Jika dirimu dalam keadaan setengah telanjang, lalu tiba-tiba pria yang tidak pernah kau duga menyatakan bahwa dia mencintaimu, apa kau akan percaya?
Jika iya, berarti kau gadis yang terlalu polos dan gampang di tipu.
Hye Jin terkekeh. Baru beberapa menit yang lalu ia mengatakan pada Sehun bahwa ia rela Sehun mengambil mahkotanya asal pria itu tidak pergi. Hye Jin kira, Sehun akan mengerti, tapi ternyata ia salah. Mungkin Hye Jin terlalu berharap banyak dengan pria seperti Sehun.
Mata Hye Jin menyipit karena terlalu banyak tertawa. Pernyataan cinta Sehun sangat lucu, hingga membuatnya merasa seperti wanita yang tidak ada harganya.
"Aku serius, Hye. Aku mencintaimu. Mungkin sudah lama, tapi aku baru menyadarinya sekarang. Aku nyaman bersamamu, Hye. Aku tidak ingin kau pergi."
Senyuman kecil tercetak di bibir Hye Jin. Ia menurunkan sedikit selimut yang melilit pada tubuhnya dan membiarkan payudara atasnya terbuka.
Dan apa yang selanjutnya terjadi?
Mata Sehun yang sedari tadi menatap Hye Jin sontak turun kebawah menatap gunung kembarnya yang menyembul malu-malu.
Lihat!! Jika seseorang benar-benar mencintai kita, mereka akan memberikan bukti, bukan alasan-alasan maupun penjelasan.
Dan dari kejadian barusan, Hye Jin bisa mengambil kesimpulan kalau Sehun tidak bisa menunjukkan bukti bahwa ia mencintainya. Saat ini Sehun hanya sedang bernafsu.
Tangan Hye Jin bersidekap dada, ia tidak peduli dengan wajah bodoh Sehun yang seperti singa kelaparan saat melihat tubuhnya.
"Kau mengatakan kata cinta seperti kau mengatakan 'aku lapar'. Aku tidak semudah itu Sehun."
Sehun mengangguk membenarkan, "Aku tahu Hye, kau perempuan yang paling kebal dengan pesonaku. Jadi apa yang harus aku lakukan agar kau percaya jika aku mencintaimu?"
"Jangan temui Irene, dan berikan aku komitmen yang pasti," ucap Hye Jin.
Ya, jika seseorang mengaku mencintaimu, dia akan memberikan komitmen terikat, bukan ketidakpastian.
Sehun terdiam sejenak, "Akan aku usahakan," ucapnya.
Hye Jin tersenyum remeh, "Akan aku usahakan? Wow."
"Tunggu sebentar lagi, Hye. Aku pasti akan bersamamu," ucap Sehun yakin.
Lagi-lagi Hye Jin menggeleng.
Jika seseorang mencintai kita, dia akan berlari untuk menjemput bukan membiarkan kita menunggu.
Hye Jin tersenyum kecut. Dari ketiga poin tersebut, Hye Jin tahu jika Sehun tidak mencintainya. Semua yang ia ucapkan tidak lebih dari omong kosong.
***
Sehun menegak martininya, lalu pandanganya menoleh ke perempuan yang sedari tadi menatapnya bingung."Dia menolakku, Krys. Dia menganggap pernyataan cintaku hanya bualan." Sehun terkekeh sebelum berkata, "dimatanya aku tidak ada harganya sama sekali, dia menganggapku pria brengsek."
Krystal hanya terdiam mendengar segala keluh kesah Sehun.
"Dia tidak tahu bagaimana susahnya aku mengungkapkan perasaanku. Dia tidak tahu apapun tentangku, tapi dia seolah-olah menghakimi jika aku selalu menyakitinya. Dia tidak tahu jika aku juga sakit..."
Sehun menegak martininya lagi. "Aku juga sakit melihatnya dekat dengan pria lain, dia saja yang tidak mengerti."
Krystal menepuk pundak Sehun untuk menenangkan pria itu. Sebagai sahabat, Krystal sudah lebih dulu menyadari perasaan Sehun kepala Hye Jin. Karena dari penglihatannya, Sehun sangat bergantung pada istri dua tahunnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔
Fanfiction[SELESAI] Awalnya Sehun benci dengan sebuah pernikahan. Bagi Sehun pernikahan hanya sebuah ikatan konyol yang menghengkang kebebasannya. Tapi saat makan malam, Sehun dikejutkan dengan fakta bahwa ia akan dinikahkan dengan seorang wanita rekan bisnis...