Who Am I ?

Epilog

Suasana berkabung menguar di suluruh penjuru pack. Ini adalah sejarah terburuk yang pernah tercatat. Kejadian yang merenggut nyawa Luna mereka menyisakan duka yang sangat mendalam. Zain sangat terpukul mendengar kabar ini. Carrie, keponakan sekaligus anaknya meregang nyawa sendirian, mengorbankan dirinya demi pack. Dan itu semua karena mate brengseknya.

Karen maafkan aku. gumam Zain.

-L-

Sementara itu, di sebuah ruangan, Sang Alpha tengah membaca surat berarti milik matenya. Ia tak tahu kapan Carrie menulis surat ini. Hatinya semakin hancur setelah membaca surat ini. Jiwanya kosong tak berasa.

-L-

Teruntuk Alex, Mateku..
Hei mate,
Aku senang bertemu denganmu di hutan kala itu. Wajahmu terekam di otakku secara istimewa. Aku begitu senang karena takdirku telah menghampiri.

Hei mate,
Kuberharap kau menghampiriku dengan lembut kala itu. Tapi tak tahu kenapa kau malah meninggalkanku mematung dengan kayu bakar itu sendiri. Tapi takdir memang baik, Moongoddes mempertemukan kita di acara pelantikanmu. Demi apapun, kau terlihat sangat tampan disana.
Aku melihat mata hijaumu dari kejauhan. Jantungku berdetak tak karuan. Tanganku berkeringat basah walau hanya memperhatikanmu dari jauh.
Dan kau melihatku. Kakiku semakin bergetar. Aku sangat takut. Aku takut kau merejectku karena bukit kekuranganku. Tapi takdir berkata lain, kau memanggilku dan memperkenalkanku pada orang tuamu. Aku begitu bahagia, walaupun ekspresi wajahmu tak terlalu menyukaiku. Tapi aku sangat bersyukur bahwa kau tak merejectku.

Hei mate,
Aku begitu senang saat kau melamarku di tengah kebun dandelion.
Ini adalah moment favorite dalam hidupku.
Aku tak menyangka kau memintaku sebagai pendampingmu.
Aku tak menyangka hubungan kita bisa sejauh ini.
Aku tak menyangka kau memilihku walau sikapmu masih kaku dan dingin terhadapku.

Hingga pernikahan kita tiba.
Aku tak tahu jika kau memiliki cinta lain yang datang ketika pernikahan kita.
Sepertinya dia memang sangat istimewa bagimu hingga kau rela meninggalkan acara kita.
Hatiku sedikit kecewa.
Tapi aku berusaha menyingkirkannya.
Aku tak mau melukai atau berlaku egois terhadap sesuatu yang kau istimewakan.

Hei mate,
Hingga tiba saat kau tak peduli padaku lagi. Aku begitu sedih. Hatiku hancur.
Aku sendirian.
Aku begitu takut kehilanganmu.
Tapi..
Dia bertemu denganmu terlebih dulu.
Apa aku pantas merebutnya darimu?
Kau begitu bahagia di dekatnya dibanding denganku.
Aku tak bisa egois seperti ini.
Dan aku memilih pergi.

Hei mate,
Aku masih berharap kau menjemputku ketika aku pergi..
Tapi tak ada yang terjadi hingga keira menculikku..
Aku memang bodoh.
Aku tau cintaku bertepuk sebelah tangan.
Tapi hatiku berkata lain,
Hatiku tak bisa berhenti mencintaimu.
Hatiku juga tak bisa berhenti mengharapkanmu..
Aku frustasi..
Maafkan aku mate.
Maafkan aku telah egois mencintaimu.
Maafkan aku telah egois mencintai orang yang sudah menjadi milik yang lain..
Maafkan aku yang tak tahu caranya menghentikan rasa ini.

Hei mate,
Terima kasih telah berada dalam hidupku walau sebentar.
Aku mencintaimu, selamanya.

Carrie Catasthrope.

-L-

Alex semakin lemah setiap harinya. Jiwanya kosong. Tak ada harapan. Peti miliknya telah kembali pada alam. Tiap malam ia menyesali perbuatannya dan menangis dalam gelap. Ia berharap Moongoddes menjemput nyawanya dengan cepat. Agar sakit ini terasa hilang. Tapi takdik tak semudah itu. Moongoddes membiarkannya hidup dalam kekosongan dan kesakitan sebagai hukumannya.

-L-

Sementara di suatu tempat,
Seseorang tengah menunggu cinta pertamanya membuka mata.

"Hei gadis mawar! Segera bukalah matamu. Aku rindu."

Seseorang telah menukar mayatnya dari peti tersebut.

END