19

13.8K 878 62
                                    

Carrie's POV

"Carrie.." suara seorang perempuan mengagetkanku dari belakang.

"Ara.." lirihku.

"Kau datang bersamanya?" sambungku.

Aroma memabukkan itu semakin kuat. Semakin mendekat. Hingga mataku terpejam sejenak menghirup dan menikmati sensasi memabukkannya.

"Alex.." ucapku spontan lalu kembali membuka mata dan mengalihkan pandanganku ke arah belakangku.

Mate! Mate! teriak Andien di pikiranku.

"Carrie.." panggilnya membuyarkan keterkejutanku melihatnya.

Mataku mengerjap. Ia mulai mendekatkan tangannya ke pundakku.

"Kembalilah kepadaku, Lunaku." ucapnya sendu.

Brakk

Tiba - tiba tubuh Alex terlempar ke belakang menabrak kudapan yang tersaji di meja panjang.

-L-

Mike's POV

Aku mengambilkan minuman untuk Carrie karena ia merasa kehausan. Aku merasa ia banyak melamun. Wajahnya pun terlihat sedikit pucat. Apa ia begitu lelah? Lalu, apa yang membuatnya lelah.

Usai aku mengambil minuman, kulihat seseorang memegang pundak Carrie dan menatapnya sendu.

"Kembalilah kepadaku, Lunaku." kalimat yang berhasil kutangkap dari kejauhan. Kulihat tubuh Carrie bergetar dan terlihat seperti ingin menangis. Apa lelaki itu yang menyakiti Carrie tempo hari?

Aku segera melesatkan kakiku ke arah lelaki itu. Kulempar tubuhnya menjauhi Carrie. Aku tak terima jika ada orang lain menyentuh Carrie sembarangan hingga membuatnya ingin menangis seperti itu.

"Alex!!" Carrie memekik dan air matanya semakin deras.

"Siapa kau berani - beraninya menjauhkanku dengan istriku?!" terlihat amarah lelaki itu membuncah karena tindakanku tadi. Tapi aku benar - benar tak peduli. Aku tak rela orang yang kusayangi kembali pada orang yang menyakitinya dahulu.
Kusayangi?
Ya, mungkin memang aku sedang menyayangi Carrie saat ini. Atau lebih tepatnya jatuh cinta.

Terdengar suara geraman dari lelaki itu. Emosinya mulai terpancing. Tapi aku benar - benar tak peduli.

"Alex!" pekik seorang gadis di sebelah Carrie. Aku bisa mencium baunya. Seperti aroma seorang Angel. Tak penting memikirkan ia Angel atau bukan. Yang terpenting sekarang adalah menghadapi si brengsek di depanku ini.

Tubuh lelaki itu menabrakku begitu saja. Tangannya mengepal memukul wajahku. Aku pun melakukan hal yang sama dengannya.

-L-

Alex's POV

Aku memukulkan tanganku ke wajah brengseknya. Siapa dia berani - beraninya menjauhkanku dari Lunaku?! Emosiku membuncah begitu saja melihatnya. Kurasa ia adalah seorang vampire. Bagaimana bisa Carrie menemukan lelaki bajingan ini?!

Alex, biarkan aku keluar untuk menghabisi si bajingan ini! ucap Joe memaksa keluar. Mataku mulai berganti warna merah pekat yang artinya Joe mulai menguasai tubuhku.

"Heh. Bukankah dirimu yang seharusnya disebut bajingan karena telag menelantarkan matemu sendiri di perbatasan wilayahku? Jika bukan karena seorang bajingan lalu apalagi?!" ucap lelaki itu padaku dengan seringaiannya yang berhasil menohokku. Ya, aku menyakiti Carrie.

Aku memang bodoh. Tapi aku tak bisa melupakan Ara begitu saja. Aku pun mencintainya sebesar aku mencintai Carrie. Aku tak akan pernah sanggup merelakan salah satu dari mereka. Katakan aku egois. Benar. Aku tak dapat mengendalikan perasaanku sendiri. Lalu bagaimana lagi.

-L-

"Nona, sepertinya terjadi keributan antara si Alpha dan Vampire itu. Kurasa ini adalah waktu yang tepat."

"Ahh ya. Bagus sekali. Siapkan semuanya, Daniel. Aku tak mau rencana kita gagal begitu saja. Aku tak mau ada yang tertinggal walaupun seujung kuku saja." ucap gadis itu dengan seringaian jahatnya.

"Baik, Nona. Saya undur diri." Lelaki yang dipanggil Daniel tersebut membungkukkan badannya kemudian lenyap dari pandangan sang majikan.

"Aku akan segera membalaskan semuanya untukmu, Ayah."

-L-

Author's POV

Acara pelantikan Luke begitu kacau karena keributan yang dibuat oleh Raja dan Alpha tersebut. Siapa lagi kalau bukan Alex dan Mike.

"Aku tak peduli apa yang kau katakan tentangku. Karena yang penting sekarang adalah Carrie tetap milikku dan akan seperti itu selamanya!" teriak Joe dengan Alpha Tonenya. Joe benar - benar muak dengan apa yang dikatakan lelaki itu. Apa yang ia tahu tentang kehidupannya sehingga mengkritiknya dan Alex seperti itu?!

Joe mulai mengubah dirinya menjadi wolf dan mulai menerjang tubuh Mike beringas.

"Joe! Hentikan! Jangan lakukan itu!" teriak Carrie histeris. Ia mulai panik jika Alex akan menghabisi Mike.

Joe menerjang tubuh Mike dan menindihnya. Cakarnya yang beracun mengoyak tubuh vampire Mike. Erangan kesakitan menggema di hampir sudut ruangan. Mike berusaha menghindari cakaran maut milik Joe.

"Joe! Hentikan!" ucap seorang perempuan di belakang Carrie yang tak lain adalah Ara.

Carrie menatap Ara sejenak.

"Bagaimana cara menghentikan mereka, Ara?" tanya Carrie lirih.
Sedangkan Ara hanya dapat menggelengkan kepalanya lemas.

Beberapa Alpha dari pack lain mencoba melerai mereka namun malah membuat mereka terluka karena kebrutalan Alex,  mengingat pula bahwa Alex merupakan Alpha terkuat. Carrie frustasi dibuatnya. Ia takut Mike terluka parah. Bagaimanapun juga lelaki itu sudah menolongnya tempo hari. Tiba - tiba seseorang menepuk pundak Carrie. Carrie mendapati seorang pria yang tak ia kenal sama sekali.

"Bisa kau ikut denganku sebentar?" ucap pria tersebut.

"Sebaiknya kau lerai mereka dulu baru kita bicara." jawab Carrie.

"Ini mengenai Alex juga. Nanti akan kubantu untuk melerainya. Yang terpenting kau ikut denganku sekarang." sanggah pria itu.

Carrie menatap lama pria itu mencoba menimbang kata - katanya. Dan akhirmya ia pun mengangguk tanda mengetujuinya. Ia berjalan dibelakang pria tersebut.

Mungkin mencari tempat yang pas untuk berbicara. batinnya.

Tak lama kemudian, pria itu  berhenti. Ia tengah mempersiapkan sesuatu di tangannya tanpa sepengetahuan Carrie yang berada di belakangnya. Si pria kemudian berbalik dan langsung membekap hidung dan mulut Carrie dengan gerakan cepat.

"Mppphh.."

***

Holaa sudah next yaaa...
Haduh, kira - kira Carrie mau diapain ya..

Jangan lupa vommentnya..
Love -L-

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang