[4] Harry's Home

1.7K 171 43
                                    

Sebenar nya aku lebih senang di Bascamp One Direction. Dari pada disini, aku sendirian. Aku berada di kamar ku. Ya, walaupun aku disini memiliki kamar sendiri.

Dan si setan itu sedang memainkan ponsel nya di ruang keluarga, dia bebas untuk kemana-mana, ini rumah nya.

Akukan segan jadinya, bukan segan sih. Tapi, yaa bagaimana ya. Aku takut atau apalah , karna kami hanya berdua disini.

Aku sudah membereskan barang-banrangku, memasukan baju baju kedalam Lemari dan lain lain.

"Nona Amerika, hooyy... Ayo kita makan malam. Cepat siap-siap!" Teriak nya sambil membuka sedikit pintu ku dan menyembulkan wajah nya.

"Dasat setan! Jika aku sedang bertelanjang atau sedang berganti baju bagaimana? Bisa sopan sedikit tidak sih?" Teriak ku kepada nya.

"Lalu apa masalah ku? Itu justru keuntungan bagiku." Lalu ia mengeluarkan kepala nya, untung saja ia cepat mengeluarkan kepala nya, jika tidak. Siap siap saja para fans nya akan menuntutku dan membuat cuitan di Twitter.

"Rip Harry Edward Styles.
Kami fansmu berharap kau tenang disana. We Love you..❤"

Atau tidak, ada berita diacara gosip seperti ini, "Rip Harry Styles, diduga penyanyi jebolan X Factor sekaligus Personel One Direction itu meninggal dunia akibat tercekik lehernya dipintu dikarna kan seorang Gadis cantik asuhan nya."

Dan Fuck! Aku mengharapkan itu.

Maaf ya pernggemarnya Harry, dia itu tidak seperti didepan kamera. Ia menyebalkan, selalu menggodaku. *Gw marah sm lu Alle jahat bgt sih jdi cwe 😠

Demi apapun, aku merindukan kakak ku itu, maksud ku Eleanor, Perrie dan Sophia.

Aku mulai mengganti bajuku, memakai Tanktop Hitam, diikuti celanja Jeans hitam diatas mata kaki lalu memakai Sweater hitam tebalku ini. Aku memakai sepatu putih ku, cuaca malam pasti akan sangat dingin jika saat musim panas seperti ini.

Aku merindukan Negara ini, tempat aku lahir, dan aku disini hanya sampai 15 tahun.

Aku keluar dari kamar lalu menemukan lelaki ikal itu di Sofa sambil memainkan iPhone nya.

"Hey, kau sudah siap?" Tanya Harry mendongak saat menatap ku. "Menurut mu?" Ia hanya mendecak saat aku bilang seperti itu.

Ia langsung berdiri dari duduk nya dan aku mengekor dibelakang nya. Kami keluar rumah dan ia tak lupa untuk mengunci pintu.

Kami masuk kedalam mobil Audi hitam nya.

"Kita seperti ingin melayat," ujar nya dengan santai sambil menghidupkan mesin mobilnya.

"Aku saja yang melayat, aku akan melayat ke upacara kematian mu," ujar ku dan sedikit kekehan garing disana.

"Ha-Ha-Ha." Tawanya garing.

"Kita akan kemana?" Tanya ku kepada nya.

"Ke Restoran mungkin, aku lapar. Dan kita belum berbelanja, kulkas ku kosong."

Setelah beberapa menit, kami akhirnya sampai direstoran yang kami inginkan.

"Har, paparazzi mengikuti kita." Ujar ku kepada nya, sambil melihat kebelakang.

"Baru tau ya? Aku sudah menyadarinya sedari tadi." Ujar nya santai.

"Huh! Bagaimana kau ini? Jika kita dirumorkan yang tidak tidak bagaimana?"

"Ya terima saja nasib."

Kami pun masuk kedalam Restoran bintang lima ini. Cukup mewah dan disini semua orang memakai gaun dan yang laki lakinya memakai jas, nah sedangkan kami? Kami seperti ingin merampok Restoran ini, aku memakai serba hitam kecuali sepatuku yang berwarna putih, dan Harry, ia memakai kaus hitam dan celana Jeans Ketat nya.

Troublesome [H.S] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang