15

15.1K 1K 126
                                    

Alex's POV

"Carrie!! Darimana saja kau?!" teriakku pada Carrie. Pagi ini aku tak menemukannya di ruang inap tempatnya dirawat. Aku panik setengah mati mengkhawatirkannya. Bagaimana bisa Sam lalai menjaga Lunaku?

"M-maaf, Lex. A-aku hanya berjalan-jalan sebentar." ucapnya bergetar ketakutan.

"Kau tau?! Aku disini pusing mencarimu. Ara sedang sakit, dan kau malah keluyuran menambah beban saja!" ucapku kalap. Aku benar-benar marah padanya. Apa ia tak mengerti keadaanku disini?! Ara sedang sakit dan aku tak bisa meninggalkannya. Sedangkan Carrie malah seenaknya pergi tanpa pamit membuat seluruh pack panik karenanya.

Ia hanya diam menunduk dan sesekali sesegukan. Apa ia menangis?

Kau membuatnya takut, Bodoh! Kau melukai hati mateku. teriak Joe di pikiranku.

Aku tak bermaksud! Ia saja yang tak mengerti keadaanku! teriakku balik pada Joe.

Lalu kapan kau memikirkan perasaannya juga?! Ia juga tengah sakit karena menunggu kedatangan kita kepadanya!

Ucapan Joe seakan menamparku. Ia benar. Aku seharusnya memikirkan kaedaan mateku juga. Ia juga masih membutuhkanku dan Joe. Ia pasti sangat menderita karena aku lebih memilih Ara daripadanya.

Aku menatapnya kembali. Ia masih saja menunduk ketakutan. Rasa bersalah mulai melingkupi diriku. Kulihat setetes air mata turun di pipinya dan kemudian jatuh di permukaan tanah. Ku sentuh dagunya dan kudongakkan kepalanya tepat di wajahku.

"Maaf." ucapku lirih. Aku mengelus rambutnya lembut untuk menenangkan pikirannya. Aku tahu ia tak bermaksud untuk membuatku dan warga pack panik. Kudekap tubuhnya hingga menabrak dada bidangku. Ia membalas pelukanku lebih erat.

"Aku merindukanmu, Lex." katanya lirih.

"Kuantar kau ke kamarmu. Besok kau sudah boleh pulang." Kelupaakan pelukanku dan menuntunnya kembali ke ruang inapnya.

"Apakah Ara juga akan pulang besok?" Tanyanya di tengah perjalanan.

"Ara akan pulang dua hari ke depan. Luka sayapnya masih butuh perawatan dokter." Ia hanya menganggukkan kepalanya.

-L-

"Kapan kita akan menjalankan misinya, Nona?" tanya seorang lelaki yang merupakan tangan kanan dari seorang gadis di sebelahnya.

"Tentu saja sebelum kekuatannya bangkit. Itu akan mempersulit kita." ucap sang gadis.

"Aku akan segera mempersiapkan tiga rogue dan ruangannya."

"Bagus. Aku akan membuatnya menyesal karena telah membuat keluargaku seperti ini." ucapnya dengan seringaian jahatnya.

-L-

Author's POV

Siang ini Carrie pulang kembali ke mansion Alex. Ia diantarkan oleh Sam. Dari hari pertama ia masuk rumah sakit, Alex tak pernah sedikitpum membantunya mengantarkan ataupun mengurusnya sama sekali. Hanya Sam lah yang diperintahkan Alex untuk menjaga Carrie. Carrie tak menyukai kenyataan tersebut. Tentu saja! Siapa yang tidak akan marah ketika ia sakit malah matenya lebih memperdulikan orang lain?!
Tapi Carrie bukan wanita seperti itu. Ia berusaha tidak mempersalahkan hal tersebut karena Alex berhak atas dirinya sendiri. Ara adalah cinta pertamanya. Kata orang - orang cinta pertama adalah cinta yang paling indah dan tak akan pernah terlupakan. Jadi Carrie tak begitu mempermasalahkan jika Alex masih mencintai Ara. Ia yakin suatu saat Alex pasti juga sadar siapa matenya sejatinya dan ia juga percaya bahwa kebahagiaan sejati Alex adalah bersama dirinya.

"Carrie, biar aku saja yang membawakan kopermu." ucap Sam.

"Ahh tak apa, Sam. Selagia aku kuat melakukannya sendiri, aku tak akan meminta bantuan. Apakah kamarku sudah siap?"

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang