39. "We'll Try"

87.6K 8.5K 650
                                    


"Selamat pagi Princess."

Senyum cerah terbirit dari bibir Hye Jin saat melihat wajah Sehun yang menatapnya lekat. Hye Jin tidak pernah menyangka momen seperti ini akan hadir di pernikahannya. Di saat ia membuka mata, pandangannya akan bertemu langsung dengan manik hitam yang menatapnya lembut.

"Pagi, sudah lama bangun?"

Sehun mengulum senyum lalu mengecup pucuk kepala Hye Jin sayang, "Sudah dari dua jam yang lalu."

Hye Jin terkekeh.

"Hye, katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Sehun serak.

Hye Jin menggeleng, lalu membawa Sehun kepelukannya. Semua ini bukan mimpi, aktivitas yang mereka lakukan semalam sangat nyata. Mengingat banyaknya bercak di lehernya, menjadi bukti gairah mereka yang mengebu-gebu.

"Jangan pergi lagi, apapun masalah kita kedepannya, kita hadapi sama-sama. Cukup ingat satu hal, aku mencintaimu."

Hyeri menyerukkan kepalanya di dada bidang Sehun, "Maaf, aku minta maaf."

"Sssstt... Hei, jangan menangis. Jika kau masih merasa bersalah, cukup sayangi aku untuk menebusnya."

"Aku mencintamu," lirih Hye Jin.

Dengan senyum kecil, Sehun menepuk-nepuk punggung wanitanya yang tampak bergetar.

Semuanya butuh proses, perpisahan satu setengah tahun bukan waktu yang sebentar. Semuanya tidak lagi seperti dulu. Waktu telah banyak mengubah kepribadian mereka. Tapi satu yang tidak pernah berubah, yaitu rasa.

Perasaan mereka satu sama lain masih sama seperti dulu.

"Aku lebih mencintaimu Hye, percayalah."

Tangis Hye Jin semakin kencang, ia merasa bersalah. Tadi malam setelah mereka bercinta, Sehun tidur sambil menggumam namanya, memintanya untuk tidak pergi.

Hye Jin sakit, tentu saja. Luka yang ia torehkan ke Sehun sangat besar. Tapi pria itu dengan lapang dada memaafkannya. Hye Jin lebih memilih Sehun balas dendam dengan cara menyakitinya, agar mereka impas. Tapi Sehun mengatakan tidak akan melakukan itu, karena mereka berdua sama-sama tersakiti. Dia ingin Hye Jin tetap merasa bersalah, terus menebusnya dengan mencintai Sehun lagi dan lagi.

"Hye, aku pikir... aku takut menjadi bahagia. Karena setiap kali aku terlalu bahagia, sesuatu yang buruk selalu terjadi."

Hye Jin menggeleng, "Tidak! Tidak akan ada sesuatu yang buruk. Kita akan sama-sama bahagia, percayalah."

***

Sehun tahu, setiap momen yang terjadi di hidupnya sudah takdir dari Tuhan. Seperti saat ini, wanita yang paling membuatnya kecewa berdiri di hadapannya, membawa sekotak makan siang dengan senyum getir.

Wajah Sehun datar, dia ingin mengabaikan perempuan itu tapi logikanya lebih memilih, menanyakan kabar dan alasan kenapa perempuan itu melakukan tindakan gila yang membuat  Sehun semakin membencinya.

"Aku membuatkanmu makan siang."

Sehun terkekeh sinis, ia tidak tahu dimana letak urat malu perempuan itu, hingga berani muncul di hadapannya, seolah-olah dia tidak pernah melakukan kesalahan.

Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang