[19] Swim

1.1K 135 50
                                    

Vote sebelum membaca 😙
Jan lupa Komen oit

Author POV

Perempuan itu diam menatap lurus kedepan. Mary dipangkuannya yang sedang memainkan Jari Alleshia yang panjang. Sedangkan Harry menyetir mobil, mereka sedang liburan.

Suhu badan Alleshia yang sudah turun dan Normal, suara berisik ketika tidur sudah hilang, napas yang berhawa normal membuat Harry membawa nya dan Mary liburan ke Holmes Chapel, desa dingin dan damai untuk menghindari paparazi.

Ibu Harry sempat memarahi Harry karna kelakukan anak nya selama ini. Ibunya kaget dan benar-benar marah kepada Harry dikarnakan hubungan nya dengan Camille, dan kedekatannya dengan Kendall.

Ibunya resah, anak lelaki satu satu nya berpacaran dengan Bintang Dewasa dan sedang dekat dengan salah satu Anggota Klan Kardashian-Jenner (walaupun ibunya tidak terlalu bermasalah dengan ini) yang benar-benar sering membuat heboh membuat ibu nya naik darah setiap kali mendengarkan suara Harry.

Tapi, yang benar-benar ingin membuat ibunya merah habis-habisan kepada Harry karna hubungan nya dengan Camille itulah.

Harry menjelaskan bahwa ia dan Camille hanya berpura-pura dan soal dengan Kendall, ia hanya berteman. Ibunya sedikit bisa bernapas lega walaupun rasa resah masih menghantui nya.

Ia takut anak laki-laki nya terpengaruhi, Harry yang sayang keluarga menjadi Acuh tak Acuh, tapi Anne segera menepis perasaan itu.

Lalu, ibunya jugalah yang mengajak nya kesini setelah mengetahui keadan Alleshia yang sudah ia anggap anak sendiri itu.

Harry pusing.

Ibunya selalu menyalahkan nya, ia memang mengaku ia salah, tapi ibunya tambah menekan nya untuk menjadi lelaki tanggung jawab.

"Berbicaralah, kumohon." Ujar Harry, Alleshia menoleh kepadanya.

"Apa?" Mungkin itu kata pertama pada hari ini yang Alleshia ucapkan kepada Harry. Dia berbicara seolah-olah tidak ada kejadian apapun diantara mereka.

"Kau mengabaikan ku."

"Tidak. Aku tidak." Ujar Alleshia memasang wajah bingung.

"Ya, kau mengabaikan ku." Ujar Harry menyeringai, ia merindukan berdebat dengan Alleshia seperti ini.

"Tidak, Styles." Senyuman semakin lebar, Harry benar-benar membutuhkan ini. Ia baru ingat jika Alleshia sekarang tidak pernah memanggilnya 'Styles' lagi.

"Kau mendiami ku sejak kemarin." Ujar Harry.

"Aku malas berbicara." Ujar Alleshia dengan nada mengejek.

Harry memutar bola mata nya, "Alasan Klasik," ujar nya lagi-lagi.

"Sialan." Alleshia menonjok lengan Harry.

Harry tertawa kencang dan benar-benar hidup sekarang. Ia merindukan moment ini.

Berdebat.

Mengejek.

Kata 'Styles'.

Menonjok lengan Harry.

Wushh! Rasa gelisah Harry perlahan pergi dari perasaan nya. Perasaan yang mengganjal selama ini.

"Jadi, kenapa kau mendiami ku?" Tanya Harry lagi.

"Kau ini bebal, sudah kubilang, aku sedang malas berbicara." Ujar Alleshia sambil memutar bola mata nya.

"Alasan mu macam anak Remaja labil, ew." Ujar Harry membuat perempuan disampingnya itu ingin menggigit kepala nya.

"Aku memang masih remaja." Ujar Alleshia, "sayang nya, aku tidak Labil." Ujar nya sedikit meringis.

Troublesome [H.S] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang