Desc : masashi kishimoto-sensei..Rated : M (buat jaga - jaga)
Pair : sasunaru.
========happy reading=======
Kyuubi menatap pada seseorang yang baru saja memasuki ruangan dengan tatapan menyelidik. "Seberapa pentingnya informasi yang kau ketahui itu, sampai - sampai kami harus menuruti maumu untuk terlibat?" tanya nya dengan mata yang memicing curiga.
"Sangat penting, karena info yang ku ketahui berhubungan dengan apa yang ingin kalian ketahui" jawab orang itu santai. Yuuki masih menatap orang itu dengan ekspresi yang sulit di deskripsikan. Entahlah,, dia sendiri bingung harus berekspresi seperti apa saat mengetahui orang yang mengintrupsi diskusi nereka adalah–
"Nara-sensei..." panggilnya lirih. Ya, yang kini berdiri di hadapannya itu adalah nara shikamaru, sang guru fisika. Sekaligus kekasih dari tokoh utama pembicaraan mereka. Dan juga orang yang dia– yuuki menggelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan sesuatu yang baru saja melintas di kepalanya. Dia kembali memfokuskan pandangannya pada shikamaru.
Shikamaru sendiri menatap sang murid ketika namanya terucap dari uchiha muda itu. Tapi dia tak mengatakan apa - apa. Hanya terdiam memandang muridnya dengan raut yang masih datar. Tak ada lagi ekspresi malas yang sering dia tunjukkan.
"Tapi nara-san. Kami tidak bisa seenaknya melibatkan orang yang tidak ada hubungannya dengan kasus ini. Itu akan membahayakanmu.." naruto angkat bicara. Membuat shikamaru memutuskan tatapannya dari sang murid, lalu beralih menatap naruto. "Tentu saja ada hubungannya, orang yang kalian selidiki itu adalah kekasihku. Dan, sudah jadi tugasku untuk membuatnya kembali ke arah yang seharusnya. Aku tidak akan diam saja melihatnya tersesat" tanggap shikamaru. "Atau, kalian lebih suka jika aku ikut bergabung dengan kekasihku dan membeberkan semua yang ku ketahui tentang kalian pada mereka?" tambahnya lagi dengan santai.
Kyuubi menggeram tak suka, tapi dia tak melakukan apapun setelah itachi menepuk pundaknya menenangkan. Setelahnya itachi melangkahkan kakinya menghampiri shikamaru dan berdiri beberapa meter di depan si pria nanas itu. "Baiklah,,, akan kami turuti keinginanmu. Kau bisa ikut andil dalam kasus ini. Tapi, kau harus menanggung sendiri resikonya. Karena kami, tidak bisa melindungimu.." ujar itachi.
Shikamaru tersenyum tipis, lalu dia mengangguk. "Lalu, informasi apa yang kau ketahui?" sasuke bertanya setelah sebelumnya hanya diam mendengarkan. Shikamaru mengelus - elus dagunya, "sebenarnya, beberapa hari yang lalu, aku mendengar kiba berbicara dengan seseorang lewat telepon..." katanya sambil mengingat - ingat detail percakapan kekasihnya dengan seseorang di sebrang telepon.
"Apa yang mereka bicarakan?" tanya naruto. "Hm,,, kiba menyebut - nyebutkan balas dendam pada pembunuh orang tuanya,,, lalu," dia menghentikan perkataannya dan menatap pada yuuki. Membuat yang di tatap tersentak kaget. "Melenyapkan uchiha yuuki.." sambungnya kemudian.
"APA?!" kyuubi, naruto dan tsunade berseru bersamaan. Terkejut dengan perkataan yang baru saja masuk ke telinga mereka. "Apa kau yakin tidak salah dengar nara?" tanya sasuke tak sabar. Shikamaru mengangguk yakin. "Aku tidak mungkin salah dengar." ujarnya. "Tapi kenapa?" kali ini itachi yang bertanya panik. Shikamaru menggelengkan kepalanya. "Sayangnya, aku tidak tahu apa aladannya"
"Karena dia mengira, aku merebutmu darinya, sensei..." gumaman yuuki membuat semua orang menatapnya bingung, termasuk shikamaru. "Apa maksudmu?" tanyanya pada sang murid. "Dia sangat mencintaimu hingga saat aku terlalu dekat denganmu, dia merasa cemburu" perkataan yuuki ini membuat shikamaru melebarkan matanya. "T-tapi, hubungan kita kan hanya sebatas guru dan murid. Kalaupun aku memang lebih dekat denganmu di bandingkan dengan murid lain. Itu karena aku menganggapmu sebagai adikku" bantah shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Child
FanfictionRasa bahagia saat sang buah hati hadir dalam keluarga kecil mereka.. "Dia manis, mirip dirimu, dobe" senyuman tak bisa ia sembunyikan lagi. "Tapi matanya tajam sepertimu teme" Air mata tak dapat lagi terbendung tatkala mengetahui sang buah hati tak...