21

3.6K 401 73
                                    

Desc: sasunaru © masashi kishimoto

Pair: sasunaru and other

Rated: T

========happy reading=======

"Shimura sai,,," sai mengerjap beberapa kali, suara familiar yang baru saja memanggilnya itu membuatnya tersadar dari lamunannya. "Tidak ku sangka kau bisa terbebas dari kurungan itu" ujar sai dengan senyum palsunya. "Tentu saja. Tidak sepertimu, aku memiliki banyak teman yang mau membantuku dengan tulus." naruto merentangkan kedua lengannya, itachi, kyuubi dan anggota kepolisian yang lain berdiri di belakang naruto. sai mendecih mendengar balasan dari lawan bicaranya. "Ketulusan itu tidak pernah ada, naruto" katanya dingin. Naruto terkekeh, "kau sudah membuang hatimu sai, karena itu kau tidak bisa merasakan ketulusan seseorang" sai menatap sengit naruto. "Aku tidak memiliki seseorang yang seperti itu." desisnya.

"Ada sai. Dia sedang menunggumu. Dari dulu hingga sekarang, dia masih setia menunggumu" naruto menatap sai dalam. "Omong kosong" sai melemparkan sebuah pisau pada naruto. Tapi naruto dengan mudah menghindarinya. Kyuubi dan yang lainnya pun berpencar menghindari serangan dari sai. Pisau yang lainnya menyusul, membuat naruto melakukan salto sebanyak tiga kali kebelakang. Anak buah sai berdatangan, mengepung kyuubi dan yang lainnya. Sementara naruto kini berhadapan satu lawan satu. Ah tidak,, ternyata ia tidak berhadapan satu lawan satu bersama sai. Pria picik itu memanggil beberapa anak buahnya untuk ikut melawannya. "Licik seperti biasanya" ujar naruto sebelum maju. Para anak buah sai ikut maju, sebuah tinjuan dilayangkan salah satu anak buah sai ke arah wajah naruto.

Sebelum tinjuan itu sampai ke wajahnya, naruto menendang perut bagian sisi kanannya, membuat musuhnya itu tersungkur ke lantai. Anak buah sai yang lain melancarkan pukulan dari kanan ke kiri dan naruto menghindarinya dengan merendahkan tubuhnya ke bawah. Serangan itu tidak berhenti sampai di situ, lawan naruto mengayunkan kakinya untuk menendang naruto. Naruto menjatuhkan dirinya, hingga kini posisinya jadi telentang. Musuh mengubah arah tendangannya, dari kiri ke kanan menjadi atas ke bawah. Naruto mengangkat tubuhnya dan menumpukan semua berat badannya pada kedua tangan yang tertumpu pada lantai untuk menghindari serangan.

Setelah naruto meringkukkan* tubuhnya, ia melakukan tendangan dengan cara meluruskan tubuhnya kembali dengan sedikit dorongan yang kuat dari tangannya yang masih menumpu di lantai. Kena. Musuhnya langsung jatuh telungkup. Serangan selanjutnya datang dari seorang laki - laki yang memiliki sebuah luka yang melintang melewati bibir sebelah kanannya. Dia melayangkan tinjuannya pada rahang naruto. Dengan cepat naruto menangkis serangan itu menggunakan tangannya. Pria itu berpindah dengan cepat menuju ke belakang naruto dan menahan pergerakan naruto dengan cara mengunci tangan naruto di belakang tubuhnya. Sebuah pisau melayang ke arahnya, untung saja naruto dengan sigap menendang pilar tak jauh dari tempatnya berdiri. Jadi naruto terhindar dari bahaya. Sebagai gantinya, pisau itu tertancap di lengan kanan musuhnya, membuat pria itu mengerang kesakitan. Naruto menggeram melihat sai yang tidak segan melempar pisau nya, tak memikirkan kemungkinan pisau nya itu akan mengenai anak buahnya.

Dengan bertumpu pada punggung pria yang masih mengerang kesakitan itu, naruto sekali lagi melakukan salto untuk melayangkan tendangan pada musuhnya yang berbadan tinggi besar. Tendangan itu mengenai kepala musuh membuatnya langsung jatuh pingsan. 'Heh, cuma badannya saja yang besar' batin naruto. Sai lagi - lagi melemparkan pisaunya, naruto dengan sigap memundurkan kepalanya untuk menghindarinya. Naruto mendarat dengan mulus. Anak buah sai kembali menyerang, naruto memutar tubuhnya dengan posisi yang rendah sembari menyapukan kaki nya pada kaki musuh. Putaran tubuh naruto terhenti dalam posisi jongkok menyamping di depan sai dengan pistolnya yang teracung tepat pada jantung sai.

sementara yang lain masih sibuk dengan pertarungan mereka masing - masing. Naruto dan sai, keduanya masih terdiam pada posisi itu. "Aku sama sekali tidak menyadari kehadiranmu." celetuk naruto datar. "Kau terlalu fokus pada usahamu melawan sai-nii" komentar suara lain. Ternyata, gerakan naruto yang terhenti dikarenakan ada sebuah moncong pistol yang menempel di belakang kepalanya. "Kau terlambat, menma" sai menyeringai. "Ada sedikit urusan yang harus ku lakukan" jawab si penodong yang ternyata menma.

Missing ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang