[33] Gemma's Home

910 115 10
                                    

Vote sebelum membaca 😘😙

Alleshia's POV

"Bohong! C'mon aunty. Apa yang harus ku lakukan agar kau percaya jika aku berbicara dengan Uncle Harry? Ah ya, kemarin juga Uncle Harry memberiku bunga, bau nya harum." Aku bergidik ngeri mendengar cerita Mary, bahaya juga anak ini. Bagaimana bisa dia diberi bunga menyeramkan itu.

"Kau berbohong, Mary."

"Aunttyyyyyy!!!" Jerit nya, uh-oh. Dia merajuk.

--

Saat tiba di rumah Gemma, aku menyuruh Mary keluar Mobil. Saat ini, kami didepan gerbang Rumah Gemma.

"Auntyy, ayolah... kau jahat. Ayo, besok kan Hari Sabtu. Jadi, kau menginap saja bersama Mommy dan Grandma disini, Daddy sedang ke Prancis untuk berkerja." Bujuk Mary sambil menunjukan mata anjingnya. "Ayolahh, aku butuh teman." Dia mengguncang-guncangkan lengan ku, aku menghela nafas dan tersenyum kearah nya.

"Baiklah."

"Yeayyy!! Wohooo." Teriak Mary.

Security rumah ini membukakan gerbangnya untuk memasuki mobil ku ke perkarangan rumah Gemma. Aku memarkirkan mobil ku di sebelah mobil Mom Anne.

Kami turun dari mobil, aku menggandeng tangan Mary dan menuju depan pintu Utama rumah ini.

Aku memencet bel nya, di pencetan ke dua. Muncul lah perempuan berambut pirang setelah pintu nya dibuka. Gemma terkejut? Mengapa dia terkejut ketika melihat aku?

"Mommyy!!!" Jerit Mary dan kami berdua langsung masuk. Dan duduk di sofa ruang keluarga mereka.

"Terima kasih, Alle. Kau sudah repot-repot menjemput Mary." Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Sama-sama, Gemma. Kau ini seperti dengan siapa saja. Kan sekalian juga aku pulang kerja, aku juga sudah biasa menjemput Mary kan?" Tanya ku di hadiahi kikikan dari Gemma.

"Mom, aunty Alle ingin menginap disini." Ujar Mary sambil memeluk lengan Gemma. "Aunty Alle yang ingin atau kau yang memaksa?" Aku tertawa mendengar ucapan Gemma.

"Ya, ku harap. Kau lama tinggal disini, Alle. Aku kesepian, Patrick sedang bekerja di Luar Kota." Aku mengangguk dan tersenyum.

"Aku dua Hari ya, menginap disini." Ujarku kepada Gemma.

"Mengapa sebentar sekali?" Tanya nya menunjukan wajah murung.

"Hahaha, Gemma. Aku harus kerja dan mengajar, kan Mary?"

"Tidak, aunty bisa menginap disini, aunty berangkat kerja, aku ikut berangkat sekolah, aunty pulang kerja aku juga pulang sekolah," ujar Mary girang. Huh, Ibu, Anak, Paman sama saja.

Aku hanya tersenyum menanggapi nya.

"Uhmm, Alle. Aku ada urusan, tolong jaga Mary, ya." Ucap Gemma dan beranjak dari duduk nya dan dia berlari ke lantai dua.

"Aku sudah besar Mom." Gumam Mary dan aku terkikik mendengarnya.

Aku segera mengambil ponsel ku dan mencari nama 'Scally' dia adalah pembantu di rumah ku. Aku ingin memberi tahu bahwa aku tak pulang untuk dua hari kedepan.

"Hallo Scally, aku titip rumah ya. Aku akan tidak pulang dua hari kedepan, aku menginap di rumah Gemma. Tolong jaga Whitney dan Broodey ya!" Broodey adalah nama ayam Harry, sedangkan Whitney adalah anjingku, ingat?

"Baik, nona. Aku akan menjaga rumah."

"Terima kasih, Scally, Oh ya. Bisa kau datang ke rumah Gemma? Tolong bawakan aku pakaian, pakaian sehari-hari saja. Dengan dalaman ku ya."

"Sama-sama, Nona. Oh, baiklah aku akan kesana setelah memberi makan Whitney." Aku segera mematikan sambungan telfon nya dan melihat Mary sedang memerhatikan ku.

"Apa?"

"Ayo, temani aku mengganti baju. Baju ku ada dikamar, kita main saja di Kamar ku." Dia menarik tangan ku, lalu aku berdiri dan menyusul nya ke lantai dua, tempat semua kamar berada.

Aku dan Mary telah berada di lantai atas, barisan pintu terlihat dari ini.

Ada 5 kamar.

"Itu kamar mommy dan Daddy, sebelah nya kamarku, lalu ada kamar Grandma  dan kamar dua terakhir itu kamar tamu. Aunty Alle, kau mau yang mana? Pilih antara dua itu." Ujar Mary membuat ku tertawa. Aku sudah seperti tamu penting saja. Padahal, aku sudah sering menginap disini.

"Seperti biasa, aku akan tidur di kamar sebelah kamar Grandma-mu." Dia mengangguk dan menarik ku kedepan kamar itu. Eh? Mengapa lampu nya hidup? Celah kecil dari pintu memperlihatkan, ada cahaya yang keluar. Artinya, lampu nya hidup. Biasa nya, jika tidak ada yang menempati, akan di matikan lampunya.

"Alle ada disini. Dan dia akan menginap."

"Jadi, aku tidak bisa bermain dengan Mary?"

"Hanya dua hari. Tahanlah."

"Baiklah."

"Makan, cepat makan makanan ini. Kau tidak bisa keluar kamar."

Gemma? Apa yang di lakukan Gemma? Dengan siapa dia berbicara? Ya tuhan. Aku hanya mendengar sayup-sayup.

"Mary, kau dengar itu?" Tanya ku kepada Mary yang tangan nya masih di genggaman ku.

"Ya, itu suara Mommy dan---" kami terkejut saat engsel pintu tiba-tiba dibuka dan nampak lah Gemma. Lagi-lagi, ucapan Mary terhenti saat aku akan menemukan petunjuk.

"Ka-kalian? Apa yang kalian lakukan disini?" Kan, Gemma seperti orang melihat babi berkepala anjing saat melihat ku dan Mary.

"Aku dan Aunty hanya ingin memasuki kamar ini, Aunty kan akan menginap disini." Ucap Mary sambil melihat-lihat dibelakang Gemma.

Ada apa dengan Gemma? Mengapa ia menutup-nutupkan pintu nya.

"Uhmm, maaf Alle. Kau bisa tidur dikamar sebelah, kamar ini kotor. Lalu, tempat ini bersarang. Sebelum Patrick pulang, kami melakukan, ya kau tau lah yang suami istri buat. Kami melakukan nya disini, dan uhmm.. agak kotor. Kau bisa tidur di kamar sebelah." Ujar Gemma sambil menutup pintu nya.

"Oh baiklah, maaf merepotkan mu, Gemma. Uh, aku bisa tidur di rumah ku saja jika kalian terganggu." Ujarku malu-malu. Aku takut merepotkan mereka.

"Apa?! Hey, Alle. Tak apa, duh. Mengapa kau berbicara seperti itu. Kau sudah ku anggap adikku sendiri, ku mohon tetap lah disini." Ucap Gemma, duh kan.

"Iya Aunt, ayo temani aku berganti pakaian." Mary segera menarik tangan ku menuju kamar nya, dan Gemma sedikit terkekeh melihat itu.

Aku masuk kekamar Mary, Warna ungu mendominasi nya.

Aku melihat Mary memilih baju yang akan dia pakai.

Aku menuju lemari nya dan ikut melihat ada apa saja di dalam nya.

Baju kaos, celana, pakaian dalam, gaun dan lain lain.

Aku menarik Baju Kaos biru muda dan celana pendek berwarna biru dongker.

"Ini saja, Mary." Dia menggangguk dan aku membantu melepaskan pakaian nya. Tak apa kan? Dia kan masih kecil.

Aku segera membantu nya memakai baju ini.

"Sudah cantik Princess Hudson ini." Ujarku mengusap kepala nya, dia terkikik.

"Akh, mengapa kau tidak menikah saja dengan Uncle Harry, Aunty? Lelaki itu kesepian." Aku masih tak percaya jika Mary melakukan ini, dia bisa melihat Harry. Apakah Gemma tau tentang ini? Terbesit di pikiran ku jika Harry masih hidup, tapi? Jika ia hidup, ginjal nya hanya satu? Dan tak mungkin juga ia hidup tapi tidak menemuiku yang hampir setiap hari berada di rumah keluarga nya.




-----
Yew, keep ur vomments yakkk...
Gimana chap ini?

Sebenernya, part 34 sampe 39 udah jadi. 40 tinggal siapin :v

Makanya vote sama Komennya banyak2 oi oi

Troublesome [H.S] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang