatapnya heran. "Menurut itachi-san, dia nekat pergi sendirian untuk menyusul sasuke" gaara menggeram mendengar penjelasan shikamaru. "Baiklah, aku dan neji akan segera menyusul" gaara menekan tombol end pada ponselnya setelah mendapatkan jawaban dari shikamaru.


"Ada apa gaara?" tanya neji. "Ck, aku benar - benar membencimu uchiha. Naruto nekat masuk ke markas musuh demi menyusulmu" geramnya. Sasuke melotot, "apa???!!! Dia pergi ke markas musuh?" serunya terkejut. "Aku baru saja mengatakannya padamu kan?" gerutu gaara sembari mempersiapkan apa - apa yang akan dia bawa untuk menyelamatkan adik sepupu kesayangannya itu. Sasuke berdiri lalu meraih persenjataannya yang sedari tadi tergeletak di meja.

"Kau mau kemana?" tanya neji. "Tentu saja kembali ke markas musuh" jawab sasuke datar. "Lukamu baru saja di obati uchiha." timpal gaara, sasuke mengikatkan ikat pinggang berisi persenjataan miliknya di pinggangnya sembari menjawab, "keselamatan naruto lebih penting" sahutnya.


==========

Saat naruto tengah merenung di dalam sel kecil milik sang anak, tiba - tiba saja tirai yang menutupi sel tersebut terbuka. Dan saat naruto mendongak, yang dia lihat adalah wajah berkulit putih pucat dengan 'senyum' khas miliknya. Naruto menatap datar orang di hadapannya. "Ternyata dugaanku benar, sai... Kaulah dalang di balik semua ini" katanya dingin. "Ku kira kau sudah melupakanku.. Naruto" ujar sai. "Sebenarnya, apa yang kau inginkan hah?" desis naruto.


"Galak sekali,,, naru-chan" kekeh sai dengan nada yang amat menyebalkan. Naruto mendecih. "sepertinya kau bahagia sekarang ya..." sai masuk kedalam sel itu setelah sebelumnya ia membuka kunci sel tersebut. "Seharusnya aku memang bahagia kalau kau tidak mengacaukan semuanya" dengus naruto. "Aku? Mengacaukan semuanya?" tanya sai dengan tampang polos yang di buat - buat. "Che! Jangan pura - pura tidak tahu, brengsek! Kau menculik anakku saat ia baru berusia dua tahun! Dan sekarang kau membuatnya jadi seorang penjahat dengan menempatkannya jadi pion utama untuk menghancurkan kepolisian!" seru naruto yang mulai di kuasai emosi.


"Kau menyalahkanku, huh?" sai memiringkan kepalanya ke kanan. Senyum palsunya masih setia bertengger di bibirnya. "Memangnya siapa lagi yang pantas untuk di salahkan?" naruto memalingkan wajahnya kesamping. "Kau tanya siapa yang lebih pantas di salahkan? Jawabannya adalah kau" suara sai berubah jadi datar saat mengatakannya.


Naruto menatap tak percaya sai. "Apa maksudmu dengan menuduh bahwa akulah yang salah?" naruto menatap sai semakin dingin. Sai maju beberapa langkah menghampiri naruto, lalu meraih dagu naruto dengan sebelah tangannya. "Kaulah yang bersalah naruto.. Kau telah membunuh gadisku. Lalu dengan tidak tahu dirinya kau malah berbahagia dengan uchiha bajingan itu" desisnya tepat di depan wajah naruto.

Naruto membeku di tempat, semua kata - kata yang terucap dari bibir sai tak dapat dia bantah. Jujur saja, naruto mengakui bahwa dia benar - benar bersalah atas apa yang terjadi pada pria di hadapannya ini. "Lalu,,,, apa yang kau inginkan?" tanya naruto lemah. "Yang aku inginkan?" sai melepaskan dagu naruto dan berjalan beberapa langkah menjauhi naruto.

"Yang ku inginkan adalah kematianmu dan uchiha brengsek itu. Dan..... Menjadikan anakmu budak sex ku."



Tbc

Masalahnya semakin mendekati puncak.... Sebentar lagi semua misteri(?)nya bakal terungkap. Itu artinya, sebentar lagi fanfic ini bakal tamat...

Moga - moga reader-san semua masih mau mengikuti fanfic ku~ 😂😂

Sankyuu~

Missing ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang