Author's POV
"Ini adalah kamar kita." Ucap Alex.
"Kita satu kamar?" Ucap Carrie dengan nada terkejutnya.
"Tentu saja." Ucap Alex sambil menyeringai.
Hening..
Carrie terdiam sejenak. Pikirannya berkelabut antara senang dan ragu. Ia berpikir di satu sisi ia sangat bahagia tidur bersama Alex tetapi di sisi lain ia juga ragu karena Alex yang memperlakukanya sangat dingin.
"Apa kau ragu tidur denganku?" ucap Alex yang membuyarkan lamunan Carrie.
"T-tidak. Aku tidak ragu."
Alex berlalu meninggalkan Carrie menuju ke kamar tidur untuk mengistirahatkan dirinya.
Carrie's POV
"T-tidak. Aku tidak ragu." ucapku.
Alex berlalu meninggalkanku. Aku ingin membersihkan diriku. Aku segera mencari kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku.
Author's POV
Beberapa menit kemudian, Carrie sudah selesai membasuh dirinya.
Carrie lupa jika ia tidak membawa pakaian ganti. Karena panik, akhirnya ia keluar hanya menggunakan sehelai handuk. Dengan was-was ia pun mulai keluar dari kamar mandi, takut jika Alex bangun dari tidurnya.Setelah berhasil keluar, ia melihat Alex terlihat sudah tertidur.
"Untung dia sudah tidur." batin Carrie.
"Apa yang kau lakukan dengan pakaianmu yang seperti itu? Apa kau ingin menggodaku untuk menandaimu malam ini juga?" ucap Alex tiba-tiba. Carrie terkejut setengah mati. Ia pun mematung mendengar ucapan Alex. Terlihat pipinya memerah menahan malu.
Eheemm..
Suara Alex yang tiba-tiba membuyarkan lamunan Carrie.
"B-bukan seperti itu, Alex. A-aku hanya lupa membawa pakaianku. J-jadi aku mencari pakaian di lemarimu." kata Carrie tergagap.
"Lemari untuk pakaianmu berada di sebelah kanan. Aku sudah menyiapkannya." jawab Alex dan ia kembali memejamkan matanya.
"T-terima kasih, Alex." ucap Carrie lirih, tapi masih dapat didengar jelas oleh Alex. Carrie langsung mengambil pakaiannya dan menuju kamar mandi.
Samar-samar Alex tersenyum tanpa diketahui siapapun melihat kelakuan matenya.Alex POV
Samar-samar aku mendengar grasak-grusuk yang mengganggu. Ku lihat ternyata Carrie sedang mengutak-atik lemariku dengan hanya memakai sehelai handuk.
Apa yang ia lakukan?!Cepat tandai dia, Alex! teriak Joe di pikiranku.
Apa kau gila?! ucapku
Lihatlah tubuhnya! Sangat menggoda. Cepat tandai dia! Aku tak mau ia direbut oleh wolf lain.
Tapi tidak sekarang, Bodoh!
Kenapa tidak sekarang saja?!!
Dia akan takut jika kita menandainya sekarang. Dasar bodoh! Aku langsung memutuskan mind-linkku dengan Joe.
"Apa yang kau lakukan dengan pakaianmu yang seperti itu? Apa kau ingin menggodaku untuk menandaimu malam ini juga?"
Dia terlihat terkejut dengan pertanyaanku. Terlihat pipinya memerah seperti kepitingin rebus. Mungkin ia sedang menahan malu.
Tikk
Tokk
Tikk
Tokk
Kenapa ia diam sajaa??!!
Aku pun mulai frustasi melihat dia yang diam mematung.Eheemm..
Suaraku membuyarkan lamunannya.
"B-bukan seperti itu, Alex. A-aku hanya lupa membawa pakaianku. J-jadi aku mencari pakaian di lemarimu." katanya tergagap.
"Lemari untuk pakaianmu berada di sebelah kanan. Aku sudah menyiapkannya." jawabku dan pura-pura memejamkan mataku.
"T-terima kasih, Alex." ucapnya lirih tapi aku masih mendengarnya dengan jelas. Aku pun tersenyum tipis.
Sama-sama, Sayang. ucapku dalam hati.
Kenapa ia begitu menggemaskan?!
Apalagi ketika pipinya memerah menahan malu. Ingin sekali cepat-cepat menandainya.
Carrie's POV
Sinar matahari menelisik melalui jendela-jendela kamarku. Mataku yang sedikit terganggu akan sinarnya, terbuka dengan sedikit memicing. Kurasakan pinggangku yang terasa berat. Kulihat ada sebuah tangan kekar yang memeluk posessive pinggangku. Aku pun menoleh ke belakang.
Kulihat wajah polos Alex yang sedang tertidur.Begitu sempurnanya. batinku
Tak terasa tanganku terangkat untuk mengelus wajahnya tipis. Tiba-tiba, tubuhnya melakukan sedikit pergerakan. Aku pun segera menjauhkan tanganku darinya.
Alex POV
Aku merasakan sebuah elusan halus di area wajahku. Aku tau yang melakukan hal itu adalah Carrie. Siapa lagi kalau bukan dia, mateku. Kugerakkan sedikit tubuhku. Kurasa ia menghentikan elusannya padaku karena taku ketahuan.
"Puas memperhatikan wajahku heh??"
"Ehh ummm.."
"Ummm?" Aku mengernyitkan alisku.
"Aku tak mengelus wajahmu. Dasar sok tahu!" ucapnya membuatku terkejut. Kenapa ia ketus padaku?
Aku pun meninggalkannya dan pergi menuju kamar mandi.
Author's POV
Setelah membersihkan diri, Alex dan Carrie segera menuju ke meja makan untuk sarapan. Tak ada percakapan apapun ketika mereka membersihkan diri tadi sampai mereka berjalan menuju meja makan.
Setelah sampai, sudah terlihat Alpha Aaron dan Luna Elfie yang sedang berbincang dan menyadari bahwa anak mereka telah datang.
"Selamat pagi, Sayang. Silahkan duduk." Ucap Luna Elfie.
"Terima kasih, Mom." jawab Alex dan Carrie bebarengan. Mereka pun saling menatap. Carrie terlihat menundukkan kepalanya.
Alpha Aaron dan Luna Elfie saling tersenyum memandang kelakuan menggemaskan anak mereka.
Kemudian mereka melanjutkan aktivitas sarapan mereka.Tiba-tiba, ada suara seorang gadis yang mendekat.
"Selamat pagi. Maaf aku terlambat."
Gadis itu memberikan senyum kepada Alpha Aaron dan Luna Elfie. Tak lupa juga, ia memeluk dan mencium kedua pipi Alex dan berkata.."Aku merindukanmu, Dear."
Carrie hanya terkejut melihat kelakuan gadis tersebut. Hatinya teriris melihat kejadian tersebut.
Alex, aku ini matemu. Kenapa kau lakukan hal itu didepanku. batin Carrie. Ia menahan air matanya mati-matian agar tak jatuh.
"Siap gadis ini, Alex?" tanya gadis tersebut dengan mengernyitkan alisnya.
Siapa nih cewe? Ganggu ajasih..
Jangan lupa tinggalkan Vommentnya yak..
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ?
WerewolfCarrie Catasthrope yang mengalami kisah pelik di keluarganya. Ia yang dianggap she-wolf rendahan oleh keluarganya sendiri hanya karena belum bisa berganti shift dengan Andien, wolfnya. Belum lagi ia pun bertemu dengan matenya yang merupakan seorang...