21. Derlan girlfriend

2.8K 128 0
                                    

Seminggu sudah Derlan di rawat di rumah sakit akhirnya Dokter memperbolehkannya pulang.
Saat ini ia ngotot ingin bersekolah.

Dona menatap anaknya khawatir, "Kamu yakin mau sekolah? Kamu baru pulih Lan"

"Yakin ma, aku gak masuk kasian temen temen Derlan pada kangen"

Sedangkan Devan diam saja seakan tidak memperdulikan obrolan dua orang itu. Ia lebih asik menjawab telpon dengan seorang yang terdengar suaranya seperti perempuan yang manja.

Dona menatap nanar suaminya itu.

Sepertinya sebentar lagi akan ada pertengkaran lagi.

Dona mengusap rambut Derlan lembut "Difa kesini?"

Derlan mengangguk seraya tersenyum "Iya,"

Seminggu yang lalu Difa memang rutin sepulang sekolah mampir ke rumah sakit untuk menjenguk pacarnya. Saat ini, Difa berniat ke rumah Derlan hanya untuk berangkat sekolah bersama, sebenarnya Derlan sudah mengatakan bahwa ia akan menjemput Difa, tapi Difa melarangnya karena masih baru sembuh pikirnya, jadilah Difa yang menjemputnya.

Bi inem menghampiri Derlan dan Dona, "Anu den, di depan ada non Difa,"

Derlan menoleh singkat.

Ia menghampiri Difa, "Kamu bawa motor?"

Difa geli sendiri mendengar Derlan memakai aku-kamu dalam obrolan mereka. Meskipun seminggu yang lalu semenjak mereka jadian, Derlan sudah mempraktekkan aku-kamu, tetap membuat Difa geli sendiri.

"Malah ketawa, biasain aja lah ngomongnya"

Difa tidak bisa menyembunyikan senyumnya "Lebay tau nggak?"

"Alah tapi kamu blushing kan,"

Difa memalingkan wajah "Udah ah ayo, keburu telat. Tante Dona mana?"

Derlan santai menjawab "Ribut kali"

Difa tahu jika ada yang tidak beres di keluarga Derlan, namun ia diam menunggu Derlan yang siap untuk bercerita.

"Sini kuncinya, biar aku yang nyetir"

Sepertinya reputasi Derlan yang garang dan gagah akan hilang selepas ia mengendarai motor metik berwarna pink milik kekasihnya itu.

****

Derlan santai berjalan di koridor dengan tangannya yang merangkul sempurna di bahu Difa.

Difa berusaha membiasakan tatapan-tatapan membunuh yang ia dapat karena menyandang status cewenya Derlan.

Derlan mendekatkam wajahnya pada telinga Difa "Tahan, udah jadi resiko punya cowok ganteng"

Difa mengangguk, ia tidak lagi menunduk.

Tiba-tiba Deon menghadang mereka menunjuk tangan Derlan yang merangkul Difa "Ck pagi pagi ngelakuin dosa mulu lo Lan"

"Makanya cari cewe, jomblo mulu sih lo"

"Sialan, gue nunggu lo putus baru gue punya cewe"

Difa mengerutkan dahi bingung "Kenapa gitu?"

Derlan menambahi "Iya, kenapa gitu Yon?"

"Kalo lo udah putus sama Difa kan gue gebet Difanya Lan, lemot lo kambing. Makanya gue nunggu lo putus,"

Deon mengambil ancang-ancang untuk kabur menghindari serangan Derlan.

Regret [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang