Kyuubi yang melihat naruto di todong oleh menma, segera berlari mendekati naruto untuk menolongnya, setelah sebelumnya ia melayangkan sebuah tendangan pada leher anak buah sai. Kyuubi bersiap dengan tinjunya. Dan ketiga menma dalam jangkauan serangannya, di ayunkannya kepalan tangannya itu pada wajah menma. Tapi sayangnya, menma memiringkan tubuhnya untuk menghindar. Lalu menma menendang kyuubi tepat di perutnya. Tenaga dari tendangan menma tidak main - main. Karena itu, kyuubi sampai terlempar. Tubuhnya menabrak dinding yang hanya terbuat dari triplek, menyebabkan dinding itu hancur karena terhantam tubuh kyuubi. Dan kyuubi sendiri terlempar keluar ruangan itu. "KYUUBI!!!"
============================
Desc: sasunaru milik masashi kishimoto-sensei
Pair: sasunaru and other
========happy reading=======
Sasuke tengah menatapi sesuatu di tangannys dengan kening berkerut —antara marah, bingung, dan terkejut— saat tiba - tiba terdengar sesuatu hancur di atas sana, disusul potongan triplek yang berjatuhan menuju tempat kini ia berpijak. Dan ketika ia mendongak, tahu - tahu sesosok tubuh menimpanya. Dengan sangat keras. Kalau bukan seorang uchiha sasuke yang tertimpa, pastilah orang itu sudah patah tulang. Dan bersyukurlah ia, karena dirinya seorang uchiha yang terkenal tahan banting.
"Adudududuh.." sosok yang ternyata kyuubi itu mengaduh kesakitan. Sementara neji dan gaara mematung di tempat, terkejut dengan kedatangan kyuubi yang tiba - tiba. "Tendangan bocah itu boleh juga,, untung aku kuat. Jadi, terjatuh satu lantai saja tidak membuatku mati. Terluka saja tidak" ujarnya penuh percaya diri. Dahi sasuke berkedut, "jelas saja kau tidak terluka. Lihat dulu kau jatuh dimsna, kyuu-nii" gerutunya. Kyuubi menunduk, menatap sesuatu yang sedari tadi dia duduki. Dan yang ia temukan adalah seorang uchiha sasuke yang tengah telungkup dengan dahi berkedut.
"Sedang apa kau disitu, sasuke?" tanya nya polos sembari menjauh dari punggung adik iparnya itu. Sasuke mendengus, memilih tidak menjawab pertanyaan tidak penting kyuubi. Dahi kyuubi berkedut, merasa di abaikan. "Berani sekali kau mengabaikan pertanyaanku" gerutunya. "Dari pada mengurusi pertanyaan tidak penting darimu, aku lebih tertarik pada informasi penting yang baru saja ku dapatkan dari anakmu, kyuu-nii" balas sasuke.
"Anakku? Maksudmu yuuki?" tanya kyuubi. "Memangnya kau punya anak lain?" kyuubi mendengus mendengar balasan dari sasuke. Neji dan gaara mendekat pada kedua uchiha itu. "Ternyata kalian disini juga" komentar kyuubi. "Aku tidak mungkin tidak terlibat jika itu menyangkut naruto" balas gaara. Yang sukses membuat sasuke cemburu. "Ngomong - ngomong, dimana yuuki sekarang?" tanya kyuubi lagi. "Dia pergi entah kemana setelah memberikan ini padaku. Katanya sih mau merawat lukanya lebih lanjut" balas sasuke setelah mengacungkan sesuatu yang di pegang oleh sasuke. "Yuuki terluka?" tanya kyuubi terkejut. "Ya,, saat kami bertemu tadi, dia tidak memakai baju bagian atasnya. Dan hanya di baluti oleh perban dari perut hingga dada. Kalau ku perhatikan sih di bagian punggung, pundak dan salah satu sisi perutnya berdarah." jawab sasuke tanpa menatap kyuubi.
Kyuubi berdecak kesal, "dasar anak itu. Lalu, apa informasi yang di berikan oleh yuuki itu?" sasuke menautkan alisnya. Keningnya berkerut dan ekspresi wajahnya mengeras. "Aku bersumpah akan menghajar si brengsek itu habis - habisan." desisnya. "Ada apa, sasuke?" tanya neji. "Apa yang tertulis disana?" tanya gaara tak sabar. "Kertas - kertas ini berisi semua percobaan yang dilakukan orochimaru atas perintah danzo dan sai. Dan hasil dari percobaan ini adalah—" sasuke menghentikan perkataannya, mengingat siapa yang kemungkinan menjadi objek percobaan penelitian itu. "Apa?" kyuubi, neji dan gaara mengerutkan keningnya bingung.
"—sebuah cairan yang dapat menyebabkan penggunanya kehilangan memori dalam otaknya,, semua ingatannya akan hilang total. Dan cairan ini bisa di masukkan ke tubuh penggunanya melewati suntikan..." tambah sasuke. "Hm,,, itu bisa menjelaskan kenapa menma melupakan kita semua. Walaupun umurnya saat di culik dulu baru 2 tahun, tetap saja aneh jika tidak ada sedikitpun ingatan tentang keluarganya. Biasanya, di umur segitu, seorang anak sudah mengenali kedua orang tuanya dengan baik." kyuubi mengusap dagunya, kebiasaan yang selalu ia lakukan jika sedang berpikir. "Itu artinya, menma telah disuntikkan cairan itu oleh sai" gaara menggeram marah. "Bedebah itu" timpal kyuubi. "Ngomong - ngomong, darimana yuuki mendapatkan info ini?" tanya neji.
Sasuke menghela napas, "menurutnya, tadi dia sempat bertarung dengan menma. Di tengah pertarungan, tiba - tiba saja dia hilang kesadaran dan begitu bangun, dia sudah ada di ruangan tempat berkas ini berada" jelas sasuke. Kyuubi mengerutkan keningnya, merasa ada sesuatu yang ganjil. "Dimana?" tanya nya. Sasuke terdiam beberapa saat dengan tampang tanpa ekspresinya. Kyuubi, neji dan gaara menatap intens sasuke, menunggu jawaban dari sasuke. "Kamar menma" seketika itu juga, ketiga pria itu membelalakan matanya.
=============
Naruto masih setia di posisinya membelakangi menma yang masih menodongkan moncong pistol di belakang kepala naruto. Itachi melemparkan pisau milik sai yang tertancap di dinding tak jauh darinya ke arah menma. Membuat menma mundur beberapa langkah untuk menghindari pisau yang datang dari sebelah kanannya. Naruto bangkit dari posisi berjongkoknya. "Jangan bergerak" suara dingin menma membuat naruto membatalkan niatnya untuk menoleh pada menma. Sementara menma kini kembali menodongkan pistolnya pada naruto. Itachi ingin menolong naruto, tapi lawannya tidak membiarkannya beranjak sedikitpun dari tempatnya berdiri. "Minggir, shukaku" desis itachi. Panik menguasainya saat melihat menma mulai menarik pelatuknya.
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi" balas shukaku. Itachi menatapnya tajam. "Kau masih dendam padaku karena kyuubi memilihku?" tanyanya. Shukaku terkekeh, "tidak, aku melakukan ini hanya untuk mengisi waktu luang. Sekalian membalas pukulanmu beberapa tahun lalu." dengan santai ia berujar. Itachi mendengus, "sederhana sekali hidupmu." komentarnya. "Apapun katamu. Kau boleh lewat jika kau menang dariku" tanggap shukaku. Itachipun maju.
Naruto tahu bahwa anaknya itu telah menarik pelatuknya perlahan, bersiap menembak dirinya. Tapi, entah kenapa naruto merasa dirinya harus tetap diam di tempatnya sekarang. Naruto merasa enggan meninggalkan posisinya saat ini. Membuatnya tetap terpaku disana. 'Mungkin tidak apa - apa jika aku mati di tangan anakku sendiri..' batinnya sembari memejamkan mata. Pasrah. Senyum lemah terkembang dibibirnya, perlahan air matanya mengalir melewati pipinya dan jatuh. 'Aku lega anakku masih hidup,, aku senang ia tumbuh sehat dan jadi seorang pemuda yang tampan.. Aku bangga melihat kemampuannya.. Satu yang ku sayangkan,, dia tidak mengenaliku dan ayahnya.. Kalau bisa, aku ingin ia memanggilku kaasan, papa atau apalah itu..' batin naruto lagi.
"Boleh ku mulai?" suara dingin menma kembali mampir di telinga naruto. "Lakukan saja. Jangan ragu" dan itu suara sai. 'Bedebah kau sai. Kau telah membuat anakku jadi seorang pembunuh..' maki naruto dalam hati. Sementara sai menyeringai di tempatnya. Diam - diam ia menyiapkan sebuah suntikan yang sedari tadi di bawanya. 'Setelah dia menembak naruto, akan ku suntik dia dengan serum penghilang ingatan ini. Dengan begitu dia akan jadi budakku selamanya..' batinnya.
Menma menatap lurus ke depan. Matanya menyorot tajam ke depan. Lurus pada objek yang sedari tadi di tatapinya. 'Setelah ini, semuanya akan berakhir...' batinnya. Setelah itu, tanpa ragu menma menarik pelatuk dari pistol yang di genggamnya.
Dor!
Naruto tersenyum getir mendengar bunyi tembakan itu. 'Ternyata aku memang tidak mampu melukai anakku.. Sasuke.. Maaf..' lirih naruto dalam hati. Satu peluru telah menembus kulit, darah segar mengalir deras dari lukanya, perlahan tubuh itu ambruk, sementara semua orang menatapnya tak percaya.
"K-kena.. Pa—uhuk!" darah segar kini mengalir juga dari mulutnya. Menma menyeringai mengerikan.
===================
Fugaku dan minato berdiri dengan napas yang terengah, di sekeliling kaki mereka, tergeletak sekitar 50 orang anak buah danzo. Musuh yang terus berdatangan hingga membuat minato dan fugaku harus terus bertarung kini semuanya tergeletak di lantai. Sementara danzo sendiri berdiri jauh di sebrang sana. Di depan pintu menuju keluar. Dia berniat kabur. "Heh, kita seri.." fugaku menyeringai di sela napasnya yang terengah mendengar penuturan dari minato. "Penentu kemenangan kita adalah danzo. Siapa yang bisa mengalahkannya pertama kali, dialah yang menang" katanya. "Ck," decak minato. "Kenapa? Kau sudah tidak sanggup?" tanya fugaku. "Siapa bilang? Tua - tua begini, staminaku tetap kuat" balas minato yang langsung mengejar danzo. Fugaku mendengus, lalu ia ikut menyusul minato.
Tbc again. :v
Yosh minna! Aku up lagi nih! Mumpung ide nya mengalir deras nih.. Jadi sekalian aja aku up lagi. 😂
Yosh! Multimedia cuma pemanis. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Child
FanfictionRasa bahagia saat sang buah hati hadir dalam keluarga kecil mereka.. "Dia manis, mirip dirimu, dobe" senyuman tak bisa ia sembunyikan lagi. "Tapi matanya tajam sepertimu teme" Air mata tak dapat lagi terbendung tatkala mengetahui sang buah hati tak...