#9

98 15 0
                                    

"Walaupun kamu memberikan setitik harapan untukku, tentu akan ku kejar. Walau dunia ini berteriak padaku, mengejar hal yang tak pasti adalah sia sia"

Author's POV

Matahari bersinar dengan cerahnya pagi ini. Burung burung berkicau di sisian jalannya menuju sekolah. Membuat seorang gadis yang penuh harapan mengembangkan senyumnya. Ada harapan besar yang sangat ia nanti sekarang. Harapan yang berpeluang kecil tepatnya.

Seorang laki-laki yang ia dambakan terlihat dari ujung sana. Seorang yang membuatnya semakin bahagia. Semakin cepat saja ia melangkahkan kakinya. Tapi, dirinya tak tahu. Apakah arahnya akan membuatnya bahagia? Atau sebaliknya?

Benar saja, laki-laki itu tidak berjalan sendiri melainkan dengan seorang gadis. Dan sayangnya, dia mengenal gadis itu. Mereka berjalan bedampingan. Namun, gadis itu masuk area sekolah duluan, meninggalkan laki-laki yang keluar bersamanya dari mobil tadi.

Ashla, dialah gadis ini. Hanya menyipitkan matanya melihat kejadian yang tak pernah terlintas di benaknya. Ada pertanyaan yang memenuhi pikirannya. Membuat langkahnya yang ceria, terhenti. Harapan harapannya serasa lenyap. Seorang yang sangat ia percaya, akankah ia melakukan ini?

Sesampainya di ruang kelas, Ashla langsung menuju bangkunya duduk bersama Adelle. Awalnya dia memperlihatkan senyum giginya kepada Adelle, seperti biasa. Namun, tak ada yang tahu apa makna dibalik senyum itu.

"Dell, gue bisa ngomong sama lo sebentar?"

"Ngomong ya ngomong aja kali la, pake ijin dulu", ujar Adelle dengan nada bicara yang bercanda. Tak seperti yang Ashla harapkan.

"Nanti aja, waktu istirahat"

Adelle mulai merasa ada yang aneh sekarang. Tak biasanya, sahabatnya itu seperti ini. Yang Adelle tahu tentang Ashla adalah gadis blak blak-an yang tak bisa dikendalikan bicaranya.

Jam pelajaran pun dimulai, benar dugaan Adelle, ada yang aneh dengan sohibnya itu, tak seperti biasanya ia diam seribu bahasa dan lebih memperhatikan guru daripada menanggapi gosip boyband korea yang Adelle buat. Hal yang bila dibicarakan tak akan ada habisnya. Ketika seorang fangirl korea bertemu dengan sesamanya, apalagi yang akan dibahas selain itu?

Hingga jam istirahat pun tiba, sesuai perkataan Ashla, dia akan berbicara dengan Adelle. Adelle hanya mengikuti langkah kaki sahabatnya yang dia sendiri tak tahu akan kemana.

Kini, sampailah ia di kantin. Ashla sengaja mencari tempat duduk yang agak jauh dari kumpulan siswa-siswi.
Mereka duduk berhadapan. Dari sana, suara bising tak begitu terdengar.

"Mau pesen a--",perkataan Adelle langsung diputus Ashla.

"Gue ngajak lo kesini, bukan buat makan. Walau dengan mata tertutup aja semua tahu ini kantin. Tapi ada hal yang jauh lebih penting yang harus gue tanyaain ke elo!", Adelle terdiam. Tak pernah ia dengar Ashla berteriak dihadapannya.

"Ohh, oke.. ",ujar Adelle masih tak percaya yang baru saja ia dengar. Jawabanya sangat gugup mengisyaratkan dia takut apa yang akan Ashla tanyakan padanya.

Ashla menghembuskan napasnya, menguatkan batinnya untuk menanyakan ini. Menenangkan pikiran agar ia tak tersulut emosi.

"Tadi pagi, gue, gue liat lo keluar mobilnya Dika"

AdelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang