[41] First Night

1.9K 127 18
                                    

Alleshia's POV

"Sayang.."

Sayang-sayang, makan itu sayang, dia kira setelah mencium pipi seorang gadis, aku mau melakukan itu dengannya? Dia tidur disamping ku setelah acara yang melelahkan itu. Dia memeluk pinggangku dari belakang dan menyembunyikan wajahnya ditengkukku. Dan sedari tadi dia memanggil aku.

"Babe."

"Apa?" Tanyaku dengan ketus.

"Kau ini, kita kan sudah menikah. Orang tuaku dan Orang tua mu ingin memiliki cucu, jadi.."

"Jadi apa?!" Aku membalasnya dengan ketus, "Sana, buat anak dengan orang yang tadi pagi kau cium pipinya!"

"Jadi kau cemburu?"

"Tidak."

"Alle.. ayolah, bagaimana jika aku meninggal sungguhan?"

"Ya sudah, mati sana."

"Mengapa kau tambah kejam saat menjadi Istriku?" Aku merasakan dia mengusapkan hidungnya pada tengkukku.

"Menurutmu?"

"Akh, kau pasti cemburu kan?"

"Tidak, brengsek."

Ah, aku juga sudah pindah kerumah Harry tempat aku dititip dulu. Di kira aku ini barang, dititip.

Aku juga ingin membawa Scally, tapi Harry melarangku. Dan juga, Scally berkata dia ingin menikah dengan laki-laki yang ada di kampung halamannya.

"Aku rindu Scally." Ujarku, dia seumuran denganku, kadang kami seperti teman. Dia saja yang terlalu formal memanggil aku dengan sebutan Nona.

"Jika kau terus bersama Scally, kau mandiri nya kapan?"

"Kapan-kapan."

"Alle, ayolah. Kenapa malah membicarakan Scally?" Tanyanya, "Alle.. Alle... Alle... Nah kan sudah kuduga, pasti kau tidak langsung memeriku malam pertama."

"Malam Pertama apanya, sialan?" Tanyaku menghadap kearahnya, "Aku sudah hidup selama 22 tahun, Malam pertama ku ialah saat aku baru lahir! Huuu..."

Dia meraih pipiku, lalu menggoncangkan pipiku, "Malam pertama pernikahan kita, bodoh!"

Jangan bilang siapa-siapa, ya. Sebenarnya aku juga takut untuk melakukan itu. Saat aku baca di Fiksi Penggemar Harry, aku membaca jika punya Harry besar dan Panjang, aku kan takut. Sudah tau aku belum pernah melakukan itu. First Kiss-ku saja diambil Harry. Bayangkan, aku tidak pernah berciuman selain Harry yang menciumku saat kami sudah bertemu semenjak Tragedi 3 Tahun itu. Ciuman saja tidak pernah, apalagi mau itu. Tidak, aku tidka pernha membaca smut Harry, itu menjijikan. Ewh. Aku meng-skip nya pada saat ada tanda-tanda.

Aku juga takut tidak bisa berjalan, saat Menstruasi saja aku sudah kesakitan, apalagi itu.

"Tidurlah, Harry."

"Tidak."

"Tidurlah, kau lelah kan?" Dia memeluk ku yang saat ini menghadapnya.

"Yasudah, tapi aku peluk, ya. Jangan menendang."

----

Paginya, aku terbangun melihat wajah lucu Harry disampingku. Dia mendengkur halus, dan angin dengkurannya terkena wajahku, fuck! Karbon dioksida namanya!

Aku meraih lengannya yang sedang memelukku, "Harry, bangun."

Dia mengerang dan merapatkan pelukannya, dan sekarang angin dengkuranya terkena dahiku.

Troublesome [H.S] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang