Di kota lain, di pantai terlihat seorang cowok dan seorang cewek saling bergandengan tangan dengan tawa yang menghiasi wajah mereka. Sesekali si cowok menggombal lalu si cewek merona.
Si cewek menatap manik mata cowok itu dan berkata "I love you, Daniel"****
Difa mengambil pigura yang tertempel di dinding kamarnya itu yang sempat berhasil menarik perhatian Derlan. Ia menyimpannya di kardus, ia berniat menaruh kardus itu di gudang.
"Gue udah buat keputusan, ini yang terbaik"
Saat ia hendak keluar kamar, Diana menatapnya bingung "Kardus apaan itu Dif? Mau di bawa kemana?"
"Ini semua barang yang di kasih Daniel mau aku taruh ke gudang aja ma,"
Difa meninggalkan Diana menuju gudang.
Setalah itu ia mendudukan dirinya di sofa sambil menonton tv.
Tiba-tiba "Ikut gue yuk,""Kemana bang?"
Jawab Dafa santai "Cari makan,"
"Bentar gue ganti baju dulu,"
"Gue tunggu di mobil"
Difa mengganti pakaiannya dengan sweater dan celana jeans.
Tegur Diana "Mau kemana anak mama?"
"Cari makan ma kata bang Dafa"
"Kok cari makan, kaya disini gak di kasih aja, yaudah ati ati ya kamu sama Dafa"
Difa mengangguk lalu membuka pintu penumpang. Dafa menghidupkan mesin mobilnya lalu meningglkan rumah.
Semenit setelah itu, mobil jazz putih berhenti di depan rumah Difa.
Letta celingak-celinguk "Bener ini rumahnya?"
Angel mengangguk seraya melihat kertas yang berisi alamat "Iya kok, nyokap gue kasih alamatnya ini"
Gia membuka pintu mobil "Yaudah yuk masuk,"
Letta cs memasuki rumah Difa,
"Permisi,"
Diana membukakan pintu, "Ah Angel? Sudah besar ya kamu, mama kamu mana?"
"Oh anu tan, mama lagi sibuk, ini mama bawain oleh oleh buat tante, mama kemarin kan abis dari singapore"
Angel memberikan dua kantong oleh-oleh pada Diana.
"Wah makasih ya, ini temen temen kamu? Ayo masuk masuk"
Letta dan Gia mengekori Angel.
Letta sudah menyiapkan ponselnya.
Diana memanggil bi ipeh untuk membuatkan minuman untuk Angel dan teman-temannya.
"Kalian satu sekolah sama Difa ya?"
"Iya tante, Difa adik kelas kita"
Letta mengulurkan tangannya "Letta tante,"
Gia mengikuti Letta "Gia tante,"
"Cantik cantik ya,"
Lanjut Diana "Oiya, Difa lagi keluar tuh sama Dafa-"
Potong Angel "Oh gak papa kok tante,"
"Ah begitu ya? Oiya tante penasaran Difa itu gimana sih di sekolahnya?"
Letta menjawab "Oh baik banget tante, banyak banget yang suka sama dia"
Pancing Gia "Denger denger juga Difa pacaran sama Derlan tan, cowok mostwanted sekolah kita"
Diana berantusias "Iya, tante tau kalo Difa pacaran sama Derlan, tante juga suka sama kepribadiannya dia, dia sopan, bisa bikin nyaman Difa, pokoknya tante seneng kalo Difa sama dia daripada sama Daniel,"
Pancing Letta dengan membuka kamera di ponselnya, bergaya sedang membalas chat tetapi yang sebenarnya ialah memvideo perbincangan ini "Daniel tan?"
"Iya Daniel, pacar Difa waktu smp, tapi kayaknya sekarang belum putus, oh tapi tadi Difa taruh barang barang yang di kasih Daniel di gudang,"
"Jadi Difa sampe sekarang belum putus dari Daniel itu tan? Sekarang Daniel dimana tan?"
"Kayaknya sih belum, dia di malang, mereka ldr an, ah tapi kan sekarang udah ada Derfan"
Lanjut Diana "Tante juga heran ya anak jaman sekarang itu lucu,"
Dirasa sudah mempunyai bukti yang cukup, Letta cs berpamitan pada Diana,
"Aduh tan, mama aku minta jemput nih, kalo gitu aku pulang duluan ya tan"
Diana tersenyum "Ah iya, sering sering mampir ya, salam buat mama kamu"
"Oke tan,"
Letta dan Gia tersenyum "Permisi tante,"
Mereja bertiga memasuki mobil seraya tersenyum miring.
Gumam Letta "Mampus lo sekarang"
****
"Tekat gue udah bulat, gue mau macarin si Vania,"
Deon menoyor kepala Noval "Macar tinggal macarin,"
Lanjut Deon, "Gue macarin siape ya? Masa iya gue ajak balik si Sisil?"
Celetuk Derlan "Si cempreng itu?"
Vano tertawa "Kaya gak laku aja lo ajak mantan balik, cari yang lain lah bego"
"Gigi lo kuning cari yang lain, susah bego. Setiap gue deketin cewe, tuh cewe malah ngejauh"
Sahut Derlan serata tertawa "Lo terlalu agresif kali,"
"Tumben lo gak video call an ama si Difa?"
"Lagi keluar sama bang Dafa,"
****
"Dek, gue baru inget"
Difa mendongakkan kepalanya menatap abangnya "Inget apaan?"
"Lo bukannya masih ama Daniel ya?"
Tiba-tiba selera makan Difa hilang.
"Hm"
Dafa kembali bertanya "Terus gimana tuh?"
"Gimana apaan?"
Dafa berdecak "Ya lo kan sekarang ama Der-"
Difa memotong, selera makannya benar-benar hilang "Gue bakal putusin Daniel,"
****
Part ini pendek ya 😧
See you next part 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [Completed]
Teen FictionKarna gue punya komitmen buat nggak sama lo lagi -Derlan Erlanino. Please love me again, im sorry -Difa Maharani. Percaya atau tidak, sesuatu yang diawali dengan kebohongan itu tidak akan selamanya membuat bahagia. © by Virgianandaps