9. Kelakuan Bitch

3.4K 152 2
                                    

Gak usah mikirin apa kata mereka, mereka aja ngomongnya gak mikir.

*****

Suasana di koridor pagi ini sangat ramai. Cewek - cewek yang berdiri di depan pintu kelas sambil berdandan, dan cowok - cowok yang sesekali menggoda siswi yang lewat di depan mereka.

Difa berjalan bersenandung kecil menuju kelasnya. Tiba - tiba dari lawan arah, ada yang menarik tangannya.

"Apaan sih Far? Narik narik segala, sakit nih"

Farah berdecak "Ck, udah lo diem aja. Ikut gue"

Farah dan Vania menuntun Difa ke mading sekolah. Banyak kerumunan murid yang berkumpul di sana. Mereka membelah kerumunan itu hingga mereka di paling depan. Terdapat foto dirinya dengan seorang cowok di depan toko kemarin.

Farah menunjuk foto yang tertempel di mading "See? Itu lo kan Dif?"

Difa mengerjapkan matanya berulang kali.
Difa melotot melihat tulisan di bawah foto itu,

TERNYATA BITCH JATUH DALAM PESONA
DERLAN ERLANINO

Difa menggigit pipi dalamnya. Mengira - ngira siapa yang melakukan ini. Farah menarik keluar Difa dari kerumunan itu "Bisa lo jelasin?"

"Gu-gue--"

Farah memotong ucapan Difa "Gimana reaksi Daniel kalo tau foto itu hm?"

Vania bergumam "Norak banget sih, segala pake di tempel di mading, untung pada cakep mukanya,"

"Gu-gue cuman neduh di depan toko sama dia Far---"

Farah memutar bola matanya "Cuma orang bodoh yang gak bisa liat tatapan lo ke dia. Dari cara lo natep dia aja udah beda Dif, beda"

Difa hendak mengatakan sesuatu namun mulutnya menutup kembali.

Vania berdecak "Lo kenapa sewot mulu sih heran gue. Si kudanil juga gak peduli sama Difa. Kalo sekarang Difa di bikin nyaman sama cowo laen emang itu salah Difa?"

Farah bungkam.

Vania tergelak "Ha! Diem kan lo! Udalah biarin aja."

Farah menghela nafas menatap Difa "Gue yakin, lo jadi sasaran empuk penggemarnya Derlan"

****

Derlan, Vano dan Noval berjalan santai di koridor. Beberapa teman Derlan yang lain pun tak sungkan menyapa Derlan.

"Wey sob, jadian gak kabar kabar gue lo"

"Cewek lo cakep juga"

"Enak nih yang abis ujan ujanan neduh"

"Rangkul rangkulan"

"Anget Lan?"

"Hujan emang membawa berkah ye Lan"

Derlan mengerutkan dahinya. Cewek? Cewek siapa?, batin Derlan.

Terlihat Deon dari lawan arah berlari tersegal - segal "Di mading Lan, lo mesti liat"

Derlan mengerutkan dahinya namun ia mengikuti perkataan Deon berjalan menuju mading.

Vano menerobos "Woy minggir lo"

Regret [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang