Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid
To fallBut watching you stand alone
All of my doubtSuddenly goes away somehow
One step closer
I have died every day
waiting for youDarlin' don't be afraid
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more.
Aku berjalan di tengah altar dengan perasaan gugup. Diujung sana aku dapat mengenali sosok tegap yang mengisi hariku selama sepuluh tahun ini.
Dia sosok yang sempurna, sosok yang mengatakan cinta padaku setiap harinya.
Dia Oh Sehun.
Pria yang memberiku segalanya, cinta, kasih, dan kebahagian.Dia pahlawanku, seseorang yang selalu meminjamkan pundaknya entah untuk bersandar, atau untuk menahan air mata rinduku akan keluarga.
"Gugup?" tanya nya sembari tersenyum geli.
Aku bersemu malu. Aku tidak menyangka dia memberikanku kejutan yang mengagumkan di pesta perayaan ulang tahun pernikahan kami yang ke sepuluh tahun.
Dia datang dengan tuxedo putih yang melekat sempurna pada tubuh bidangnya. Melamarku kembali di hadapan putra dan putri kecil kami, dan disaksikan oleh ratusan teman-teman kami.
Aku pernah merasakan momentseperti ini sebelumnya, tapi sekarang rasanya sungguh berbeda. Dia yang di depanku, tersenyum bahagia, menatapku penuh cinta.
Tidak ada lagi pernikahan kontrak 2 tahun, sekarang kami berjanji untuk menjadi satu, selamanya, hingga Tuhan menyatakan umur kami sudah pada batasnya.
"Bagaimana rasanya menikah dua kali?" kekeh Sehun, sembari berbisik di telingaku.
Aku bisa mendengar sorakan penonton yang berteriak iri dengan keromatisan kami di atas panggung.
Aku tersenyum malu, "Rasanya sangat menganggumkan, berjanjilah untuk tetap setia padaku dan anak-anak kita."
Dia menggerutu.
Jujur saja aku sangat takut pria ini berpaling dariku. Aku sudah tidak secantik dulu, tubuhku berubah melar saat melahirkan anak kelima kami.
Aku tidak lagi menggunakkan baju berkelas yang tampak seksi. Keseharianku hanya mengenakan terusan santai dengan rambut yang dicepol berantakkan. Sungguh berbanding terbalik dengan penampilan wanita yang di sekelilingnya.
"Hye..."
Aku tersentak saat mendapati priaku kini berbicara melalui microphone.
"Hatiku satu tidak pernah dua. Jika aku berkeliaran dan dikelilingi banyak siapa, selama aku memutuskan kau pemegangnya, aku tetap setia."
Teriakan penonton semakin ricuh, aku mencubit pinggangnya malu. Bahkan pendeta yang akan memberkati kami, terkekeh mendengar gombalannya.
"Percaya padaku, dan percaya pada cintaku, bisa?"
Aku terkekeh, tentu saja bisa. Karena kami telah berjanji untuk saling mempercayai.
Kami berjanji untuk saling mencintai. Tidak untuk mencari orang yang sempurna. Tetapi dengan belajar untuk melihat orang yang tidak sempurna, dengan sempurna.
Dear Oh Sehun, terimakih karena sudah menjadi cintaku yang sempurna.
Pendek? Namanya juga epilog😝
KAMU SEDANG MEMBACA
Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔
Fanfiction[SELESAI] Awalnya Sehun benci dengan sebuah pernikahan. Bagi Sehun pernikahan hanya sebuah ikatan konyol yang menghengkang kebebasannya. Tapi saat makan malam, Sehun dikejutkan dengan fakta bahwa ia akan dinikahkan dengan seorang wanita rekan bisnis...