2 : "Meet Mr. Oh"

82.6K 10.4K 534
                                    

"I have wanted to kill myself a hundred times, but somehow I am still in love with life"

***


Semilir angin membelai rambut Hye Jin yang panjang dan bergelombang. Karena sekarang bulan Oktober, angin sedikit kencang. Ya, saatnya musim gugur. Musim yang indah karena pohon gingko dan pohon maple berubah warna menjadi kuning dan merah di seluruh Korea.

Mohon maaf tapi Hye Jin tidak akan membahas musim gugur yang menyenangkan. Baginya tidak ada yang lebih indah dari berjalan di kawasan Distrik Gangnam.

Ia tidak peduli dengan indahnya daun-daun yang berguguran.Hye Jin lebih tertarik dengan deretan pusat perbelanjaan dan hiburan yang populer mulai dari area Sinsa-dong, Apgujeong-dong, dan Cheongdam-dong.

Tapi sekarang, Hye Jin hanya bisa menelan air liurnya yang mulai menetes saat melihat mini dress dan high hells hitam yang menggoda imannya. Andai saja kartu kreditnya tidak disita oleh kakek. Pasti Hye Jin akan membeli seluruh isi toko sialan itu.

Hye Jin pun mempercepat langkahnya meninggalkan toko dengan kaca bening itu, sebelum ia mulai kehilangan kewarasannya. Ya, sejak tadi iblis kecil yang ada  dalam diri Hye Jin memberontak ingin keluar, lalu mencuri pakaian-pakaian itu. Sebelum semua itu terjadi, lebih baik Hye Jin mengontrol dirinya dengan segera pergi ke sebuah cafe high class di kawasan Cheongdam-Dong.

Hye Jin menelusuri seluruh area cafe untuk menemui calon suaminya yang baru ia ketahui bernama Oh Sehun. Hye Jin bergidik geli, lalu refleks memukul kepalanya. Sebutan Chanyeol suami benar-benar menggelikan.

"Disini!" Seorang pria dengan setelan jas hitam dengan kemeja putih melambaikan tangannya di udara. Hye Jin menatap pria itu sebentar. Ya, dia Oh Sehun.

"Maaf, aku telat. Sudah lama menunggu?" tanya Hye Jin sekedar basa-basi.

"Ya, cukup lama," jawabnya cuek.

Hye Jin menarik kursi lalu duduk di depan Oh Sehun. Astaga, dia tampan! Bahkan lebih tampan dari foto yang di berikan kakek padanya tadi pagi. Alis Pria itu tebal dan terkesan tegas, bulu mata lentik, bibir tipisnya sangat seksi, tatapannya tajam dan kaki panjangnya itu benar-benar membuat Hye Jin meleleh.

"Nona Park Hye Jin?"

Hye Jin nyaris seperti orang bodoh yang tidak pernah melihat mahluk tampan. Untung saja suara seksi pria itu berhasil membuyarkan lamunan Hye Jin, kalau tidak? Ia pasti akan sangat malu.

"Oh maafkan aku, aku kurang fokus hari ini." Hye Jin berkata pelan.

Sehun memandang Hye Jin dengan tatapan intens yang terkesan merendahkan. Wajah gadis yang ada di depannya lumayan cantik, dia imut dan manis. Tapi tetap saja, Sehun tidak ingin menikahinya.

Dilihat dari penampilannya, Sehun  bisa menebak kalau Hye Jin seorang fashionista. Barang-barang yang melekat di tubuh Hye Jin merupakan brand-brand kelas dunia yang terkenal, seperti gelang Burberry yang melingkar ditangannya, blouse Louis Vuitton dan tas Channel kecil berwarna putih yang senada dengan warna blouse nya, membuat Hye Jin tampil memukau. Sehun bisa mentafsir barang-barang yang melekat di tubuh Hye Jin berkisar seharga 85 juta won.

Sehun tahu  karena ia seorang pembisnis yang kebetulan menjalin kerjasama dengan brand-brand kelas dunia itu.

"Langsung saja ke intinya, aku tidak ingin menikah," kata Sehun tanpa basa-basi. "jadi aku harap kau memberitahu kakekmu... kalau kau tidak menyukaiku."

Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang