26. "Late"

59.6K 8.9K 1.1K
                                    

Sehun mendengus kasar, lalu mengusap wajahnya frustasi. Ia menimang-nimang ponselnya menunggu jawaban dari Hye Jin, tapi gadis itu tidak kunjung membalas pesannya.

Sungguh, Sehun sangat cemas. Suara Hye Jin terdengar lirih dan putus-putus. Pasti gadis itu sangat kesakitan.

Dengan segera Sehun mengambil kunci mobilnya, ia harus pulang ke apartemen. Hye Jin sedang membutuhkannya.

"Sehun, mau kemana?" tanya Irene yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Oh, aku mau pulang, Hye Jin sedang sakit," ucap Sehun bergegas.

Tapi dengan cepat Irene memeluk tubuh Sehun dari belakang, ia mencoba menghentikan pergerakan Sehun. "Jangan pergi, kau sudah janji untuk menemaniku disini."

Dengan kasar, Sehun menghempaskan tangan Irene yang memeluk perutnya. Ia tidak suka disentuh Irene, hanya Hye Jin yang boleh menyentuhnya!

"Ren, aku sudah mengingatkanmu untuk tidak menyentuhku. Bagaimanapun, aku bukan pria single, aku suami orang. Dan kau tahu aku tidak suka selingkuh," desis Sehun tajam.

Walaupun beberapa hari ini Sehun dan Irene bersama, mereka tidak pernah melakukan kontak fisik berlebihan. Mereka hanya berpelukan dua kali, setelah itu, tidak lebih. Sehun masih menghargai Hye Jin sebagai istrinya. Dia tidak ingin tubuhya ternodai oleh wanita lain, karena bagi Sehun, pelukan Hye Jin sudah sangat cukup.

"Tidak lebih?" Irene terkekeh pilu, "bukankah selama ini kita saling mencintai? Aku kira aku kekasihmu..."

Sehun terperangah, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Aku tidak menyangka kau semurahan ini, Ren. Bagaimana bisa kau menganggap hubungan kita sebagai sepasang kekasih? Apa kau memang punya niatan untuk menjadi selingkuhanku?"

Irene tersenyum menenangkan, "Aku tidak masalah menjadi yang kedua. Asalkan bisa bersamamu, aku baik-baik saja."

"Kau gila!!"

Selama ini Sehun beranggapan Irene wanita baik-baik, tapi sepertinya penilaiannya salah. Irene tidak punya hati, ia egois dan hanya mementingkan perasaannya saja. Dia tidak perduli dengan perempuan lain yang ia sakiti demi mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sehun semakin yakin pada keputusannya. Ia menupuk pundak Irene pelan, "Sepertinya aku tidak bisa menemuimu lagi."

"Aku mempunyai istri di rumah, dan pernikahanku tidak main-main. Aku harap kau lekas sembuh dan belajar melupakan cintamu padaku." Sehun tersenyum sekilas, "Karena sekarang, tidak ada lagi Irene di hatiku. Istriku sudah menepati seluruh ruang di hati, saraf dan otakku. Aku mencintai istriku, bukan kau Ren."

Irene mengenggeleng. Tidak, tidak, tidak! Sehun hanya mencintainya, pasti semua ini hanya kekesalan Sehun semata karena dia terlalu manja. Pasti begitu.

"Kau bohong! Kau mencintaiku Sehun, apa karena aku tidak sehat makanya kau mengatakan kau mencintai Hye Jin? Atau karena aku terlalu merepotkanmu?"

Irene menangis histeris,  "Aku akan sembuh Sehun, kau tenang saja. Dan aku berjanji tidak akan manja lagi."

Sehun mengusap wajahnya frustasi, ia melirik arlojinya ternyata sudah sepuluh menit ia habiskan untuk berbicara dengan wanita egois di hadapannya ini.

"Terserah katamu, aku pergi! Jaga dirimu baik-baik," ucap Sehun sambil berlari menjauh dari Irene.

Sehun bisa mendengar teriakan nyaring Irine, tapi ia tidak peduli. Sekarang, Hye Jin lebih penting dari apapun.

'Bertahanlah Hye, bertahan... tunggu aku.'

Sehun menyetir seperti orang kesetanan, untung saja jalanan sepi jadi ia bisa menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Pikiran Sehun kalut, ia takut terjadi apa-apa dengan Hye Jin. Jika sampai, pasti Sehun tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang