24

9.7K 578 42
                                    

Alex's POV

"Kemana lagi gadis ini?!!!!"

Aku mengacak rambutku frustasi. Carrie kabur lagi setelah menghancurkan ruangan rumah sakit tempat dirawatnya dan membuat beberapa perawat pack terluka. Sudah diuntung si vampir itu menyerahkannya padaku dan tak menyiksanya lagi. Yah, walaupun ia kuhajar dulu setelah menyerahkan mateku. Lantas sekarang ia kabur lagi. Sungguh gila dibuatnya. Warga pack pun panik karena kehilangan Lunanya.

"Arggghhhh.."

"Tenanglah, Sayang. Semua akan baik saja." ujar Ara lembut.

"Aku benar-benar frutasi. Maaf aku menduakanmu karena takdir. Maaf. Maaf. Maaf."

"Hey! Dengarkan aku. Seharusnya aku yang meminta maaf karena aku, takdirmu kabur. Akulah yang jahat disini."

Ara meneteskan matanya. Sungguh hatiku semakin sakit melihatnya sedih karenaku. Hatinya begitu lembut, selembut sutra. Bahkan aku selalu bertanya keras kepada MoonGoddes, 'Kenapa bukan Ara saja yang menjadi takdirku?'
Kuusap punggungnya dan kupeluk tubuh indahnya.

"Hey! Ini bukan salahmu. Aku sangat mencintaimu. Jadi tak ada yang pantas disalahkan kecuali diriku. Aku mencintai kalian berdua."

Tokk

Tokk

Tokk

"Masuklah!" titahku.

Seorang warrior memasuki kamarku.

"Mohon maaf mengganggu, Alpha. Luna telah ditemukan. Alpha Luke memberitahukan bahwa Luna berada di packnya."

"Cepat siapkan kendaraan untukku."

"Baik."

-L-

Author's POV

Diam-diam Alpha Luke menelpon pihak Black Moon Pack agar menjemput Luna mereka karena seperti dibilang matenya, Anna, Alpha Alex adalah mate dari Carrie. Bukannya tak mau menampung Carrie di packnya, melainkan Alpha Luke berpikir bahwa warga pack (Black Moon Pack) terutama Alex akan mengkhawatirkan keberadaannya yang tiba-tiba menghilang. Alpha Luke tak bisa membayangkan jika ia kehilangan Anna seperti Alex kehilangan Carrie. Pasti akan sangat frustasi. Selain itu, ia juga tak mau memperkerjakan Carrie yang notabenenya adalah seorang Luna untuk dijadikan seorang maid disini. Alex akan marah besar. Luke tak tahu sebarapa hebat pertengkaran mereka sehingga Carrie sampai merelakan dirinya menjadi seorang maid daripada harus kembali ke pack tersebut. Apa mereka menyakiti gadis itu? Siapa tau?
Mungkin ia akan berbicara serius sebelum menyerahkan gadis itu kepada matenya.

Tak berapa lama berselang, mobil Alex pun sampai di pelataran mansion Gold Moon Pack. Luke pun menyambut mereka.

"Selamat datang, Alpha Alex. Mari Masuk."

"Apa dia disini?"

"Tentu. Tapi sebelum itu saya ingin berbicara sebentar dengan Anda. Silahkan duduk."

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Apa yang terjadi dengan Luna Carrie sehingga ia rela menjadi maid disini daripada harus menemui kalian? Maaf jika terkesan ikut campur, tetapi aku hanya memastikan dia tak jatuh ke tangan yang salah dan membuatnya menderita."

"Kami bertengkar karena suatu hal dan ia marah besar padaku. Aku memang bodoh." Alex tak bohong ia benar merasa frustasi kehilangan matenya. Di sisi lain ia juga sangat mencintai Ara. Ia bingung akan perasaannya sendiri.

Luke menangkap wajah dan nada frustasi Alex. Ia turut prihatin melihatnya. Ia tak mau mendengar karena apa mereka bertengkar, ia rasa memang itu privasi mereka.

"Baiklah. Semoga kau dan dia cepat berbaikan."

"Maid! Tolong panggilkan Luna Carrie kesini."

-L-

Carrie's POV

Tuhan kenapa kau kembalikan aku bersamanya lagi?

Sempat aku tak ingin kembali padanya, tapi wajahnya yang terluhat lebih kurus dan tak terawat membuatku luruh kembali ke pelukannya. Sungguh aku merindukan mateku. Lalu jika masih ada Ara, bagaimana dengan nasibku?
Aku tau Alex masih sangat mencintainya. Aku hanyalah orang baru yang hadir dalam kehidupannya. Bahkan saat pertama kali aku menginjakkan kakiku di mansionnya, Ia tak terlihat begitu bahagia. Pantaskah aku kembali padanya dengan diriku yang seperti ini?
Masa laluku yang kelam.
Kesedihan yang tak terhingga.
Pantaskah aku menjadi Luna bagi warga packnya?
Jika dibandingkan dengan Ara, aku hanya sejengkan jari kelingkingnya. Tak terasa bulir air mataku jatuh.

"Carrie, mengapa kau menangis? Maafkan aku. Ini semua salahku." ucap Alex yang duduk di sebrangku.

Buru-buru aku mengusap air mataku.

"Ahh tidak. Aku hanya kelilipan." Aku berusaha tersenyum untuknya.

"Maafkan aku. Maafkan aku."

Ia memelukku lembut dan mengecup dahiku lama. Mengapa disaat aku ingin pergi darinya, ia selalu menjemputku? Membuatku tertarik kembali dengan magnet pesonanya. Dan harum ini. Harum yang selalu kurindukan.

Aku pun bingung dengan perasaanku, Carrie. mind-link Andien.

Andien! Aku merindukanmu. jawabku.

Ya. Kita memang jarang bicara. Maaf aku terlalu egois meninggalkanmu sendiri selama ini. Aku tak akan mengulangnya lagi. Aku hanya merasa sangat sedih dan aku hanya ingin menyendiri.

Tak apa yang penting kau kembali untukku.

"Kita sudah sampai." Alex melepaskan pelukannya.

Aku pun mengikuti Alex memasuki mansion. Gadis cantik dengan perawakan tinggi dan kulit bersih menyambut kita. Ia memeluk mateku sayang. Ara. Hatiku kembali sakit melihatnya. Aku berusaha keras menahan air mataku agar tidak jatuh. Membuatku tampak lemah. Alex tak suka jika aku lemah.

"Selamat datang, Carrie." ucap Ara.

-L-

Hai! I'm back.
Jangan lupa vommentnya ya.

Bonus pictnya Andien❤❤

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang