[22] Mary, Lux and Theo

923 129 9
                                    

Vote sebelum membaca 😙😙

Author POV

"Harry, maafkan aku. Aku sedang sibuk seminggu ini, Ya Tuhan." Ujar Lou dengan suara sangat parau. Dia tak tenang. Lux dengan sangat terpaksa harus dia titip dengan Harry dan Alleshia. Tom, ayahnya Lux sedang sakit dan dirawat dirumah sakit. Sedangkan Lou ada pertemuan antar Make Up Artist dan harus membagi waktunya kepada suami nya tersebut di Rumah Sakit.

"Tak apa, Lou. Aku sedang day off selama sebulan ini dan Alleshia pun tak ada pekerjaan apa-apa. Akupun tak ada rencana untuk pulang ke Holmes Chapel." Ujar Harry menenangkan Lou.

"K-kau serius?" Tanya Lou yang sedang menahan isak tangisnya.

Antara, Pekerjaan, Suami dan Anak. Itu pasti sangat membingungkan.

"Ya, aku serius. Aku akan menjemput Lux sebentar lagi bersama Alleshia dirumah sakit, tenanglah." Ujar Harry.

"Terima kasih banyak, Harry. Sampaikan terima kasihku pada Alleshia."

"Ya, sama-sama." Sambungan mereka terputus.

"Ada apa?" Tanya Alleshia pada Harry yang sedang memangku Mary dengan Ponsel ditangan kirinya sedangkan Alleshia didepan nya sedang menyuapi Mary bubur bayi.

"Tom sakit, Lou harus mendatangi pertemuan penting, Lux akan dititipkan kepada kita." Ujar Harry disambut anggukan dari Alleshia.

Fyuhh, kupikir gadis ini akan mengamuk. Batin Harry berucap.

"Baiklah. Berapa lama?"

"Satu minggu."

----------
Alleshia POV

"HARRY!" Aku segera naik kelantai dua dimana aku bisa mendengar dengan SANGAT JELAS suara keributan dari.....

Kamarku.

Oh, Tuhan.

"Astaga Naga, Harry! Oh God, help me." Ujarku sambil mengusap mukaku kasar setelah aku membuka pintu kamarku kasar.

"Hahaha." Tawa Harry, Lux dan Mary BERSAMAAN! "Roar!!!! Roar!!" Ujar Harry menggulungkan badannya didalam selimutku menakut-nakuti Mary dan Lux.

Aku mengepalkan tanganku dan jari kakiku ikut seperti mengepal, jika saja tidak ada Mary dan Lux, aku pasti sudah meloncati tubuh si Brengsek ini.

Pagi-pagi sekali, aku sidah bangun dan beres-beres walau hanya kamarku saja. Tapi hei! Itu juga sangat melelahkan, dan tega-tega nya si Styles ini membuat kamarku berantakan lagi.

Aku melihat Lux dan Mary tertawa-tawa sangat kencang sekarang.

Percayalah, Lux adalah anak baik. Dia penurut, apalagi dengan aku. Tadi makan siang saja, aku hanya menyuruhnya sekali, dia langsung menerima suapan dari ku. Tapi! Karna ada si Harry Fucking Styles itu, dia menjadi anak nakal.

Mary juga, harus nya kan ini waktunya dia tidur siang. Bukan, bermain-main seperti ini. Ya Tuhan si Styles itu, benar-benar mintaku tebas kepalanya itu.

Lihat saja nanti.

Huh.

Sigh.

Inhale, Exhale.

HARRY STYLES!!!! 

"Hai, sayang." Aku semakin ingin melemparkan engsel pintu ini ke-kepalanya.

"Apa, sayang-sayang?!"

"Tidak, sayang." Aku segera melipat kaki kanan ku kebelakang dan berdiri dengan satu kaki lalu hendak mengambil sandal santai ku dan saat aku ingin menghempaskan kearah Harry. "E-eh, kau mau apa?" Tanya nya padaku.

Troublesome [H.S] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang