Flashback

11.9K 568 8
                                    

Dark Moon Pack

Pemberontakan terjadi selama 3 bulan ini. Di berbagai penjuru pack telah dipersiapkan para warrior untuk berjaga. Mengingat bahwa pack ini merupakan pack terbeasar dan termakmur, banyak dari pack lain yang merasa iri dengan kesuksesan pack ini. Mereka mempengaruhi warga packnya dengan isu-isu tak sedap mengenai alpha mereka. Yang paling parah adalah Alpha mereka sendiri dituduh berselingkuh dengan wanita lain karena seorang warga pack pernah memergoki Alpha mereka menemui seorang wanita di daerah perbatasan. Tuduhan ini belum tentu kebenarannya. Tapi para pemberontak ini percaya bahwa Alpha mereka memang benar berselingkuh karena gosip-gosip miring yang telah beredar. Warga pack takut jika isu itu benar terjadi, Luna akan sangat sedih dan akan meninggalkan mereka. Dan mereka percaya bahwa pack ini akan berantakan jika tak ada Luna. Keadaan ini diperparah dengan kedatangan seorang vampire wanita dan vampire kecil tampan yang datang dan mengaku sebagai teman Alpha mereka. Warga pack pun semakin geram, hingga demo pun terjadi di luar mansion.

"Maafkan aku, Leo. Ini semua karena aku. Semua keributan ini karenaku."

"Tenang saja. Aku akan membereskan ini, Josie."

"Sebaiknya kau istirahat, Josie.
Kau terlihat pucat." ucap Karen, mate Leo.

"Terima kasih banyak, Karen."

Karen dan Josie pun menuju kamar agar Josie dapat beristirahat. Sementara Leo mengatasi masalah ini.

"Tenanglah warga packku. Vampire wanita tersebut adalah sahabat baikku dan Karen. Ia adalah teman masa kecil kami. Ia sedang membutuhkan bantuan kita karena suaminya yang sudah bertindak keterlaluan dan berlaku kasar padanya. Mohon dimaklumi dan terima kasih. Kuharap kalian semua dapat bubar dan kembali melakukan kegiatan kalian masing-masing."

Para warga pack pun bubar. Banyak yang masih tidak percaya dan berbisik-bisik karena kekhawatiran mereka terhadap Luna mereka.

-L-

"Hai! Aku Carrie."

Anak lelaki tersebut tak menggubris. Ia masih asyik memperhatikan macam-macam bunga yang indah di depannya.

"Kebun bunga itu milik ibuku."

Anak laki-laki tersebut masih tak menggubris. Dan matanya yang tajam juga tak melirik sedikitpun pada Carrie.

"Yang warna merah itu kesukaanku. Kata ibuku, bunga itu menggambarkan tentang kasih sayang dan cinta. Jika ada yang memberimu bunga tersebut, maka kau adalah orang yang istimewa untuknya."

"Memangnya yang warna merah itu bunga apa?" anak laki-laki tersebut mulai tertarik dan Carrie tersenyum padanya.

"Nama bunga itu adalah mawar. Kau mau memetiknya?"

"Tentu."

Dengan semangat, anak laki-laki tersebut menuju bunga tersebut dan memetiknya sembarangan.

"Ah..."

"Hey.. tanganmu berdarah." ucap Carrie panik.

"Aku panggil ibuku, ya? Tunggu sebentar disini."

Tak berapa lama Karen dan Carrie datang dengan membawa kotak obat.

"Hei Michael, sini aunty obati tanganmu."

Dengan telaten Karen membalut luka Michael sementara Carrie hanya sibuk memperhatikan.

"Sudah selesai. Ibu akan menyiapkan makan siang, lain kali hati-hati ya."

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang