21. "The Fact"

59.7K 8.9K 898
                                    

Hye Jin menarik nafasnya berkali-kali lalu masuk ke apartemennya. Jam menunjukkan pukul 20.00 malam dan ia baru saja pulang dari apartemen Taehyung.

Bukannya Hye Jin lupa waktu hingga pulang pukul segini, hanya saja ia malas pulang ke apartemenya. Melihat Sehun berpelukan dengan wanita lain membuat Hye Jin malas melihat wajah pria itu. Dengan suasana hati yang buruk, Hye Jin menata barang-barang yang baru saja ia beli. Tidak ada pakaian mewah atau make up baru di daftar belanjaannya, hanya ada alat-alat mandi dan bahan makanan.

Hye Jin menghembuskan nafasnya kasar, ia telah banyak berubah.

Tapi kenapa Sehun belum meliriknya dan masih saja terfokus dengan wanita lain? Apa Hye Jin belum cukup untuknya?

"Baru ingat pulang? Aku kira kau mau menginap di apartemen pria itu," ucap Sehun sembari mencari gelas untuk menuangkan air di meja makan.

Hye Jin hanya diam saja tanpa menanggapi cibiran Sehun yang bernada tidak suka.

"Hemm, sudah makan?" tanya Hye Jin karena sedari tadi Sehun duduk di meja makan sambil memperhatikannya.

Sehun menggeleng, "Bagaimana caranya aku makan jika istriku berkeliaran dengan pria lain hingga lupa pulang, heh?"

Hye Jin mencibir, lalu menyiapkan makanan yang sempat ia masakan untuk Taehyung. Hye Jin sudah menduga Sehun belum makan malam, jadi ia sengaja membawa hasil masakannya untuk dibagi pada Sehun. Sebenarnya Hye Jin kesal dengan sikap Sehun yang seolah-olah menjadikan Hye Jin tameng karena pergi dengan pria lain. Apa dia tidak bercermin terlebih dahulu? Dia juga melakukan hal serupa dengan Hye Jin.

Dengan cekatan Hye Jin menata masakannya di meja makan, sedangkan Sehun hanya menatapnya dengan raut wajah menyebalkan.

"Tunggu apa lagi, ayo makan," ajak Hye Jin.

Hye Jin tahu saat di starbuck tadi pagi, Sehun melihatnya pergi bersama Taehyung, begitu juga sebaliknya. Tapi Hye Jin hanya diam saja dan tidak ingin mengungkit kejadian itu. Dia ingin Sehun menjelaskan kenapa ia bertemu Irene sedangkan dari penglihatan Hye Jin kemarin malam, sepertinya Sehun membenci gadis itu.

"Hye, kau tidak ingin menanyakan sesuatu?"

Hye Jin tersenyum kecut, "Aku ingin kau menceritakannya."

Sehun tidak jadi memakan masakan buatan Hye Jin, ia meletakan sendoknya di samping piring. Sehun tahu masakan itu Hye Jin bawa dari rumah Taehyung, meskipun ia lapar, Sehun tetap saja tidak berniat memakan makanan itu.

Pandangan Sehun mengunci manik mata Hye Jin yang sedang menunggu jawabannya. Sepertinya ia harus berbagi dengan Hye Jin.

"Tadi pagi Irene datang ke apartemen ini. Awalnya aku marah-marah dan mengusirnya, tapi entah kenapa dia bersikeras untuk berbicara padaku. Dia ingin menjelaskan alasannya kenapa dulu dia pergi meninggalkanku." Sehun menjeda sejenak, "mmmm kami dulu sepasang kekasih, aku sangat mencintainya begitu juga sebaliknya, tapi tiba-tiba saja dia pergi saat aku berulang tahun yang ke delapan belas. Aku mencarinya kemana-mana tapi tetap saja tidak ketemu. Maka dari itu aku menbencinya karena sudah tega meninggalkanku."

Hye Jin mengangguk mengerti.

"Ternyata Hye, aku salah besar karena memutuskan jika aku membencinya. Saat itu Irene menderita leukimia dan mati-matian berjuang untuk sembuh. Ia berobat ke London, dia tidak meninggalkanku Hye," imbuh Sehun lagi.

Hye Jin tidak tahu harus menjawab apa, tapi kemudian ia tersenyum. "Baguslah, kalau sekarang ia sudah sembuh."

Sehun menggeleng, "Tidak, dia belum sembuh, penyakit itu masih ada dalam tubuhnya."

Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang