24. Di rumah Difa

2.4K 111 0
                                    

Difa meregangkan tangannya ke atas, lalu ia turun menuruni tangga menuju dapur.
Hari masih pagi sekali.
Saat hendak membuka kulkas, ada note kecil yang tertempel yang bertuliskan

"Mama sama Papa ke bekasi ke rumah oma, oma sakit. Kamu sama abang di rumah ya, abang mungkin masih di rumah temennya, mungkin nanti malem pulang, Mama sama Papa nginep, mungkin cuma 2 hari. Kalo takut sendirian, siruh Derfan kerumah ya sayang"

Ia mengambil sekotak susu yang ada di dalam kulkas lalu meneguknya.

Ia menaiki tangga kembali menuju kamarnya, ia merbahkan dirinya di kasur. Mager mau mandi.
Orang cakep mah bebas.
Dering ponselnya mengintrupsi.

Derlan is calling......

"Hallo"

"Baru bangun?"

"Hm,"

"Lesuh gitu kamu suaranya, kamu gapapa?"

"Nggak, ini aku masih ngumpulin nyawa"

Terdengar suara kekehan dari seberang sana.

"Aku kerumah kamu ya, ini mau otw"

"Mama juga pesenan gitu sih, soalnya mama papa aku lagi ke bekasi,"

"Yaudah tunggu bentar ya sayang,"

Tut tut tut

Ia menaruh ponselnya di nakas lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk menjalankan ritual mandinya yang memakan wantu setengah jam. Sebenarnya ia mager mau mandi, tapi kekasihnya akan kerumahnya, masa iya saat ia bertemu dengan kekasihnya belum mandi sih?

****

Ting tong

Suara bel rumah Difa bunyi, ia buru-buru membukakan pintu.
Ia tak bergeming dari tempatnya.
Di hadapannya terdapat Derlan dengan membawa bunga mawar putih yang di kelilingi bunga mawar merah membentuk angka 18.

Di hadapannya terdapat Derlan dengan membawa bunga mawar putih yang di kelilingi bunga mawar merah membentuk angka 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Difa menerima bunga itu, "Kok sweet?"

Derlan tersenyum manis "Inisiatif aja,"

Difa mengajak Derlan memasuki rumahnya, mereka duduk di sofa.
Difa mengerutkan dahinya "Kok 18 sih?"

Derlan berpikir sejenak lalu menjawab "Tanggal jadian......kita?"

"Tapi kita belum sebulan apalagi setahun, biasanya yang kasih beginian pas lagi anniversary gitu deh, kita kan baru baru aja"

Derlan menarik Difa ke dalam dekapannya, di elus-elusnya lembut rambut Difa "Gak perlu nunggu sebulan atau setahun lah, masa aku kasih kamu beginian pas lagi anniversary aja? Ngaco kamu, kalo kamu mau juga aku bakal kasih tiap hari,"

Regret [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang